A/N : thanks buat orang yang aku dedicate kali ini, aku tau, kamu emang belom pernah baca cerita ku. Tapi aku pengin aja dedicated balik, krna kamu udah dedicated cerita kamu buat aku, padahal aku belom pernah baca cerita kamu (?) heheh.. salam kenal :) semoga kamu suka baca ceritaku yaa.. :)) thanks.
**********************************************************************
Keyla baru saja pulang sekolah dan sedang berjalan di jalanan menuju rumahnya, Ia mempercepat langkahnya, saat melihat seseorang yang Ia rasa bisa membantunya, sedang berdiri hendak membuka pintu gerbang rumahnya.
"Vina !!" panggil Keyla, dari jauh.
Vina membatalkan diri untuk masuk ke dalam, dan menoleh "ehh, Keyla, tumben baru pulang. Biasanya, lo udah pulang duluan sebelum gue. Dan gak biasanya lo nyapa gue duluan kayak gini, ada apa nih ?" tanya Vina, sambil memicingkan matanya.
Keyla memasang cengiran khas nya, dan merangkul pundak Vina, akrab.
"Gue butuh bantuan lo." kata Keyla.
"Tuh kan !" Vina melepaskan dirinya dari rangkulan Keyla, dan mendecak "ada maunya, pantesan ramah banget."
"Ahhh jangan gituh dong." Keyla mengerjap-ngerjapkan matanya dengan genit.
Vina bergidik ngeri, melihat tingkah aneh Keyla, yang semakin menjadi-jadi, "Oke, langsung aja, ada apaan ? kalau lo mau minta tolong buat bantuin bujuk nyokap-bokap lo ngizinin nonton konser 1D yang entah masih kapan itu, gue gak mau."
Keyla mengerucutkan bibirnya, sebal "bukan tentang itu kok, gue udah lupa tentang itu malah."
Vina, adalah teman SMP Keyla, dia pernah satu kelas dengan Keyla di kelas 9, rumah Vina berada di beberapa blok dekat sekolah SMA Keyla, yang berarti dekat dengan rumah Keyla. Hanya saja, Vina tidak ber-sekolah di SMA yang sama dengan Keyla, dia melanjutkan sekolah nya di Birmingham Jakarta SHI, iya sekolah favorit itu.
Itulah, sebabnya Keyla telah merencanakan berbagai kata-kata rayuan untuk membujuk Vina, agar Ia mau membantu Keyla menemukan orang itu.
"Bantu gue cari orang" pinta Keyla.
"Cari orang ? ett dah, jangan minta tolong ama gue. sama polisi sono, lo kira gue apaan lembaga pencari orang hilang ?" cibir Vina.
Keyla memutar bola matanya, sebal "bukan itu maksud gue. Vina yang super-duper-kelewat-jenius." ucap Keyla, sambil memberi penekanan di setiap katanya.
"terus apa Keyla ? yang super-duper-baik-kalo-ada-maunya ?" tanya Vina, mengikuti nada bicara Keyla.
Keyla tertawa renyah, mengingat tingkah nya sudah terbaca jelas oleh teman nya yang satu itu.
"gue lagi suka sama orang nih--"
"Wezz, pantesan, minggu kemarin, ujan gede banget. ternyata temen gue Keyla lagi jatuh cinta." decak Vina, sambil mengadahkan tangannya keatas, dengan berlebihan.
Keyla menoyor, kepala Vina dengan gemas, kesabarannya untuk bersikap manis sudah habis sepertinya. "kampret lo ! Ujan dari minggu kemarin, apa urusannya ama gue ?" desis Keyla, "to the point aja deh, gue ngantuk mau tidur. Lo kenal Raden gak ? dia sekolah di tempat lo."
"Ya, Allah.. belom ada 5 menit, orang ini bersikap baik, sekarang dia kembali ke wujud aslinya kasar dan gak sabaran." kata Vina, kepalanya mendongak ke langit, secara dramatis.
"Alay banget astaga." ledek Keyla.
"eh lo mau gue kasih tau gak ?"
"yayaya, peace !! gimana? lo kenal ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Beside You
Teen FictionSaat pertama kali melihat Ghozi, Keyla berpikir bahwa semua hal yang baik ada di diri Ghozi. Tapi menurut Ghozi, semua hal yang buruk ada di diri Keyla. Pada awalnya, Keyla sangat kagum dan menyukai Ghozi, Ia berusaha mencari tahu bagaimana Ia bisa...