Darling; Chapter Empat

600 117 14
                                    

"Geh, berani-beraninya membuat tidur Spain di lantai, dasar sialan!" Romano memaki-maki [Name].

"Hah!? Itu salah bosmu sendiri, payah! Aku tak bilang ingin di temani!" [Name] membela diri.

"Oi! Bosku, bosmu juga, sialan!" Romano geram.

"Terserah kau saja, payah." [Name] melipat tangan sambil membuang muka.

"Cih." Romano amat tak suka dengan [Name], tapi dia ingat betul amanat Spain tadi pagi sebelum berangkat melaksanakan aktivitas.

"Dengar ini, ya, Romano. Selama aku tak ada, berikan tugas-tugas ringan pada [Name], dan laporkan padaku jika hal buruk terjadi."

Romano menggerutu, kemudian berbalik dan meraih sapu yang tengah sendirian bersender di tembok. [Name] menyadari pergerakan Romano, melirikan matanya pada bocah berambut cokelat tua itu.

"Heh! Lebih baik kau tidur lagi saja sana, sialan! Biar aku yang membersihkan rumah." Romano mulai berjalan kembali, namun tak sengaja menabrak lemari penuh buku.

"Hua!"

BRUK!

Lemari kecil itu tumbang menimbulkan suara keras, bising juga debu mempersempurnakan keadaan di ruangan itu.

"Hehh, maksudmu aku tidur, dan kau menghancurkan rumah?" tanya [Name] datar, sengaja menyinggung.

"A-apa!? Bodoh! Ta-tadi itu tak sengaja, sialan!" Romano menyahut kesal.

"Hmm." [Name] menggaruk malas rambutnya.

Romano kesal, namun mencoba mengabaikannya. Ingat, Romano. Jangan bertengkar! Jangan bertengkar! Akan kutunjukkan bahwa aku senior di sini. Hihi. Lihatlah, sialan! Bersih-bersih ini gampang untukku!

Romano berjalan dan lagi-lagi menabrak meja, memecahkan vas bunga, sapunya tersangkut, baju bawahannya sobek, dan masih banyak lagi kecerobohan yang terjadi. Bukannya bersih, rumah Spain ini malah semakin berantakan, sangat.

"Oi, jangan memaksakan diri!" [Name] tak bisa diam melihat rumah bosnya, rumah Spain, dihancurkan seperti ini.

"Apa!? Jangan mendekat, sialan!" Romano menyembunyikan sapu di belakang tubuhnya.

"Sini, berikan sapunya. Kau duduk saja sana, biarkan aku yang menyelesaikan kekacauanmu," ujar [Name] sambil menengadahkan tangan.

"Ti-tidak! Dasar sialan! Kau ingin cari muka, ya!?" Romano menunjuk-nunjuk kasar [Name].

"Hah!? Tidak, tidak. Aku bisa bersih-bersih, sini!" [Name] mulai mendekat.

"Tidakkan kubiarkan kau mengambil alih, SHIKUSO ME!" Romano berteriak sambil berlari menghindari [Name] dan memeluk erat sapunya.

"Hoi, Romanoooooo!" Dikejar oleh [Name] yang kekesalan memuncak dan keluar lewat ubun-ubunnya.

"Cigiiii! Aku tak takut, sialan! Kemari kau, kono yarou!"

Suara bising, debu, berantakan ... bertambah.

.
.
.

[D.A.R.L.I.N.G]

.
.
.

Spain memandang lelah rumahnya yang lebih mirip runtuhan bangunan sejarah tempo dulu.

Berdiri dengan tundukan kepala dan sapu yang patah di lantai, [Name] beserta Romano yang takut dimarahi Spain.

"Haaa." Helaan napas lelah Spain lakukan, dan memandang secara bergantian kedua bocah di sana.

"Aku akan belikan masing-masing sapu untuk kalian, jadi ... cepat mandi dan makan, ya. Aku bawakan oleh-oleh dari Perancis."

Dan begitulah hari ini berakhir.

.
.
.

To be continue...

DARLING [Spain] [HETALIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang