Part 24

2K 58 6
                                    

Akhirnya mereka sampai juga di rumah. Setelah sebelumnya berdebat ria dengan Ali. Akhirnya mereka pulang juga dengan Ali yang di seret-seret bajunya. Karena kelamaan. Padahal hanya masalah ingin pulang. Yah ingin pulang.

Salsa mendahului Ali berlari ke rumah, bener-bener pengen bobo kali ya.

Tapi Salsa itu emang pelupa apa pikun sih, udah tau kunci rumah ada di Ali. Kenapa ngga jalan bareng aja. Sama aja di depan pintu harus nunggu sang empunya pembawa kunci kan kalo gini.

"Lo bisa cepet dikit ngga sih jalannya. Lama amat sih. Masa kalah sama gue. Gue kan cewe".

Yang di tanya malah senyum-senyum. Bikin Salsa pengen getok itu kepala.Haduh sabar Salsa. Batin Salsa menyemangati dirinya sendiri. Secara, bakal setiap hari
kan ya ngadepin Ali.

"Cie nungguin ya.. "

Jawaban Ali tambah bikin Salsa melotot.

"Sini ngga kuncinya "

"Oke oke, saya aja yang buka. Kasian udah pengen tidur yah".

"Udah tau nanya"


♡♡♡

"Duh ko ngga enak banget sih ini perut". Sudah dari tadi firasatnya kurang enak. Tapi kali ini Salsa bersyukur. Karena sebelum pulang tadi sempat beli kebutuhan wanita yang pasti sangat di butuhkan kali ini. ya kalian tau kan ya, kalau masa- masanya wanita haid.

Salsa sendiri punya kebiasaan yang kurang baik. Perutnya akan terasa sangat sakit saat hari pertama haid. Atau kalian pernah ngga sih ngerasain kaya Salsa saat ini.

Bahkan sampai satu hari tidak bisa keluar kamar karena kakinya terasa sangat lemah dan gemetar.

Dulu pernah dia sama Bundanya ke klinik terdekat. Takut-takut ada sesuatu yang membahayakan. Tapi setelah di periksa katanya masih tergolong normal. Dan harus sering-sering makan sayur kangkung sama tauge. Baik untuk peranakan katanya.

Dan mulai sejak itu lah Salsa tidak pernah terlewatkan untuk membeli sayur kangkung saat belanja. Itu juga alasan Salsa waktu pertama kali masakin buat Ali. Oseng kangkung.


¤¤¤

"Kenapa mendadak Umi. Kenapa ngga bilangnya kemarin-kemarin"

Ali baru saja mendapatkan telvon dari Uminya,saat baru akan masuk kamar. Tapi ia urungkan, kembali menutup engsel pintu kamarnya dan menuruni tangga untuk duduk di ruang keluarga. Sambil sesekali mengamati ruangan yang baru beberapa hari dihuninya kembali.

Tidak ada yang berubah. Masih sama. Sampai matanya melihat satu bingkai foto masa ia tinggal di Solo. Sebelum ke jakarta.

Kakinya melangkah mendekati meja kecil di samping televisi. Tempat dimana foto itu berada.

Bila

Diambilnya foto yang terlihat tiga orang remaja sedang tersenyum bahagia itu. Ali mengeryitkan dahinya memperjelas penglihatannya. Barangkali salah liat. Tapi ... wajahnya hampir mirip dengan Salsa. Istrinya

Ya. Ali baru menyadari ternyata wajah mereka sangat mirip. Bedanya. Bila berhijab sangat Syar'i. Dan Salsa tidak. Mungkin belum.
Lalu sifat mereka, berbeda jauh.

astaghfirullah

Ali mengusap wajahnya kasar. Sadar akan hal yang dilakukannya adalah hal yang tidak sepantasnya dia lakukan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Halal AltsarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang