Stoic adalah sebutan yang menggambarkan orang-orang yang tidak menunjukkan ekspresi apapun mengenai apa yang mereka rasakan. Menurut kebanyakan orang, sangatlah sulit menebak emosi seorang stoic jika hanya dilihat dari raut wajahnya.
.
Namun bagaimana jika dua orang stoic ini disatukan dalam satu ikatan takdir yang melibatkan emosi dan perasaan? Apakah mereka akan cocok dengan sifat mereka yang hampir tidak ada bedanya itu?
Kau bisa mendapat jawabannya dari kisah mereka berikut ini…
KookMin Fanfiction
*
Pair: Jungkook x Jimin
Slight: Kyuhyun x Lixu (Ryeowook GS)
*
Don't judge the cast or pair!
-
Happy reading!
Hari ini adalah hari yang cocok untuk bermalas-malasan. Matahari yang tidak terlalu terik, malah sedikit mendung, dan angin yang berhembus sejuk cenderung dingin membuat Jimin merindukan lembutnya kasur ditambah dengan secangkir teh madu hangat di apartemennya.
“Kau ini pendiam sekali ya?”
Lamunan tentang bermalas-malasan di apartemennya tadi buyar seketika saat orang disampingnya kembali mengajaknya mengobrol.
Sudah dua jam lebih Jimin terjebak duduk sebangku dengan gadis yang menurutnya lumayan cerewet bernama Lixu ini. Gadis berdarah campuran China-Korea yang baru saja pindah ke kelas dosen Cho ini langsung memilih tempat disebelahnya saat disuruh duduk. Membuat Jimin risih karena sejak tadi gadis ini tidak berhenti mengajaknya mengobrol.
“Jimin-ah, Aku bosan!” keluh Lixu.
Jimin yang sejak tadi menatap ke depan kini menoleh ke samping dan mendapati gadis itu tengah menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Baru menyadari jika gadis itu teramat manis dengan kesan polos di wajahnya yang terlihat tidak di buat-buat. Kulitnya putih bersih, berambut panjang sepinggang dan tubuhnya sangat pendek untuk ukuran gadis lainnya.
“Kalau memang bosan kenapa pindah ke jurusan ini?” Jimin memilih menyuarakan rasa penasarannya. Dipikir-pikir, tadi gadis ini bilang kalau dia dari jurusan seni, tapi kenapa malah pindah ke jurusan sastra yang memang membosankan?
Lixu mendesah, posisinya berubah menjadi bersandar di sandaran kursi. “Aku dipaksa … Oleh suamiku.” Gadis itu mencondongkan tubuhnya sedikit ke arah Jimin untuk membisikkan kata terakhir.
Jimin menatapnya skeptis. Tanpa perlu bertanya, Lixu sudah mengedikkan kepalanya ke arah depan kelas tempat dosen Cho mengajar. Alis Jimin terangkat walau raut mukanya tidak berubah.
“Rahasiakan dari semua orang ya, kalau kami sudah menikah…” Lixu kembali berbisik. Kali ini Jimin bisa mendengar ada sedikit nada bahagia dalam ucapan Lixu.
Sudut bibir Jimin terangkat membentuk senyum tipis. Meskipun awalnya ia terkejut mendapat fakta bahwa dosen Cho yang terkenal mempunyai sifat hampir sama dengannya --namun kejam saat dia marah-- sudah memperistri gadis –ah tidak, wanita seperti Lixu yang tidak bisa diam. Sangat berkebalikan dengan sifat pasangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/95785664-288-k874318.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KookMin OneShoot Stories
أدب الهواةKumpulan cerita manis pahitnya Kookmin diringkas dalam bentuk OneShoot~ Warning! Mengandung unsur boyxboy, gay, humu-humu