Sore itu, akhirnya Rasha diantar oleh Ray. Sampai di depan rumah. Kebetulan ada Bunda nya yang berada di depan rumah membersihkan halaman akibat daun-daun yang berserakan terbawa oleh angin. Sehingga wanita yang sering di panggil "Bunda" oleh Rasha melihat bahwa anak perempuannya diantar bukan oleh kakaknya.
Rasha turun dari motor. Sebetulnya dia tidak ada niatan menawari Ray untuk mampir sebentar. Namun keberadaan bundanya membuatnya menjadi terpaksa menawari anak laki-laki itu untuk mampir sebentar. Karena tidak mungkin jika langsung pergi begitu saja tanpa salam pada bundanya.
"Wah.. siapa ini? Kok bunda baru liat. Temen kakakmu Cha?" ucap Bundanya ketika Rasha dan Ray menghampiri nya. Dia memberhentikan kegiatan menyapunya sebentar.
Rasha melirik Ray. Anak itu langsung berjabat tangan pada bundanya dengan secarik senyuman yang tertera pada bibirnya. Keadaan tubuhnya yang tinggi menjadikan Ray membungkuk.
"Saya Ray. Temen sebangku nya Rasha. Saya ditugasi oleh kakak nya Rasha untuk mengantar dia pulang" jelas Ray sopan lalu di akhiri senyuman lembut. Senyuman yang entah keberapa kali sudah Rasha lihat akhir-akhir ini pada cowok itu.
Bunda Rasha mengangguk paham. Kemudian kedua mata beralih pada Rasha yang semenjak tadi hanya diam.
"Kakakmu kemana Cha?" tanyanya.
"Dia bilangnya ada urusan. Sama kak Alan dan Drian" jawab Rasha.
"Ya udah ayo masuk, nak Ray juga. Mampir sebentar ke rumahnya Rasha" ajak Bundanya Rasha. Namun Ray tersenyum. Dia bilang bahwa dia langsung pulang saja dengan alasan sudah sore. Dia berpamitan pada wanita paruh baya itu.
Selepas Ray pergi dengan mengendarai motornya. Rasha masuk dan disusul oleh Bundanya yang sudah selesai membersihkan halaman rumah. Rasha berjalan gontai menuju kamarnya. Bundanya tadi memerintahkan untuk segera mandi.
Gadis itu membuka pintu kamarnya yang semula tertutup rapat. Dia menaruh tas di atas meja belajarnya. Dan duduk di kursi yang sering dia duduki sewaktu belajar. Tangannya membuka tas nya dan mengambil smartphone.
Mengaktifkan data internet kemudian notifikasi dari semua sosial media miliknya muncul. Memang Rasha tidak pernah me-log out sosial medianya terkecuali whatsapp nya.
Dia langsung membuka whatsapp dan menulis pesan pada seseorang yang tak lain adalah Keila. Jarang sekali dia melihat Keila di sekolah. Katanya banyak tugas jadi tidak sempat untuk sekedar pergi ke kantin bersama dengannya.
Keila
OnlineKei
Tak perlu menunggu lama balasan dari Kei muncul.
Iya,Sha.
Ada apa?Ada yang mengganggu pikiran
Lo mau curhat? Tumben banget😅
Sini curhat ajaNgga sibuk?
Baru selesai nugas.
Lewat telephone atau chat aja?Tanpa membalas terlebih dahulu, Rasha langsung menekan tombol panggil. Dan langsung di jawab oleh Kei.
Jadi mau curhat apa ini?
Gue jadi bisa denger lo bicara banyak nih
Biasanya kan lo pelit ngomong, hahaha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIKKA
Random"Kakak ngga sopan!" "Ngapain sopan sama dia. Mending, Acha jangan deket-deket dia deh!" "Kenapa kakak ngelarang ?!" "Pokoknya jangan deket-deket sama cowok itu. Kakak ngga suka!" Rafif tahu ini terkesan mengekang dan mengatur, tapi Rasha hanya mili...