11

2.7K 315 9
                                    

"Maksudku kamu yang pertama yang selalu menolakku" Taeyong tertawa lepas setelah melihat perubahan wajah Jennie dari malu-malu jadi kesal.

"Oh! Apa kamu masih berharap kuajak tidur bersama?" Ucap taeyong lagi. "Tenang saja aku sudah tidak berniat untuk menidurimu lagi" tambahnya.

"Apa? Kenapa?" Jennie reflek membalas perkataan Taeyong yang terkesan vulgar itu dengan menunjukkan wajah kecewa?

"Hahahaha..kenapa wajahmu seperti itu?! Kau masih berharap aku menginginkanmu ya?" Ucapnya sambil menunjuk-nunjuk wajah Jennie.

Jennie mengerutkan keningnya, "ng..nggak.."

"Tenang aja, aku tidak akan merusakmu seperti yang kamu bilang tadi. Aku hanya melakukannya kalo tidak ada penolakan, tapi kalo semua  wanita menolak seperti kamu. Mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa memaksanya" Taeyong kembali menghadap ke depan memperhatikan jalannya.

💋💋💋

Di tempat latihan para atlet, Taeyong bertemu dengan seniornya dulu. Membicarakan tentang Jaehyun.

"Jujur saja aku tidak pernah berpikir kalo Jaehyun akan mau berangkat ke Amerika untuk masuk tim NBA, dia tidak sepertimu, Lee Taeyong..dia main basket hanya sebagai hobi bukan ambisi" ucap pelatih Kim pada Taeyong yang baru saja datang untuk mencari Jaehyun.

Taeyong terdiam mencerna perkataan pelatih Kim, memang benar dia yang sangat berambisi untuk memberangkatkan Jaehyun ke Amerika dan memasukkannya ke dalam tim NBA. Karena menurutnya akan sayang jika kemampuan luar biasa Jaehyun di sia-siakan begitu saja. Taeyong hanya ingin Jaehyun sukses jadi atlet basket yang terkenal.

Akhirnya Taeyong memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat itu, wajahnya terlihat sangat masam. Berjalan terburu-buru mendahului Jennie dan Jennie terlihat bingung dengan perubahan sikap Taeyong yang tiba-tiba. Jennie hanya mengikutinya dari belakang.

Taeyong masuk mobil di ikuti Jennie yang masih diam tidak tau harus ngomong apa.

"Jaehyun tadi nggak ada di sana ya?" Jennie akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada Taeyong.

"Nggak" ucap Taeyong cuek sambil  tetap menatap ke depan.

"Ada masalah apa sih kamu sama Jaehyun?" Tanya Jennie penasaran.

"Aku sangat ingin dia masuk tim NBA, aku yakin dia bisa sukses nantinya. Tapi sayangnya, dia tidak sepemikiran denganku. Dia hanya menganggap olahraga basket itu sebagai hobinya" ucapnya sambil mengacak rambutnya. "Tapi aku akan tetap berusaha untuk meyakinkannya" tambahnya lagi.

Jennie hanya bisa menjadi pendengar yang baik tanpa tau harus memberikan  solusi apa pada Taeyong. Lalu matanya tertuju pada bola basket yang terletak di  jok belakang mobil Taeyong.

"Aku lihat, kamu selalu membawa bola basket itu ke mana-mana, apakah bola itu sangat berharga untukmu?" Tanya Jennie penasaran lagi.

"Iya sangat, aku memberikan bola itu kepada Jaehyun saat Jaehyun pertama kali mengalahkanku dengan baik, aku memberikannya sebagai hadiah tapi beberapa hari yang lalu, ia mengembalikannya. Entah apa maksudnya, yang pasti perasaanku jadi tidak enak" cerita Taeyong panjang lebar.

"Menurutku lebih baik kamu jangan terlalu memaksakan keinginanmu itu ke Jaehyun, cita-cita setiap orang kan beda-beda. Pasti dia juga sudah mempunyai tujuan hidupnya sendiri" ucap Jennie mencoba menasehati Taeyong.

"Aku pikir kamu tidak berhak berkata seperti itu, karena kamu tidak tau apa-apa" ucap Taeyong dingin.

"Baiklah aku akan diam, tapi apakah kamu tau suatu tempat yang sering di datangi Jaehyun? Siapa tau sekarang dia sedang menenangkan diri di sana" Jennie membenarkan posisi duduknya dan menghadapkan wajahnya ke Taeyong.

"Ah iya..kamu benar, aku tau satu tempat. Tidak jauh dari sini, baiklah kita kesana sekarang"

Bersambung..

Busan, im in Love! | JENYONG️ ✔Where stories live. Discover now