Cuman seupil cerita tentang cewe bantet yang ngejalanin hari-hari rumitnya disekolah maupun dirumah. Bagaikan choco chips, yang manis sekaligus pait itulah deskripsi kehidupan Keila.
Belom lagi statusnya yang udah nikah ngebuat dia nahan khilaf sama...
Keila menghela nafas lega, akhirnya acara akad nikahnya dengan si bangkai itu selesai. Acara itu benar-benar menyiksanya, tak banyak yang hadir di acara itu, hanya beberapa kolega dari ayahnya dan papanya Kai juga beberapa teman dekat Kai.
Keila benar-benar merasa sangat kesal karena tidak bisa mengundang sahabat-sahabat dekatnya, ia tak tau apa yang akan dilakukan sahabat-sahabatnya kepadanya jika mengetahui bahwa sekarang dia sudah berstatus menjadi istri orang.
Ia melirik kesal kearah pintu kamar mandi yang saat ini sedang digunakan Kai, rasanya ia ingin membunuh pria itu saat ini juga. Ia kira ia akan tinggal dirumah orangtua Kai, tapi ternyata Kai malah meminta papa nya untuk membelikannya sebuah apartement dan sialnya papa nya Kai yang juga berstatus sebagai kakek Keila itu malah menuruti permintaan anak kesayangannya itu.
Suara decitan pintu kamar mandi mengalihkan pikiran Keila saat ini, ia menoleh kearah sumber suara.
"Aaaaaaaaaa, pake baju lo bego!" Keila memekik keras tak memedulikan pandangan aneh Kai kepada dirinya.
"Apaansih lo? Alay banget dih. Kayak nggak pernah liat roti sobek aja." Kai berdiri bertelanjang dada dengan lilitan handuk di pinggangnya sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, Keila mendecih.
Jantung Keila berdebar-debar melihat tubuh sixpack Kai, baru kali ini Keila melihat roti sobek secara langsung karena biasanya ia hanya melihat itu di instagram miliknya.
Aduh lemah aing mah kalo udah dihadepin ama roti sobek kek begini Keila mengutuk dirinya sendiri karena telah berfikiran menjijikan seperti itu.
"Lo ngapain ada di kamar gue? Oh gue tau, jangan-jangan lo mau ngintipin gue yaa?" tanya Kai dengan raut wajah yang dibuat-buatnya seimut mungkin dan menjijikan, menurut Keila.
"Sejak kapan ini jadi kamar lo? Yang ada ini kamar kita berdua!" Keila menatap Kai dengan pandangan sengit, yang di tatap hanya menyipitkan matanya.
"Hmm, kayaknya lo pengen banget yaa sekamar sama gue?" Kai mengedipkan sebelah matanya menatap Keila genit. Keila menatap Kai jengah sekaligus jijik, terkadang sifat Kai memang kekanak-kanakan.
"Gue serius nyett,"
"Kamar sebelah ada, harus banget ya kita sekamar? Gue sih ogah sekamar sama lo. Lo pikir apa alesan gue minta papa beliin apartement buat kita berdua hmm?" Jelas Kai panjang lebar dan jangan lupakan senyuman miring yang menghiasi bibirnya, Keila menatapnya kesal lalu berlalu pergi meninggalkan kamar itu.
"Cih, gue juga nggak sudi kali sekamar sama dia. Amit-amit deh, yakali gue sekamar sama bangkai." Keila mengoceh sendiri sembari berjalan menuju kamar yang akan di tempatinya.
Kamar itu sama persis dengan kamar kepunyaan Kai, Keila meletakkan kopernya di depan lemari yang sudah tersedia di kamar itu. Ia mulai memasukkan pakaian-pakaiannya ke dalam lemari dengan asal, terlalu malas untuk merapikannya.
Dengan sifat Kai yang berubah-ubah seperti itu, ia tak yakin pernikahannya akan bertahan selama sebulan. Dulu ketika pacaran, Kai tak pernah berperilaku menyebalkan seperti itu.
Menghilangkan jenuh ia pun membuka aplikasi instagram miliknya, ia berniat untuk memposting foto di instagram.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
❤ 💬 Keila.key Andaikan kisah cinta gue bisa berakhir bahagia kayak drama korea😹😹
Setelah memposting foto di instagram, ia pun langsung menidurkan tubuhnya ke ranjang dan tak lupa menaruh ponselnya di nakas yang berada tepat disamping ranjangnya.
Matanya baru saja akan terpejam, namun suara denting notifikasi ponselnya membuat ia kembali terjaga. Ternyata notifikasi itu berasal dari instagram nya, ia pun langsung membalas komenan-komenan itu satu-persatu.
Keila tertawa kecil melihat komenan-komenan di instagramnya yang menurut dia lucu, kecuali komenan terakhir seseorang yang tak lain adalah kai.
Denting notifikasi mengalihkan pikirannya untuk sementara, ia pun langsung membuka notifikasi itu.
Kai.bang masa sih lo nggak kenal sama gue? Gue kan penghuni kamar sebelah:3
Hanya melihat dan tanpa niatan untuk membalasnya, ia pun langsung mematikan ponselnya dan bersiap untuk tidur.
Bagaimana pun juga ia harus tetap bersekolah besok, mengingat 1 bulan lagi ia sudah harus menghadapi UN. Tak banyak yang ia harapkan, ia hanya berharap semoga kehidupan pernikahannya berjalan lancar dan tak seburuk yang ia pikirkan selama ini. Ya, semoga saja.
-TBC-
Akhirnyaa, ngestuck sumpahh wkwk maaf gaje, gaada ide sama sekali😪😪