Love Material [Soonhoon]

Chapter. 11

-LOVE MATERIAL Chapter. 11-

Pairing: SoonHoon/HoZi

Caster: Kwon Soonyoung/Lee Jihoon/Seventeen's members

Lenght: Multi-chapter

Genre: Drama, Hurt Comfort, Sad, Romance.

Rating: T (PG-15)

.

.

...

Lee Jihoon seolah menemukan jalan hidupnya kembali setelah menghirup aroma wangi kayu-kayuan. Dia mengerjap berulang-ulang dan menemukan wajah-wajah cemas yang berada di sekitarnya. Jihoon sedang berada di mana dan kenapa, ia hanya mampu menatap linglung plafon penuh gantungan lampion indah di atasnya.

Deru napas Jihoon berangsur normal, ia sudah tak merasakan sesak lagi. Sejenak, Jihoon tenggelam dalam pikirannya sendiri—memcoba mengingat-ingat, dia ada di area bioskop, beberapa waktu lalu bersama Jeonghan, mengitari jajaran papan iklan, kemudian lupa.

"Hyung, kau sudah sadar? Kau mengingatku? Hai, hyung."

Suara dalam tersebut menyentak lamunan Jihoon, ia memukul kepala Seokmin yang berada tepat di atas wajahnya. "Apa yang kau lakukan?" Tanyanya serak.

"Ya Tuhan, dia benar-benar sudah sadar. Kekuatannya super sekali," timpal seokmin seraya mengusapi kepalanya sendiri.

"Kau mengingatku?" Ini suara Minghao.

Mata Jihoon menutup, kepalanya pusing bukan main. Dia memaksakan diri untuk bangkit dari posisinya berbaring sambil pandangi bangunan berinterior unik di sekelilingnya. "Ini di mana?"

"Ini ruangan pegawai, hyung pingsan tadi. Kami yang menemukanmu," tutur Minghao lugu, "Kau mengingat kami 'kan? Tidak lupa?"

"Aku baik-baik saja, mana mungkin aku amnesia. Aku ingat kalian, tentu saja, orang-orang idiot."

Kalimat ketus itu dibalas tatapan sengit oleh Minghao dan Seokmin. Tahu begitu, biarkan saja dia tertidur hingga bangun sendiri, dumal keduanya dalam hati.

"Mana Jeonghan hyung dan Jisoo hyung?" Kedua mata Jihoon berpendar menghitungi jajaran karton susu tawar, kemudian menunduk, mengamati bagian depan bajunya yang basah.

"Mereka sedang keluar meminta bantuan, mau membawamu ke rumah sakit. Jeonghan hyung kira, kau keracunan, itu kenapa dia memaksa susu-susu ini masuk ke perutmu."

Mendengar hal tersebut, seketika Jihoon didera rasa bersalah. Lebih lagi, saat melihat gumpalan-gumpalan tiket film yang lusuh di sebelahnya. Acara bersenang-senang temannya hancur sudah! "Maafkan aku. Aku merusak acara bersenang-senang kalian."

Mendadak kedua mata Jihoon berkaca-kaca. Seharusnya ia mengabaikan pesan Jisoo, tidak datang, terutama tak memaksa meminum kopi yang dibeli Jeonghan, kalau akhirnya seperti ini? Merepotkan!

"Hyung, tak apa. Kita bisa kembali lain kali," hibur Seokmin. Pemuda berhidung panjang itu saling senggol lengan dengan temannya.

"Hyung berbaring lagi saja, sebentar lagi Jisoo hyung datang." Minghao mendorong pelan bahu Jihoon, meminta sosok pucat itu untuk kembali rebah pada gelaran tikar.

"Tidak, a-aku ingin pulang."

Jihoon berusaha berdiri, tetapi ditahan oleh Seokmin. "Tunggu Jisoo hyung dulu."