Kisah cinta Jennie berawal dari pertemuan tidak sengajanya dengan laki-laki playboy bernama Taeyong di kota Busan.
Dan karena ajakan tiba-tiba Taeyong kepada Jennie untuk tidur bersama di kota Busan itu membuat keduanya tidak bisa melupakan kejadian...
Part ini sampe 1900 word loh.. yang sabar ya kalo baca, semoga nggak bosen hehe
Happy reading ^^
Setelah tiga musim terlewati..
Jennie menjalani hidupnya sebagai ketua tim Public Relation sudah terhitung lima tahun lebih. Berbagai macam prestasi sudah ia raih sebagai ketua tim Public Relation.
Hidup Jennie sudah semakin lebih baik dengan statusnya yang single tanpa pasangan.
Ya! Jennie mengalami banyak kejadian tidak mengenakkan tahun kemarin tapi Jennie sudah mulai melupakannya.
Jennie hanya ingin fokus dengan kehidupannya yang sekarang dan berharap bertemu dengan seorang laki-laki yang baik nantinya.
Pukul tujuh tepat Jennie baru saja sampai di kantornya. Jennie, sekarang merubah gaya rambutnya dengan menambahkan poni di depannya. Ia jadi terlihat lebih muda dari umur sebenarnya. Ia hanya ingin menjadi Jennie yang baru, dengan merubah gaya rambutnya. Jennie yakin pasti bisa menjadi Jennie yang baru tanpa kesedihan dan penyesalan lagi seperti sebelumnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ia membersihkan rambut dan mantel musim dinginnya dari salju yang menghujaninya di pagi hari ini.
Iya, sekarang sudah memasuki musim dingin, dimana musim dingin di seoul selalu bertepatan dengan perayaan Natal.
Banyak hiasan natal dan juga pohon natal yang menghiasi seluruh sudut ruang di kantor Jennie.
Jennie tersenyum pada setiap orang yang ia temui.
Jennie sudah memasuki ruangan kerjanya dan di pagi hari saja ia sudah di sibukkan dengan kerjaan-kerjaan yang menumpuk.
"Jennie! Selamat pagi! Ini kopimu" ucap Lisa sambil memberikan secangkir kopi untuk Jennie.
"Thank you Lisa" ucap Jennie sambil masih fokus mengetik pada laptopnya.
"Kamu jadi makin cantik sama gaya rambutmu yang sekarang, Jen" Jennie tersenyum menanggapi pujian sahabatnya itu.
"Woah! Kamu beli laptop baru ya, Jen?" Ucap Lisa terkejut dengan laptop baru Jennie. Biasanya Jennie tidak pernah mau mengganti laptop lamanya dengan yang baru.
"Yes miss!" Mata Jennie masih fokus pada laptopnya tanpa melirik sekilaspun pada Lisa.
"Ahh setelah kamu bilang nggak mau membuang semua kenangan yang ada?" ucap Lisa sambil menyeruput kopinya.
"Aku sudah mengumpulkan semua kenangan dan kesetiaan itu disini" Jennie menepuk-nepuk dadanya. "Emang kenapa? Nggak bisa?"
"Bisa, Jen! Kamu bisa! Good girl! Sudah sepantasnya kamu bahagia sekarang!" Ucap Lisa mengedipkan sebelah matanya pada Jennie.
Jennie lalu menyeruput kopinya dengan perasaan senang dan lega. Sampai ia tak sadar sudah menarik keatas kedua ujung bibirnya melukis senyum di wajahnya.
