Mereka berdua sudah di dalam mobil lagi, Taeyong berjanji untuk mengantarkan Jennie ke tempat presentasinya.
Taeyong membuka percakapan di antara mereka, "Apa kamu sering ke Busan?"
Jennie menjawab, dengan wajahnya yang masih memandang ke laur jendela sambil menikmati semilir angin. "Aku dulu pernah tinggal di Haeundae dengan temanku selama kuliah, jadi aku sangat kenal daerah sini dan tentu saja merindukan tempat ini"
"Aku tau tempat makan yang enak di sana. Kamu mau makan denganku nanti?" ucap Taeyong.
Jennie menoleh ke arah Taeyong yang sedang menyetir.
"Sup Seafoodnya enak banget disana!" ucapnya semangat.
"Tapi aku harus cepat-cepat kembali ke Seoul" Jennie memotong pembicaraan Taeyong.
"Yaah..aku pikir kamu terlalu semangat bekerja. Sampai-sampai tidak bisa berlibur sebentar saja" sindir Taeyong.
"Kenapa? Apa salahnya dengan itu? Itu bagus kan?!"
"Ah! Sudah berapa lama kamu berkencan?" pertanyaan Taeyong membuat Jennie risih.
"10 tahun" jawab Jennie.
"Apa?! 10 tahun?! Daebak! Masih ada aja orang yang tahan begitu ya? Apa aja yang kalian lakukan selama 10 tahun? Menikahlah dengannya atau tinggalkan saja dia"
"Aku memang akan menikah dengannya" elak Jennie.
"Ya begitulah seharusnya"
"Aku pikir kau melihatku seperti wanita gila yang tidak mau menikmati malam denganmu. Meski aku bersikap seperti ini, kau tetap saja menggodaku"
"Oke. Berarti kamu sudah pernah menikmati malam dengannya kan?"
Jennie hanya mendengus kesal.
"Sejak kapan sepasang kekasih yang sudah berkencan lama tapi belum pernah tidur bersama itu memalukan? Semuanya terjadi gara-gara laki-laki" ucap Jennie kesal lalu ia menirukan gaya laki-laki berbicara menggoda pada wanita. "Hei, gadis menyedihkan. Kenapa kamu masih diam saja? Padahal ini menyenangkan. Jangan pergi! Nikmati saja, kalau kamu pergi, kamu akan menyesal" ucapnya sambil sedikit menantang.
Taeyong hanya tersenyum dan tertawa kecil mendengarkan ocehan wanita cantik di sampingnya ini.
"Jadi, kamu lebih nyaman tidur dengan satu pria saja?"
"Lalu kamu sendiri?" SKAKMAT Taeyong!
"Kalau kamu 'kepengen' lakukan sendiri saja" sambung Jennie dengan suara yang di kecilkan."Katakan yang keras, aku tidak mendengarnya"
"KALAU KAMU BISA MELAKUKANNYA SENDIRI KENAPA HARUS MERUGIKAN WANITA?"
Taeyong reflek menoleh ke arah Jennie. Saat Taeyong kembali melihat ke depan. Taeyong kaget karena tiba-tiba ada orang menyebrang. Dan iapun reflek menghentikan mobilnya.
"Ya! Yang bener dong nyetirnya" omel suami istri itu.
Tapi Jennie malah melanjutkan ocehannya, "Yang jelas, sendiri lebih baik daripada merusak seorang wanita! Itulah rasa cinta yang sesungguhnya. Jadi maksudku, kamu harus melakukannya dengan orang yang kamu cintai bukan dengan sembarang orang. Kamu harus butuh cinta untuk melakukannya!" lanjut Jennie dengan semangat dan menggebu-gebu.
"Arrasseo! Jadi kenapa kita tidak bisa menikmati malam itu?" Taeyong berusaha memotong ocehan Jennie.
Jennie mendengus, "Terserahlah! Kamu mengajak tidur seorang wanita yang tidak kamu kenal itu sama saja dengan pelecehan seksual! Kriminal! Kri-mi-nal"
Sekarang Taeyong yang mendengus, "Lalu orang yang mengambil foto orang lain secara diam-diam itu termasuk apa?" ucapnya sambil mengangkat kedua alisnya.
"Foto?" tanya Jennie. Taeyong dengan cepat mengambil ponsel Jennie yang ada di pangkuannya.
Taeyong membuka galerinya yang menunjukkan foto dirinya yang ngeblur. "Lihat. Ini apa?"
"Tadi kepencet pas mobilnya jalan" Jennie mengelak.
"Kepencet apanya? Jelas-jelas kamu mau memotoku kan?"
"Nggak..nggak kok..nggak sengaja kepencet tadi" Jennie tetap saja membela diri.
"Arrasseo! Ini aku kasih yang lebih jelas" Taeyong berselfie dengan ponsel Jennie.
"Dan kita hentikan saja semua pertengkaran ini" ucap Taeyong lagi.
Bersambung..
YOU ARE READING
Busan, im in Love! | JENYONG️ ✔
FanficKisah cinta Jennie berawal dari pertemuan tidak sengajanya dengan laki-laki playboy bernama Taeyong di kota Busan. Dan karena ajakan tiba-tiba Taeyong kepada Jennie untuk tidur bersama di kota Busan itu membuat keduanya tidak bisa melupakan kejadian...