Mereka berdua menyusuri puluhan anak tangga lagi, tapi kali ini anak tangga itu di himpit oleh dua dinding yang besar. Yang hanya bisa di lewati satu orang saja. Jadi, Taeyong yang memimpin di depan Jennie.
Akhirnya mereka sampai di puncak kuil, dengan pemandangan yang lebih indah lagi. Karena dari situ, mereka bisa melihat keseluruhan kota Busan dan indahnya laut Busan.
Taeyong dan juga Jennie sangat menikmati pemandangan dari atas kuil itu. Sambil menghirup udara yang segar, mereka berdiri di pinggir pagar pembatas.
Jennie menghembuskan nafasnya lega.
"Dulu aku dan Jaehyun sering kesini" Taeyong membuka percakapan di antara mereka.
"Aku tidak tahu banyak tentang basket, tapi NBA itu keren, kan?" Ucap Jennie sambil terus memandang kagum pemandangan indah yang tersaji di depan matanya.
"Jaehyun itu atlet yang aneh ya.." Taeyong mengangguk-angguk meng iya kan ucapan Jennie lalu menoleh ke arah Jennie.
"Tapi aku tetap saja iri padanya, dia melepaskan kesempatan sebagus itu untuk hal yang tidak ada gunanya" sambung Jennie lagi.
"Ya..dia berkorban hanya untuk seorang wanita, bodoh sekali" Taeyong meneruskan ucapan Jennie.
"Di umurnya yang masih muda, dia sudah berpikir bahwa cinta adalah segalanya. Tidak mudah lho menemukan cinta yang sesungguhnya" Jennie membenarkan perbuatan Jaehyun sekaligus menyindir Taeyong yang menganggap cinta hanyalah sebuah hal kecil yang tidak terlalu penting.
Taeyong hanya tersenyum kecut menanggapi ucapan Jennie.
"Kekanakan sekali sih pikiranmu, cinta itu akan datang sendirinya nanti tanpa harus dikejar atau di cari" ucap Taeyong mengentengkan.
"Mana ada mendapatkan hal yang kita mau tanpa usaha? Semua butuh pengorbanan" Jennie sekali lagi menyanggah omongan Taeyong.
"Taeyong?" Tiba-tiba seorang wanita menepuk pundak Taeyong dari belakang yang membuat Taeyong menoleh secara reflek.
"Oh iya-" ucapan Taeyong menggantung karena ia lupa dengan nama wanita itu.
"Seulgi" wanita itu menyebut namanya sendiri, mengingatkan Taeyong dengan namanya.
"Ah iya benar, Seulgi-ssi! Makin cantik aja, sampe ga ngenalin" Taeyong menepuk lengan Seulgi pelan.
"Ngapain di sini?" Tanya wanita yang diketahui bernama Seulgi itu.
"Ah..aku lagi ada kerjaan di sini" ucap Taeyong sambil menatap Jennie yang berada di sampingnya dengan tatapan siapa-lagi-wanita-ini?
Seulgi memandang Jennie yang hanya diam di sebelah Taeyong dengan tatapan yang tidak dapat di artikan. Membuat Jennie menundukkan kepalanya tidak enak.
"Kamu baik-baik aja kan? Bagaimana kabarmu?" Tanya Taeyong pada Seulgi mengalihkan pandangannya yang tidak enak pada Jennie.
"Masih tetap mengajar, tidak ada yang berubah"
"Ah iya..apa kamu masih mengajar siswa kelas 5 SD?" Tanya Taeyong pada Seulgi dan membuatnya tidak percaya. Bagaimana bisa dia lupa dengan identitas wanita yang pernah dia tiduri.
"Aku ini ngajar aerobic, Yong.." perkataan Seulgi seketika membuat Jennie menahan tawanya.
Taeyong jadi salah tingkah, "ah iya.. haha maksudku peserta aerobic-mu haha" ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kamu itu emang ga pernah berubah ya dari dulu, Yong" Seulgi menatap sinis Taeyong dan Jennie secara bergantian. "Sepertinya aku mengganggu kalian ya?"
Taeyong melirik Jennie sekilas, Jennie terlihat yang gelagapan akan menjawab pertanyaan Seulgi, dengan cepat Taeyong menjawab, "Ah nggak juga kok" lalu tersenyum pada Seulgi.
"Baiklah..sampai jumpa lagi, aku harus mengajar lagi" pamit Seulgi.
"Iya..sampai jumpa lagi"
Selepas Seulgi pergi, Taeyong berbalik menatap Jennie.
"Kenapa aku bisa lupa ya" guman Taeyong, Jennie menahan tawanya saat mendengar ucapan Taeyong.
💋💋💋
Jennie dan Taeyong kembali menyusuri jalanan yang dihiasi dengan pohon bunga azalea di kiri dan kanannya. Sangat cantik.
Jennie menggoda Taeyong dengan menanyakan wanita yang bernama Seulgi tadi.
"Kamu pernah tidur dengannya kan?" goda Jennie.
"Ehm..ya-"
"Kamu tidur dengannya tapi kamu tidak tau apapun tentangnya? Kamu bercanda?" Ucap Jennie sedikit mengejek.
"Emang kenapa? Hm? Kenapa?"
"Kamu tau nggak sih gimana cara dia ngeliatin aku tadi? Matanya seakan berbicara 'Jadi ini wanita dia hari ini?'"
"Bahkan dengan tatapan seperti itu, kamu masih ga bisa baca?" tanya Taeyong.
"Maksudmu?"
"Tatapan Seulgi tadi itu artinya, 'Cuma pria ini yang hebat saat di ranjang'" perkataan Taeyong justru membuat Jennie malu dan menyembunyikan senyumnya.
Bersambung..
YOU ARE READING
Busan, im in Love! | JENYONG️ ✔
FanfictionKisah cinta Jennie berawal dari pertemuan tidak sengajanya dengan laki-laki playboy bernama Taeyong di kota Busan. Dan karena ajakan tiba-tiba Taeyong kepada Jennie untuk tidur bersama di kota Busan itu membuat keduanya tidak bisa melupakan kejadian...