Dan...
BUGGHHH
Bola yang di lempar Andra mengenai kepala seseorang. Secara refleks orang tersebut terjatuh.
Terdengar teriakan heboh dari arah teman-temannya duduk.
Andra shock terdiam membeku di tempat. Shock karena bola yang dilemparnya mengenai kepala seseorang, dan seseorang tersebut adalah kakak kelasnya sekaligus anak dari pemilik yayasan.
Dari arah kejauhan terlihat teman-teman kakak kelasnya itu berlari menghampirinya."Van lo gapapa?" tanya Aldo dengan panik disusul dengan wajah khawatir dari teman-teman Vano yang lain.
"Udah-udah gue gapapa, minggir lo semua!" marah Vano sambil menatap nyalang teman - temannya.
Tatapan Vano berubah tajam, dia berjalan ke arah orang yang melempar bola ke arah kepalanya.
"Nama lo siapa?" tanya Vano dengan dingin.
"A...andra kak." jawab Andra sangat pelan sambil menundukkan kepala.
"Nama lo siapa?" ulang Vano sekali lagi dengan wajah lebih dingin.
"Andra kak." jawab Andra dengan cepat sambil menundukkan kepalanya semakin dalam.
Hening...
Hening tidak ada suara.
Detik berubah menjadi menit, menit demi menit pun berlalu.
Terdengar helaan nafas tertahan disusul dengan langkah kaki yang berjalan menjauh.
Secara refleks Andra mendongakkan kepalanya dan berlari mengejar kakak kelasnya.
Andra memegang lengannya."Maafin saya kak saya gak sengaja."
Vano pun berhenti melangkah.
"Lepasin tangan gue!" ucap Vano tajam tak menggubris permintaan maaf dari adik kelasnya.
"Tapi kak maafin saya, saya beneran gak sengaja." terdengar suara gemeletuk gigi, tubuh pemuda itu gemetaran menahan amarah.
Dengan sekali sentakan lengan Vano berhasil terlepas dari genggaman tangan Andra.
Vano segera melangkah pergi meninggalkan lapangan disusul dengan teman-temannya.Teman-teman Andra datang menghampiri, Andra hanya diam membeku menatap punggung kokoh yang hilang dibalik tembok sambil menahan rasa takut karena sudah membuat anak dari pemilik yayasan ini marah.
"Ndra, lo gapapa kan?"
"Lo gak kenapa-kenapa kan Ndra?"
"Ya ampun Andra gue shock liat kejadian barusan."
Seketika lamunan Andra buyar karena mendengar segala rentetan pertanyaan dari sahabat-sahabatnya.
"Gak...gue gapapa kok." ucap Andra menenangkan sambil menatap sahabat karibnya satu persatu.
"Ndra, lo tau kepala siapa yang lo timpuk tadi?" tanya Rahma dengan wajah yang tidak bisa ditebak.
"Tau."
"Dia anak dari pemilik yayasan ini kan." jawab Andra dengan wajah datar."Bukan cuma itu, dia juga cowok Most Wanted di yayasan ini Ndra." jawab Rahma memekik heboh dan senyum-senyum sendiri.
Seketika wajah Andra dan kedua temannya bergidik ngeri melihat Rahma seperti orang gila.
Dan kemudian berjalan meninggalkan Rahma yang sedang senyum-senyum sendiri bah orang gila.⭐⭐⭐
Malam pun tiba.
Setelah selesai belajar Andra merapikan meja belajarnya.
Dari arah luar pintu kamarnya diketuk oleh seseorang.Tok tokk tokkk
"Ini mama sayang."
"Masuk aja ma gak dikunci kok."
Lisa membuka pintu dan mendapati Andra sedang merapikan meja belajarnya.
"Sekarang waktunya makan malam sayang, kamu udah ditunggu sama papa di meja makan." ucap Lisa lembut.
"Iya ma."
Setelah sampai di meja makan Lisa, Ardi dan Andra segera makan malam bersama dan sesekali tertawa bersama karena mendengar lelucon yang dilontarkan Ardi papanya.
Sesampainya Andra di kamar, ia menuju tempat tidur.
Pikirannya kembali melayang ke kejadian tadi pagi di sekolah. Ia masih terngiang-ngiang oleh kejadian yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Entah mengapa ia mempunyai firasat buruk setelah kejadian itu.
Ia takut jika hari-harinya di sekolah dikelilingi oleh masalah.
Tak terasa malam semakin larut, Andra pun mulai terlelap dengan sendirinya.⭐⭐⭐
TBC
Maaf typo bertebaran.
Makasih ya sebelumnya yang udah mau baca cerita abal-abal ini.
Kritik dan masukkan dari kalian semua penting banget buat aku.
Jangan lupa vomentnya😂
Hehehe😊IG : anitatri_h
Twitter : @nita_tha3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy
Teen Fiction[Different Make Us Together] Vano Alvaro Yudisthira Cakep ✔ Kaya ✔ Dingin ✔ Cuek ✔ Populer ✔ Most Wanted...