11

9.1K 780 56
                                    

"Ahjjusi aku tidak mau ikut!"

"Ahjussi aku tidak mau memakai baju jelek ini!"

"Ahjjusi aku tidak mau memakai sepatu tinggi ini!"

"Ahjjusi aku tidak mau pemerah bibir ini!"

"Ahjussi ak-"

"DIAM! diam atau aku akan mencekikmu!"

Bona patuh. Gadis itu langsung diam mendengar ancaman Taehyung yang terdengar errr..sungguhan?
Penata rias bahkan sepertinya ikut merinding mendengar suara Taehyung tadi.

Lagi pula siapa yang tidak jengkel. Bona itu gadis bukan, tapi kenapa mulutnya tidak berhenti protes hanya karna di make up. Gadis remaja lainya pasti senang bukan main jika menjadi Bona sekarang.

Bagaimana tidak, Taehyung dengan cuma cuma membelikan Bona Dress dan Sepatu bermerk. Ya walaupun aslinya dia membelikanya agar Bona mau ikut ke pesta denganya. Tapi seharusnya dia tetap senang bukan.

"Sudah selesai"

Penata rias itu membalikan kursi Bona. Memperlihatkan hasil tata riasnya pada Taehyung. Setelah itu keluar dari kamar Taehyung.
Taehyung meneliti. Dari bawah sampai atas. Perfect Jika dilihat seperti ini tidak ada yang mengira Bona berusia lima belas tahun.

"Come on princess!" ucap Taehyung mengulurkan tanganya.

Bona tak bergeming. Gadis itu tetap diam melipat tanganya di dada. Dia sedang kesal luar biasa pada Taehyung. Pertama, dia dipaksa ikut ke acara laknat itu. Kedua, dia dipaksa memakai baju panjang nan ketat ini, plus sepatu tingginya. Ketiga, dia dipaksa memakai semua rias riasan yang demi dewa membuat mukanya gatal. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak menendang kebanggaan Taehyung saat ini bukan.

"Ini pemaksaan anak dibawah umur! Aku akan melaporkan ahjjusi!" ancam Bona.

Taehyung memutar bola matanya. Ikut melipat tanganya di dada. "Sebelum kau melaporkanku, aku akan menghamilimu dulu! Jadi cepat ikut"

"Andwe! Shireo!"

"Shireo?"

"Shireo!"

Kesabaran itu ada batasnya. Dan kesabaran Taehyung mengatasi anak lima belas tahun sudah habis.
Dia melangkah lebar kearah Bona. Memojokan gadis itu di dinding kamar. Mengurungnya diantara kedua lenganya. Bak elang yang siap menerkam mangsanya. Mata Taehyung menggelap menatap Bona tajam.

"Ah-ahjjusi kau mau ap-pa?" tanya Bona takut terbata bata. Bagaimana jika Taehyung benar benar mau menghamilinya. Hwa dia tidak mau. Dia bahkan baru lima belas tahun.

"Aku. Mau. Menghamilimu!"

Deg!
Dada Bona berdesir. Setiap ejaan kalimat Taehyung bagai api yang menjalar ke seluruh nadinya. Panas dan menyengat.
Pompaan jantung Boba semakin menjadi kala wajah itu semakin mendekatinya. Semakin dekat sampai sampai kedua hidung itu bersentuhan. Nafas Taehyung dapat dia rasakan. Dan sebaliknya. Apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Ahjjusi ay-yo katamu ini su-sudah terlambat bu-bukan"

Taehyung menyeringai. Menggertak Bona sangat gampang ternyata. "Ayo. Kita bisa membuatnya lain kali" ucapnya lalu menarik Bona keluar.

Bona melongo mendengar ucapan Taehyung. Membuat? membuat? membuat apa?!

***********

Jungkook. Pria bergigi kelinci itu sedang berbaring diatas kasurnya tak berdaya. Otaknya semakin berputar putar tak mengerti dengan apa yang terjadi.
Setelah aksi marahnya pada Bona yang dia yakini Youngbi. Keesokan harinya-tadi pagi. Dia menghampiri tempat kerja Youngbi. Tempat loundri dimana melaundri pakaianya beberapa hari lalu. Dia kesana untuk bertemu Youngbi, juga mengambil pakaian. Tapi kejadian tidak terduga terjadi.

-flashback on-

"Youngbi tidak bekerja lagi disini?"

"Iya, dia sudah mengundurkan diri kemarin malam"

"Ah baiklah. Terima kasih"

Sambil menenteng dua kresek besar berisi pakaian, dia keluar. Baru saja hendak memasuki mobil. Seseorang menendang dirinya. Membuat Jungkok tersungkur di tanah. Saat berbalik, disana sudah ada sekitar lima orang berbadan besar, dengan satu orang seumuran pamanya. Menatapnya bengis. Bagai siap mencabik cabik Jungkook saat itu juga. Jungkook panik juga takut. Dia sepertinya tidak ada salah. Mungkin orang orang ini salah orang, pikirnya.

"Apa kalian tak salah orang? Aku bisa menuntut kalian" ucap Jungkook.

Salah satu dari mereka tersenyum. "Kau Jeon jungkook kan? Kenalkan aku Suho" ucapnya.

"Apa maumu?"

"Mauku? Serang!"

Dan detik berikutnya, lima orang itu sudah menyerang Jungkook. Membabi buta. Memukul dan menendang. Jungkook tidak tau apa yang dia rasakan kecuali sakit disekujur tubuhnya. Pandanganyapun mulai mengabur. Dia awalnya melawan. Tapi lima orang? Tetap saja dia kalah.

"STOP!"

Dan suara itu datang. Jungkook hafal suara merdu itu Itu suara gadisnya. Dengan sekuat tenaga Jungkook memutar badanya, sedikit membuka matanya yang bengkak. Dia melihat Youngbi, disana. Sedang berlutut merapatkan kedua tanganya memohon didepan pria bernama Suho. Merapalkan beberapa kalimat.

"Oppa jebal hiks ja-jangan lakukan ini. Aku hiks akan hiks melakukan apapun hiks"

Jangan!
Jungkook menjerit dalam hati. Dia mencoba bangun. Tapi tidak bisa.

"Baiklah. Sekarang bangun. Dan ikut aku pulang Lee BoYoung!"

"Bi..Bi.."

BUGH!

"OPPA!"
Dan semuanya buram.

-Flashback off-

"Aish siapa dia sebenarnya. Boyoung? Youngbi? Kenapa dia memalsukan namanya?"

Tidak peduli siapa sebenarnya Youngbi. Jungkook lebih cemas jika dia tidak bisa bertemu kembali dengan gadisnya.
Tapi wajahnya sangat mirip dengan Bona. Itu bisa jadi kunci utamanya menguak semua ini.

.
.
.
.

"Kau bosan?"

Taehyung datang membawa dua gelas minuman berbeda. Satu untuknya dan satu untuk Bona.

Bosan?
Tentu saja. Ini bukan pesta semacam party kesukaanya. Tidak ada music berisik, tidak ada lampu berkelap kelip, tidak ada alkhohol untuknya. Ini semacam pesta untuk orang lanjut usia.

"Ahjjusi aku mau itu" ucap Bona menunjuk minuman Taehyung.

Taehyung menggeleng. "Ini ber alkohol. Minum saja sodamu" ujarnya memberi Bona soda.

"Aku ini sudah dewasa jadi tidak apa apa" jawab Bona mengambil soda itu dengan kasar.

"Heol, apa katamu? Dewasa? Baiklah, kalau begitu pulang dari sini kita bercinta"

Bona langsung memberengut. Apa otak Taehyung terbentur kemarin. Kenapa pria ini selalu mengancam Bona dengan kalimat 'menghamili' 'bercinta' 'membuat anak' dari tadi pagi.
Dengan kesal dia beranjak meninggalkan Taehyung.

"Mau kemana?"

"Mau bercinta dengan pria bule dipojok sana" jawab Bona asal.

Gadis itu terus berjalan. Menenteng segelas soda dengan kaki yang terkafang dia hentakan sebal.

"Dasar ahjjusi mesum! Sebenarnya apa yang salah pada otaknya?! Dari tad-"

BRAK!

"astaga! Maaf saya tidak sengaja. Sini sa-"

Saking kesalnya Bona berjalan dan tidak sengaja menabrak salah satu tamu wanita disana.
Saat dia mendongak melihat wajah wanita itu. Dunianya runtuh seruntuh runtuhnya. Mata Bona langsung berkaca kaca. Hingga detik berikutnya, air mata mengalur di kedua sudut matanya. Isakan kecil juga lolos dari bibirnya. Disamping wanita itu, ada pria yang sangat dia rindukan juga.

Tak hanya Bona. Sepasang suami istri paruh baya itu juga kaget melihat Bona disini.

"Bo-bona" ucap wanita itu tebata.

"Eo hiks eomma, appa"

Tbc

Saranghae Ahjussi ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang