Suara bel istirahat berbunyi. Semua murid SMA Harapan Bangsa bersorak gembira, begitupun dengan kelas Andra.
"Baik anak-anak kita akhiri materi kali ini selamat pagi." ucap Bu Winda mengakhiri.
"Selamat pagi." jawab semua murid dengan lantang.
"Eh, kita ke kantin sekarang yuk laper gue." ajak Arin sambil menarik ketiga sahabatnya menuju kantin.
Sesampainya di kantin Rahma dan Renata bergegas mencari tempat duduk yang kosong.
Sedangkan Andra dan Arin berjalan menuju ke dalam kantin untuk memesan makanan dan minuman.
Andra dan Arin memesan empat bakso dan empat es teh. Disaat waktu bersamaan dari arah depan terlihat Fara berlari tergesa-gesa menuju kantin diikuti teman-teman Fara yang lain.
Andra yang memang saat itu memegang nampan yang berisikan empat mangkok bakso tidak sengaja menumpahkan sedikit kuah panas pada baju Fara karena Fara menyenggol bahunya."Awww." teriak Fara kesakitan akibat kuah panas dari bakso tersebut mengenai bajunya.
Terdengar pekikan keras dari mulut teman-teman Fara.
Seisi kantin langsung mengarahkan tatapannya kepada mereka."Eh, lo gak punya mata ya?!!" bentak Fara keras.
Sedangkan Andra hanya diam karena masih kaget dengan kejadian itu."Lo gak punya mulut apa bisu hah?!" sentak Fara keras karena orang didepannya hanya diam dan memasang wajah terkejut.
"Ma...maaf kak saya beneran gak sengaja." ucap Andra sambil memasang wajah takut.
"Maaf kata lo? Baru kelas sepuluh aja udah banyak gaya lo! Dasar ga tau diri!!" teriak Fara emosi.
"Lagian kan tadi juga salah kakak sendiri." cicit Andra pelan sambil menundukkan kepalanya.
"Tadi pas kakak lari kakak nyenggol bahu saya." lanjutnya membela diri.
"Apa-apaan lo malah nyalahin gue, udah jelas-jelas lo yang salah karena udah numpahin kuah bakso ke baju gue." teriak Fara.
Salah satu teman Fara mendekatinya dan membisikkan sesuatu. Fara kemudian mendekati Andra dan segera mengambil mangkok bakso diatas nampan kemudian dengan cepat menumpahkan kuah bakso itu ke tangan Andra.
Andra langsung memekik kesakitan akibat kuah panas dari bakso tersebut."Rasain! Makanya baru kelas sepuluh gak usah belagu!!" umpatnya keras.
Rahma dan Renata yang melihat kejadian tersebut berlari mendekat, mereka tidak terima melihat sahabatnya diperlakukan seperti itu.
Dengan gerakan cepat Rahma mendorong kedua bahu kakak kelasnya sampai terjatuh."Eh, kak temen saya tadi udah minta maaf sama kakak." teriaknya emosi.
Fara yang tidak terima diperlakukan seperti itu dengan adik kelasnya secara refleks dia berdiri dan melayangkan tangannya ingin menampar Rahma.
Tetapi tangan Fara ditahan oleh seseorang. Dia adalah Vano.
Fara dan seluruh isi kantin terkejut melihat siapa yang menahan tangannya.
Ada juga yang memekik histeris. Terdengar sayup-sayup suara."Ya ampun pangeran gue."
"Pahlawan banget Kak Vano jadi tambah cinta gue."
"Aaaa Kak Vano jadi dewa penyelamat."
Begitulah suara histeris dari beberapa siswi di kantin itu.
"Gak usah cari keributan di kantin atau lo bakal berhadapan dengan kepala sekolah." tajam Vano dengan tatapan dingin.
"Tapi Van dia yang salah dia udah numpahin kuah bakso ke baju gue." ucap Fara membela diri.
"Gue liat kejadian sebenernya! Itu juga salah lo kenapa pake lari dan nabrak dia." jelas Vano dengan tajam dan menunjuk Andra yang masih meniup tangannya yang melepuh.
Dengan gerakan cepat Vano melepaskan genggaman tangannya dengan kasar dan berlalu pergi meninggalkan kantin.
Sedangkan Rahma, Renata dan Arin membantu Andra untuk menuju UKS.⭐⭐⭐
*Flashback*
Saat Vano sedang asik-asiknya makan bersama teman-temannya terdengar bunyi derap langkah tergesa-gesa kemudian disusul dengan suara pekikan keras dari arah dalam kantin.
Terlihat di sana ada Fara dan teman-temannya, dan Andra yang sedang menundukkan wajahnya sambil memegangi nampan.
"Eh, lo gak punya mata ya?!" bentak Fara keras sedangkan Andra hanya diam dan sedikit terkejut akan bentakan Fara.
"Lo gak punya mulut apa bisu hah?!!" sentak Fara.
Kemudian terdengar sayup-sayup suara dari Andra."Ma...maaf kak saya beneran gak sengaja." ucap Andra pelan.
"Baru kelas sepuluh aja udah banyak gaya lo! Dasar gak tau diri!!" teriak Fara emosi.
"Lagian kan tadi juga salah kakak sendiri." cicit Andra pelan.
"Tadi pas kakak lari kakak nyenggol bahu saya." lanjut Andra.
"Apa-apaan lo malah nyalahin gue, udah jelas-jelas lo yang salah karena udah numpahin kuah bakso ke baju gue." teriak Fara.
Kemudian salah satu teman genk Fara berjalan mendekat dan membisikkan sesuatu.Kejadian itu berlalu cepat Fara mengambil satu mangkok bakso dari atas nampan Andra dan menumpahkan kuah bakso tersebut ke tangan Andra.
Vano yang sudah muak dengan kejadian itu segera berjalan mendekat."Lo mau kemana Van?" teriak Aldo. Tetapi Vano tidak menggubrisnya.
Dari arah berlawanan terlihat Rahma dan Renata yang berlari ke arah mereka.
"Sepertinya dia temen dari gadis itu." ucap Vano sangat pelan.
Setelah sampai dihadapan Fara, Rahma mendorong kedua bahu Fara sampai terjatuh.
"Eh, kak temen saya tadi udah minta maaf sama kakak." teriak Rahma emosi.
Terlihat Fara yang mulai tersulut emosi dia berdiri dan akan menampar Rahma.
Tetapi...'Happ'
Vano menahannya.
Terdengar pekikan keras dari seisi kantin."Gak usah cari keributan di kantin atau lo akan berhadapan dengan kepala sekolah."
"Gue liat kejadian sebenernya! Itu juga salah lo kenapa pake lari dan nabrak dia." ucap Vano sambil menunjuk Andra yang sedang meniup tangannya yang melepuh.
Vano sedikit terkejut ketika melihat wajah Andra."Itu kan gadis yang kemarin ngelempar bola basket ke kepala gue." ucap Vano sangat-sangat pelan.
Dengan cepat Vano merubah raut wajahnya kembali menjadi dingin dan menyentakkan tangan Fara dengan kasar, kemudian berlalu pergi meninggalkan kantin.
⭐⭐⭐
TBC
Maaf typo bertebaran.
Makasih ya sebelumnya yang udah mau baca cerita abal-abal ini.
Kritik dan masukkan dari kalian semua penting banget buat aku.
Jangan lupa vomentnya😂
Hehehe😊IG : anitatri_h
Twitter : @nita_tha3
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boy
Teen Fiction[Different Make Us Together] Vano Alvaro Yudisthira Cakep ✔ Kaya ✔ Dingin ✔ Cuek ✔ Populer ✔ Most Wanted...