Kisah cinta kita bakalan memiliki Happy Ending kalau ada kamu, tetapi kalau gak ada kamu kisah cinta kita bakalan Bad Ending. So stay with me and held my hand in love First Sight. Because I believe our love as enduring as the legendary bird, Phoenix...
Maybe this is part terakhir kita di Fanfic ini. Jadi mohon maaf kalau Endingnya kurang greget. Soalnya kalau dipikir-pikir ini FF makin kesini makin gak jelas. Dan saya minta maaf kalau tulisan saya selama ini banyak yang typonya. Jadi sampai ketemu lagi di Fanfic saya yang lainnya 🙋🙋🙋
#BudidayakanVoteSebelumBaca
#AwasTypo
.
.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Two years later. Ve, Naomi, Shani, Yona, dan Genk gesrek mereka semua sudah lulus dari SMA ini, dan mereka semua bertemu kembali di kampus barunya. Memang kalau jodoh itu gak kemana ya.
Veranda POV
Mungkin kalian pikir hubungan aku dan Naomi baik-baik saja selama ini, gak pernah terjadi salah paham diantara kami berdua. Tapi kalian semua salah, mana mungkin ada hubungan yang selalu baik-baik saja gak pernah ribut atau ada yang salah paham. It is impossible, karena selama kami menjalani hubungan selalu saja ada yang di permasalahkan lah. Dari hal-hal yang sepele, sampai hal-hal yang bener-bener sulit buat kami berdua lewati.
Lalu bagaimana cara kami melewati semua tantangan dalam hubungan ini? Yaps pasti selalu aku yang mengalah, karena apa? Karena Naomi lah yang selalu jealous of me. Aku bukannya lagi menjelekkan dia, tapi kenyataan nya begitu. Selalu aku yang mengalah dan meminta maaf kepadanya, padahal aku merasa tidak pernah melakukan kesalahan satupun padanya. Tapi tak apalah. Demi orang yang aku cintai, aku rela setiap harinya meminta maaf kepadanya. Seperti saat ini, dan dia lagi-lagi mencuekkan ku. Padahal aku merasa tidak melakukan kesalah satupun padanya.
Entahlah aku binggung dengan jalan pikiran Naomi, kenapa di gak pernah percaya denganku. Padahal aku kekasihnya, tetapi seakan-akan rasa kepercayaannya kepadaku mulai hilang. "Mi kamu kenapa lagi sih? Jangan marah mulu napa sama aku Mi! Lagi PMS ya?" tanyaku sambil mengenggam telapak tangannya erat. Sekarang kami berdua sedang berada di rooftop yang terletak di kampusku dan Naomi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ishh jangan pegang-pegang" Naomi pun menghempaskan genggaman tanganku.
"Kenapa sih? Aku salah apalagi coba? Lagi PMS ya kamunya?" tanyaku bertubi-tubi.