Teeeetttttttt
Bel masuk pun berbunyi.
Gadis berparas cantik dan berambut panjang itu berlari mengejar teman-temannya yang sudah berada di lapangan basket.
Dia adalah Andra Anggrainata. Di pagi yang cerah dan indah ini Andra memasang wajah tak sukanya secara terang-terangan.Adakah yang tau penyebabnya ?
Apakah karena ia ditinggal teman-temannya menuju lapangan basket terlebih dahulu tanpa dirinya ?
Ataukah...
Apakah karena pada pagi hari ini kelas Andra pelajaran olahraga, dan olahraganya adalah basket ?
Jawabannya adalah opsi kedua.
Ya basket.
Andra paling tidak suka dengan olahraga basket.
Selain malas men-dribble, men-shoot, dan mengoper bola kepada teman satu timnya Andra memang lemah dalam olahraga basket.
Baginya basket adalah salah satu dari hal yang tidak disukainya."Ihh sebel!! Kenapa sih musti basket segala?!!" dengusnya.
Setelah sampai di lapangan basket Andra segera menuju ke pinggir lapangan dimana teman-temannya berada dan mulai pemanasan.
"Eh, Ndra lo kenapa sih pagi-pagi udah cemberut aja?" tanya Arin dengan wajah bingung.
"Iya, lo kenapa sih pagi-pagi muka lo udah ditekuk aja?" sambung Renata.
"Gue tuh lagi sebel kenapa musti basket segala?!! Mending lari 20 kali keliling lapangan." jawab Andra.
"Yaelah Ndra gue kirain kenapa, nyesel gue nanyain lo." canda Renata.
Setelah usai pemanasan, dari arah timur Pak Ryan datang sambil membawa beberapa bola basket. Andra dan teman-temannya pun segera membentuk barisan.
"Baik anak-anak pada pagi hari ini kita akan bermain basket. Disini kalian akan berlatih bagaimana cara men-dribble, men-shoot dan mengoper bola dengan benar." jelas Pak Ryan.
Menit demi menit berlalu, setelah Pak Ryan menjelaskan tentang segala tetek bengek mengenai basket permainan pun dimulai.
"Revan ayo dimulai dari kamu." ucap Pak Ryan.
Anak-anak lainnya bubar dari barisan dan memilih untuk duduk di pinggir lapangan sembari menunggu giliran namanya dipanggil.
"Andra sekarang giliran kamu." ucap Pak Ryan.
"Yang sabar ya Andra-ku sayang HAHA." ledek Rahma sambil menjulurkan lidah.
Andra yang mendengar namanya dipanggil dengan segera mengambil bola kemudian mulai men-dribble dan men-shoot bola yang dipegangnya menuju ring dengan wajah kesal.
Tetapi ternyata arah bolanya melenceng tidak menuju ring.Dan...
BUGGHHH
⭐⭐⭐
Motor besar itu berhenti di depan gerbang sekolah. Orang yang mengendarai motor besar itu segera melepas helm full face yang dipakainya.
Dia adalah Vano Alvaro Yudisthira.
Vano melirik arloji di tangannya."Udah pukul 07.20 berarti gue udah telat 20 menit. Ini semua gara-gara Vino aissshhhhh." umpat Vano dalam hati.
Vano pun mulai berpikir bagaimana dia bisa sampai ke dalam sekolah tanpa harus ketawan guru.
"Kayaknya gue harus manjat pagar deket lapangan basket." ucap Vano sambil mendorong motor besarnya menuju warung angkringan milik Pak Mansur di depan sekolah.
"Pak nitip motor ya, nanti pulang sekolah saya ambil." ucap Vano sambil berlalu pergi menuju pagar dekat lapangan basket.
Pak Mansur yang melihat kelakuan anak dari pemilik yayasan itu pun hanya geleng-geleng kepala.
Setelah sampai di pinggir pagar Vano segera memanjat pagar tersebut dan turun di semak-semak.
Dengan santainya ia berjalan melewati lapangan basket dan tidak menyadari bahwa ada bola basket yang melayang ke arah kepalanya.Dan...
BUGGHHH
⭐⭐⭐
TBC
Maaf typo bertebaran.
Makasih ya sebelumnya yang udah mau baca cerita abal-abal ini.
Kritik dan masukkan dari kalian semua penting banget buat aku.
Jangan lupa vomentnya😂
Hehehe😊IG : anitatri_h
Twitter : @nita_tha3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy
Teen Fiction[Different Make Us Together] Vano Alvaro Yudisthira Cakep ✔ Kaya ✔ Dingin ✔ Cuek ✔ Populer ✔ Most Wanted...