Prolog

18.5K 460 5
                                    

A/N : Bismillahirrahmanirrahim...

************************************************************************************

Ghozi membuka pintu kamarnya dengan kasar, lalu menutupnya dengan keras. Ghozi melangkah menuju ranjangnya, sambil melepas tas di punggungnya dan melemparnya ke lantai dengan asal.

Ghozi memejamkan matanya, hingga ingatannya kembali melayang saat training "English Debate Competition" tadi siang. Senyum itu, walau hanya terlihat dari samping telah sukses menghancurkan suasana hatinya.

Ghozi menggeleng-geleng frustasi tidak melanjutkan ingatannya, ia mengulurkan tangannya meraih sebuah biangkai foto di atas nakas yang ada di sebelah ranjangnya. Ghozi menatap foto itu lekat-lekat lalu tersenyum kecut, "ada yang punya senyum semirip lo, manis, indah, dan..." Ghozi mendengus tidak yakin, "...Unforgettable."

Ghozi memindahkan bingkai foto itu ke atas dadanya memeluknya dengan erat.

"Gue bener-bener gak mau ketemu orang itu lagi, jadi gue ngundurin diri dari kompetisi itu...," bisik Ghozi lirih.

*

Keyla membuka pintu kamarnya dengan riang gembira, senyum di wajahnya seakan tidak akan luntur oleh apapun.

Bagaimana tidak bahagia (?), tipe cowok yang paling dia inginkan dalam hidupnya, yang menurutnya sulit untuk terlahir di dunia. Berada dalam satu ruangan yang sama dengannya saat training "English Debate Competition" tadi siang. Cowok itu telah berhasil mengisi ruang kosong di hatinya.

"Keren.. 'Love at first sight' gue pikir itu cuma ada di buku." gumam Keyla pada dirinya sendiri.

Keyla berbaring di atas kasur, menatap langit-langit kamarnya. Walau Keyla hanya bisa melihat wajahnya dari samping, tapi cukup bisa menggetarkan hati nya. Keyla merasa beruntung, karena cowok itu sempat menjawab pertanyaan dari seorang Tuthor, dan memperkenalkan dirinya sebagai "Raden..." Keyla mendesah pelan, Ia tidak bisa mengingat lanjutan namanya.

"Gue mau ketemu lo lagi, tapi gue terlalu takut buat ikut training itu lagi. Skill bahasa Inggris gue gak seimbang sama mereka semua." ucap Keyla sedih, matanya terfokus memandang langit-langit kamarnya, seakan cowok itu ada di atas sana.

"Gue akan cari tahu, tentang lo Raden, walaupun gue udah ngundurin diri dari kompetisi itu..." bisik Keyla lirih.

Enemy Beside YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang