BAB XV

2.3K 116 1
                                    

"Kau adalah alasan mengapa aku bahagia dan mengapa aku tertawa."

***

Line.

Alwanrn: fel?

Jemarinya mulai mengetik sesuatu.

Felicya: ya?

Dua detik kemudian, ponselnya kembali bergetar.

Alwanrn: sibuk ga?

Ya kali malem-malem sibuk. batin Feli

Felicya: enggak, knp?

Alwanrn: gue jmpt sekarang ya.

Felicya: kemana?

Read.

"Dibaca doang?" gerutunya kepada diri sendiri.

Tok tok tok

"Non, ada Den Alwan di bawah," ucap bi Iyem yang menyumbulkan kepalanya di balik pintu.

Feli mengernyit bingung, "Iya bi, aku turun."

Gadis itu menuruni tangga rumahnya dan terkejut ketika melihat Alwan mengenakan pakaian yang sangat jauh berbeda ketika ia ingin hangout bersama. Dibagian atas, Alwan memakai kaos putih polos dilapisi dengan jaket levis andalannya, dibagian bawah, laki-laki itu memakai celana jeans hitam. Dan sepatu, sneakers yang terkenal mahal itu.

Sedangkan Felicya, kaos berwarna pink dilapisi cardigan dan celana jeans pendek sekitar se-lutut, Alwan tersenyum saat melihat penampilan Feli yang biasa, bahkan sangat biasa. "Udah siap?" Alwan bertanya ketika Feli sudah berada di dekatnya.

"Kemana?

"Ikut aja dulu." seru Alwan dibalas dengan tatapan sinis dari Feli.

Alwan terkekeh dibuatnya, "Gue gak mau ngapa-ngapain lo kok, tenang aja."

"Bi—"

"Gue udah bilang sama bibi, udah yuk berangkat sekarang." potong Alwan cepat, Feli mengangguk.

"Lo bawa mobil?" Feli terkejut untuk yang kedua kalinya ketika di halaman rumahnya termampang sebuah mobil terparkir bebas. Dibalas Alwan hanya anggukan kepala.

"Silahkan masuk, princess." Alwan membukakan pintu mobilnya mempersilahkan Felicya masuk.

Alwan memutar hendak masuk ke tempat duduk stir, menyalakan sebuah lagu dari artis idolanya Bruno Mars - Marry You. Bisa pas begini lagunya batin Alwan.

Hening. Hanya alunan lagu yang menemani pikiran mereka, "Alwan?" Felicya membuka suaranya, Alwan menoleh sebentar lalu kembali fokus pada jalanan yang mulai padat.

"Apa?"

"Kita mau kemana?"

"Lo udah nanya sekitar.." jawab Alwan. ".. lima kali."

Felicya memutar bola matanya malas, jantungnya berdegup sangat kencang, ia takut sesuatu hal buruk akan terjadi padanya. Ia menoleh ke Alwan sebentar, ah gak mungkinlah, Alwan baik. batin Feli

Ting..

"Tolong bacain dong, ada notif masuk ke handphone gue." ucap Alwan

Felicya mengaitkan alisnya hingga bertemu, "Gue?"

"Emang orang yang disini siapa lagi kalau bukan kita berdua, Felicya?"

Felicya mengambil ponsel milik Alwan yang tergeletak di sebelah kanannya, "Dari siapa?" tanya Alwan

Kakak Kelas-ku [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang