12

8.9K 796 20
                                    

"Kenapa kau disini?"

Datar. Bahkan terkesan dingin ditelinga Bona. Kemana ibunya yang selalu berbicara lembut padanya.

"Kenapa eomma tidak bilang jika pulang?"

"Aku bertanya. Kenapa kau bisa disini?"

Bagai tertusuk belati. Ini sungguh menyakitkan. Tidak ada kata 'eomma dan Bona'. Hanya 'aku dan kau'. Apa eomma nya tidak menganggap dia anak lagi.
Sedangkan ayahnya. Hanya diam. Tidak berekspresi. Cukup! Bona ingin lari dari sini.

"Ada apa ini?"

Malaikat penjaganya!
Bona langsung saja bersembunyi dibelakang Taehyung. Menarik narik jas belakang pria itu agar membawanya pergi.

"Wae? Kau kenapa Bona-a?" tanya Taehyung mencoba menarik dagu Bona yg menunduk.

"Ayo ayo"

Terus saja Bona menarik jas Taehyung. Membuat pria itu bingung dan terhuyung kebelakang. Hingga mata Taehyung melihat serpihan gelas kaca dibawah.

Dipandangnya Bona marah. "Kau menabrak orang? Minta maaf sekarang!" ucapnya tegas.

Bona diam. Menunduk. Bahkan sudah terisak sekarang. Kedua tanganya sibuk mengusap air matanya yg berlomba lomba turun.

"Maaf. Dia masih kecil. Ini salahku yang membawanya kesini. Sekali lagi maaf" Taehyung menunduk beberapa kali pada orang tua Bona lalu berbalik menarik Bona untuk pulang.

Blam~
Taehyung melirik Bona disampingnya. Terlihat gadis itu tengah menangis terisak. mungkin Bona menangis karna dimarahi wanita paruh baya yang dia tabrak tadi, batin Taehyung.

Mereka terdiam beberapa saat didalam mobil. Dirasa isakan Bona melemah, Taehyung langsung berancang ancang menceramahi Bona, sebelum gadis itu menyela.

"Mereka orang tuaku" sela Bona terdengar memilukan ditelinga Taehyung.

Taehyung masih diam. Dia rasa Bona ingin bercerita banyak sekarang. Dan benar saja, detik selanjutnya Bona menangis kembali.

"Mereka meninggalkanku. Hiks mungkin hiks mereka sudah ti-tidak menganggapku anak lagi" ucap Bona.

Dahi Taehyung berkerut. "Kenapa mereka seperti itu. Semua pasti ada alasanya kan?" tanya Taehyung. Jujur dia sangat penasaran dengan masa lalu Bona.

"Karna aku.." ucapan Bona terhenti. "Membunuh adiku" lanjutnya.

Taehyung melotot terkesiap. Apa dia tak salah mendengar.
Membunuh?
Bona-nya membunuh?
Bona yang selalu tersenyum cerah padanya, mengumpat padanya, bermanja padanya. Taehyung tidak yakin dengan apa yang Bona tuturkan.

"Aku tidak percaya" ucap Taehyung.

Bon mendongak. Melihat Taehyung yang tersenyum padanya. "TAPI SEMUA ORANG BERKATA SEPERTI ITU!" teriak Bona frustasi.

Tangan Taehyung terulur memeluk Bona yang semakin menangis meraung raung. "Jangan dengarkan kata mereka. Aku tidak percaya" ucapnya mengusuk usuk pucuk kepala Bona dengan dagunya.

"Ahjjusi..hiks kumohon jangan tinggalkan aku sendiri" pinta Bona.

"Tidak akan"

.
.
.
.

"Jadi gadis itu tidak meninggal?"

"Iya tuan"

"Dimana dia sekarang"

"Dia ditampung oleh Suho"

"Baiklah teruskan penyelidikanmu"

Blip~
Mingyu meremas ponselnya marah. Dia yakin Bona-nya tidak akan melakukan hal keji seperti itu. Dan terbukti sekarang.
Yang harus dia lakukan sekarang adalah diam memantau. Jika sudah tepat pada saatnya, dia akan menarik wanita itu keluar. Membuktikan pada dunia. Bahwa Bona-nya adalah gadis baik baik. Tidak yang dunia kira.

Saranghae Ahjussi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang