"Haruskah kita menikmati udara di luar?" Taeyong menatap wajah Jennie dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Apa katamu?!" Jennie membenarkan posisi duduknya sedikit menjauh dari Taeyong. "Kenapa?" Sambung Jennie. "Apa aku melakukan sesuatu yang salah?" Jennie menunduk memainkan jari-jarinya.
"Tidak..bukan itu maksudku" Jennie kembali menghadap Taeyong yang ada di sebelahnya, tangannya meraih kancing kemeja Taeyong lagi. "Biar aku yang buka-"
"Jennie-a!" tapi dengan sigap Taeyong mencegah tangan Jennie.
"Kurasa ini benar-benar bukan waktu yang tepat" ucap Taeyong meyakinkan Jennie.
"Ah benarkah? Aku bahkan melakukan itu" Jennie menundukkan wajahnya malu dan menyesal.
"Apa maksudmu, Jen?"
"Aku bahkan rela kesini, mempermalukan diriku sendiri. Dan sekarang kamu menolakku? Yang bener aja?!" Jennie membuang nafasnya kasar. "Kamu tau? Kamu mempermainkanku, tau?!"
"Jennie, bukan gitu maksudku..aku cuman.." Taeyong berusaha menjelaskan pada Jennie.
Lalu Jennie beranjak dari duduknya mengambil semua barang-barangnya dan pergi meninggalkan Taeyong yang masih bingung mau menjelaskan apa pada Jennie.
💋💋💋
"Menikmati malam apanya?!" Jennie merutuki kebodohannya sendiri sambil berjalan keluar hotel dengan kesal. Memasukkan kedua tangannya ke saku coat nya.
Taeyong berusaha mengejar Jennie yang masih terus berjalan pergi meninggalkannya.
"Jennie, tunggu Jennie!" Teriak Taeyong sambil meraih tangan Jennie berusaha membuatnya berhenti. Tapi tidak berhasil.
"Kamu salah paham, Jen" Taeyong masih terus mengikuti langkah Jennie yang semakin cepat.
Jennie menghempaskan tangan Taeyong yang ada di tangannya dengan kasar, "Salah paham apanya?!" Jennie berusaha tidak menggubris Taeyong dan tetap berjalan cepat meninggalkan Taeyong.
"Tunggu, Jen..aku tau kamu tersinggung, tapi bukan gitu maksudku, Jen" akhirnya Taeyong mencegat langkah Jennie dari depan yang mau tidak mau Jennie harus menghentikam langkahnya.
"Bukan gitu apanya?!" Teriak Jennie kesal. "Bukannya kita cuma mau menikmati malam berdua aja?" Tanya Jennie lagi.
"Maksudku itu.." Taeyong tidak bisa meneruskan perkataannya.
Jennie membuang pandangannya ke arah lain, tidak ingin menatap Taeyong yang ada di depannya, tidak peduli dengan apa yang akan di katakan Taeyong.
"Kurasa kita tidak harus melakukan itu-"
Perkataan Taeyong membuat Jennie menatapnya tidak percaya.
"Aku sampe kehabisan kata-kata.. Mau kamu tuh apa sih? Ngajak tidur? Ngajak menikmati malam berdua? Tapi gamau melakukan itu? Terus maunya apa?!"
Taeyong mengangkat kepalanya menatap Jennie, mau menjawab semua kekesalan Jennie. Tapi Jennie memotongnya.
"Coba lihat sekarang..kemana perginya kamu yang selalu memintaku melakukan hal itu?"
Taeyong menghembuskan nafasnya kasar.
"Bahkan kamu lupa memakai sepatumu" ucap Jennie sambil menunduk menatap kaki Taeyong yang beralaskan sandal hotel.
"Ah..hehe" Taeyong menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Jennie melengos menahan tawanya.
"Aku begini, karena kamu terlalu cantik buatku"
YOU ARE READING
Busan, im in Love! | JENYONG️ ✔
FanfictionKisah cinta Jennie berawal dari pertemuan tidak sengajanya dengan laki-laki playboy bernama Taeyong di kota Busan. Dan karena ajakan tiba-tiba Taeyong kepada Jennie untuk tidur bersama di kota Busan itu membuat keduanya tidak bisa melupakan kejadian...