Part 5

4.1K 145 0
                                    

Assalamualaikum..

     Berawal dari rasa ketidak
                  nyamanan
......................................................
             

"Ayah. Salsa turun di sini aja ya. Salsa mau cari buah buat Kakek. Lagian kita kesana nggak bawa apa-apakan?."

"Kenapa nggak sama Cahya Sal."
Tawar Ayah kawatir.

"Ngga usah yah, kayanya dia lagi di alam lain.tidur." Kulirik cahya yang sedang pulas lalu kembali fokus ke misiku.

" Ya sudah. Tapi belikan brownis kesukaan Bunda yah." Pinta Bunda mengizinkan.

"Ya Bunda, jangan marahin Ayah Bund. Entar Ayah frustasi loh Bund."

Candaku pada Bunda dari luar kaca mobil. Lalu mengerlingkan mata ke Ayah. Pertanda minta tambah uang jajan. Hehe.

Aku berjalan mencari masjid terdekat sebelum mencari pesanan Ayni bawel itu. Ayah selalu mengingatkan Ku untuk tidak melalaikan sholat. Walau sesibuk apapun. Setelah beberapa menit berjalan Aku melihat bangunan megah rumahNya. Aku duduk di Masjid Fatimah  dan melepaskan sepatuku.

Masjid Fatimah ini ada di kawasan perdagangan di Solo, disekitar Singosaren pasar Kliwon ,Solo. Memudahkanku untuk membeli pesanan sahabatku itu. sepertinya Masjid fatimah ini dibangun dengan konsep modern terlihat dari arsitekturnya. Bangunan rumah Allah ini juga terdiri dari dua lantai. Bangunan utamanya ada di lantai dua sedangkan lantai pertama untuk acara seperti resepsi pernikahan.

"SALSA". Teriak seseorang dari parkiran mobil di area Masjid.

"Kenapa harus ketemu dia lagi sih. Oke dia udah belain gue waktu itu. Tapi kejadian itu malah jadi masalah buat gue."

Bicaraku pada diri sendiri. Lalu berdiri langsung memasuki Masjid.

Author pov

"Salsa tunggu. Lo marah sama gue." Tangan Arya mencekam lengan Salsa.

"Arya. Ini Masjid, tempat umum. Sekarang kamu ngga usah deket aku lagi deh."

Salsa melepaskan genggaman Arya. Kemudian pergi mengambil wudhu lalu menyegerakan solat maghrib.

"Assalamualaikum warrohmatullah"

"Assalamualaikum warrohmatullah"

Salsa menyelesaikan sholat dengan kurang khusyu. Semoga Allah mengampuniku. Pikirannya kembali teringat kejadian yang membuatnya malu. Salsa membereskan mukenah yang baru saja ia gunakan untuk sholat.  Melipatnya dan menaruhnya di tempat yang ada di dalam Masjid.

Dengan cepat Salsa keluar masjid. Karena takut terlalu lama. Nanti Ayah dan Bundanya akan khawatir.

"SALSA "

Arya kembali mendekati Salsa. Ternyata Arya tidak langsung pergi seusai sholat maghrib.Dia mengambil duduk disamping salsa yang sedang memakai sepatu di tangga bawah Masjid.

Tanpa mengatakan apapun Salsa meninggalkan Arya. Namun dengan cepat Arya mensejajarkan langkahnya dengan Salsa.

"Sa lo kenapa menghindar dari gue. Apa karna kejadian itu Sal."

kan?.

FLASHBACK

"Sal gue dapet undangan nih dari Ariska. Lo dapet ngga."

"Gue juga dapet. Gimana kalo kita bareng aja. Nanti malem kan?".

Sergah Ayni dengan girang. Sementara Salsa dengan lahapnya sedang memasukkan bakso ke dalam mulutnya. Melirik Ayni dan Arya sekilas. Lalu kembali fokus dengan mangkok baksonya.

"Gue ngga nanya lo Ay. Gue nanya Salsa."Nyinyir Arya.

"Gue ngga dapet. Kalopun dapet gue ngga akan kesana."jawab Salsa di sela-sela makan.

"Ya udah. Lo harus ikut gue nanti malem.Ngga ada penolakan titik. Gue jemput lo jam tujuh di rumah." Tegas Arya sambil menghabiskan minuman Salsa.

"Itu punya gue Ya. Ah lo mah ngga asik." Jengkel Salsa

"Lo harus ikut oke"

Arya langsung pergi meninggalkan Salsa tanpa menunggu jawaban Salsa.

Sementara Ayni sudah pergi dari tadi meninggalkan Arya dan Salsa. Karena Ayni selalu jadi pendengar pembicaraan mereka dan itu membosankan baginya.

****

Di depan rumah Salsa terparkir sebuah mobil mewah yang Salsa tau itu mobil Arya.

"Kamu mau kemana Salsa. Ko tumben rapih gini malem-malem."

Tanya Bunda Salsa ketika melihat anaknya keluar kamar dengan dandanan rapih.

"Mau ke acara ulang tahun temen Bund. Ngga enak kan kalo ngga dateng" 

Walau dalam hati Salsa berkata sebaliknya. Sebenarnya Salsa enggan untuk pergi.malas. Kalau bukan Arya yang memaksa mungkin Salsa tak akan bersiap pergi.

"Ya udah tapi jangan kemalaman ya Sal. Nanti kena omel Ayah loh."

Bunda mengingatkan ketika Salsa sampai di ambang pintu.

"Nak Arya titip Salsa yah"
Pesan Bunda ketika Arya menyalami tangan Bunda Salsa.

"Ya tante." Jawab Arya singkat sambil tersenyum.

Arya dan Salsa memasuki mobil. Menerobos jalanan malam yang
ramai kendaraan.

Tak ada celotehan diantara keduanya. Mereka sedang asik dengan pikirannya masing-masing.

Sampai di rumah Ariska. Yang terlihat hanyalah kemewahan dimana mana. Warna pink mendominasi dekorasi pesta. Salsa merasakan perasaannya ada yang aneh. Seperti ada sesuatu yang akan terjadi. Tapi ia buang jauh-jauh pemikiran itu.

Arya membawa Salsa di tengah ramainya pesta. Acara telah dimulai setengah jam yang lalu.

Sementara Salsa selalu siap siaga jika sewaktu waktu ada gengs Ariska yang terkenal jahil. Tak ada yang aneh di sini. Tapi hati Salsa tetap merasa tidak tenang.

¤¤¤¤¤¤♡♡♡¤¤¤¤¤¤

Assalamualaikum

makasih yang udah mau baca.

Cinta Halal AltsarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang