File : Puteri Duyung (Case Closed)

3.2K 383 108
                                    

Aku terkejut saat dia menyebut nama lengkap Nick, siapa dia?

Wajahnya terlihat cukup jelas meski hanya diterpa cahaya obor dari teman-temanku di bawahnya. Tidak sepertiku, Nick justru tidak terlalu terkejut, atau mungkin dia menyembunyikannya.

Nick menarik sebelah sudut bibirnya, "Adam Arnett, sudah lama sekali. Kau terlihat sangat tua, ya."

Dia pria yang diceritakan Nick, yang ikut bersamanya mencari orangtuaku di Snowdonia. Lelaki yang menghilang dan diperkirakan sudah dimakan Orthros atau diculik oleh kelompok aneh itu ternyata adalah salah satu dari mereka.

"Hahaha! Kau tidak terlihat terkejut, Nicholas. Aku kira matamu akan melotot melihatku ada disini." kata pria itu dengan seringai menyebalkan.

"Huh. Aku sudah menduga kau terlibat, Adam. Kau sengaja membuat Yodha pergi kesana untuk sesuatu, aku memang tidak menyadarinya, sampai kau meminta catatan Harry dan menuang air perasan anggur ke tanah untuk memancing Orthros, hal itu yang selalu ku ingat karena belum lama aku tahu penciumannya yang tajam tertarik pada air anggur."

Senyum pria itu hilang, "kebetulan kita bertemu, Nicholas. Kau... kau mengambil halaman pertama milik Harry penghianat itu sebelum menyerahkannya padaku. Dimana benda itu, kembalikan!"

Nick tersenyum, sementara temanku yang lain masih keheranan dan menyimak pembicaraan mereka, "memangnya ada apa dengan halaman pertama catatan itu? Aku juga sudah membacanya dan kau mendengarkannya, kan?"

"Ternyata kau belum mengetahui apapun, ya? Nenek moyang kami mengabdi pada Ratu Echidna dan Raja Thypoon, kami menguasai dunia. Kami akan mengambil kekuasaan kami yang telah diambil. Harry menghianati kami, menghianati Ratu Echidna. Dan temanmu itu! Edward Pranayodha! Dimana dia? Kenapa tidak bersamamu?! Akan kami habisi dia!"

Seperti merasakan pukulan keras di kepala dan dadaku mendengar perkataan Adam, ternyata mereka tidak mengetahui keberadaan ayahku. Nick pun terlihat terkejut, tapi lalu dia berusaha tenang. Bimo, dia pun melongo mendengarnya.

"Memangnya kenapa dia?"

"Dia tidak mau menyerahkan miliknya dan berhasil lolos tanpa mengatakan apapun dan setelah itu kami mencarinya. Aku mendapat informasi dia kabur ke Cina saat itu, tapi tidak menemukannya. Kau pasti menyembunyikan mereka, Nicholas!"

"Hahaha! Kau tidak akan bisa menemukan mereka, Adam. Jujur saja, aku pun tidak pernah bertemu mereka lagi sejak terakhir mereka ke Snowdonia."

Wajah pria itu berubah marah, "kau bohong, Nicholas."

"Adam, ternyata kau tidak hanya kikuk, tapi bodoh dan bermulut ember."

"Ember apa? Serahkan benda itu, Nicholas. Atau kau juga akan ikut bersama mereka yang jiwanya akan diserahkan pada Ratu Echidna. Sayang sekali, tawaran bergabung dengan kami sudah hilang sekarang."

"Sayang sekali juga, Profesor Tua Botak. Catatan itu sudah kubuang karena tidak penting, matamu yang rabun itu juga tidak akan mampu membacanya. Dan kalian! Kau dan orang-orangmu itu, hanya manusia-manusia bodoh yang bermimpi dengan memanfaatkan Echidna tanpa tahu bahwa kalian lah yang sebenarnya dimanfaatkan olehnya."

"Sialan!" Adam mengacungkan tangannya kebawah, seketika dua orang pengikutnya yang berjubah melompat, terjun ke bawah, lalu mendarat dan berhadapan dengan teman-temanku.

Albert menodongkan pistol pada mereka, tapi salah seorang dari mereka dengan cepat mengeluarkan tongkat pemukul pendek dari balik jubah dan melemparkannya tepat mengenai tangan Albert. Pistol terlepas dari tangan Albert dan terlempar jauh ke tempat ke gelap, lalu dengan cepat sosok berjubah itu menerjang Albert.

Harpies, sosok wanita bersayap yang tadi bertengger di samping Adam, kini melesat ke bawah diikuti ahool, kelelawar raksasa. Mereka terbang dan berusaha menyambar teman-temanku.

Detektif MitologiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang