Ever After - END

325 10 0
                                    

Last Chapter

*****

-May POV-

Aku keluar dari kamar rawatku dan ingin melihat langit sore di atap rumah sakit. Jenuh rasanya jika harus berbaring disini terus menerus. Yang bisa aku rasakan hanyalah kerapuhan dan kehampaan. Rasanya kosong dan sesak disini. Jadi aku memutuskan untuk keluar menghirup udara segar.

Walaupun kakiku masih sedikit kaku dan lemas, aku tetap memaksa untuk terus berjalan. Perlahan saja, yang penting aku bisa keluar dari kamar pengap itu. Sesekali aku duduk dan istirahat sejenak kemudian kembali berjalan seraya meminum segelas kopi yang sejak tadi kubawa dari kamar rawatku.

Aku membuka pintu yang menghubungkan tangga dan atap rumah sakit. Aku masih bisa melihat langit sore yang semakin gelap. Aku menyandarkan tubuhku di pagar sambil menikmati hembusan angin. Aroma kopi yang terbawa angin membuatku ingin meminumnya lagi dan lagi.

Aku merogoh saku baju pasien yang kugunakan. Ditanganku sudah ada mp3 dan earphone yang diberikan perawat tadi supaya aku tidak bosan.

Aku memasang earphone dan mengecek lagu yang ada di mp3. What!! Hanya satu lagu -_-

Ini nggak ada bedanya.

Yah, daripada bosan lebih baik aku dengarkan saja lagu ini. (Never Grow Up - Taylor Swift)

And no one's ever burned you
Nothing's ever left you scarred
And even though you want to
Just try to never grow up

Take pictures in your mind
Of your childhood room
Memorize what it sounded like
When your dad gets home
Remember the footsteps
Remember the words said
And all your little brother's favorite songs

I just realized everything I have is someday gonna be gone

So here I am in my new apartment
In a big city, they just dropped me off
It's so much colder than I thought it would be
So I tuck myself in and turn my nightlight on

Wish I'd never grown up
I wish I'd never grown up
Oh I don't wanna grow up
Wish I'd never grown up
Could still be little
Oh I dont wanna grow up
Wish I'd never grown up
It could still be simple

Aku tersenyum sambil menyesap kopi yang masih tersisa setengah gelas. Gadis kecil yang kisahnya dilagukan itu bernasib sama denganku, hanya saja sedikit lebih beruntung.

Seiring bertambahnya umur kita, akan ada banyak hal yang berubah. Siapa juga yang tahu bahwa nantinya seorang May akan kehilangan segalanya seperti saat ini. Siapa yang tahu bahwa seorang May akan mengalami mimpi buruk terburuk sepanjang hidupnya.

Aku sudah mengalami hal buruk dan aku mengalaminya dua kali, walaupun untuk yang kedua kalinya hanya didalam mimpi. Terkadang aku ingin sekali Tuhan memberiku satu kali kesempatan lagi. Tapi sepertinya aku terlalu banyak berharap. Jadi sekarang aku hanya pasrah dan menjalaninya saja.

Aku memejamkan mataku dan merasakan angin yang menyapu rambutku hingga membuatnya sedikit berantakan. Aku bergegas merapikannya.

Bersamaan dengan musik ini berhenti mengalun, aku mendengar suara pintu terbuka dibelakangku. Spontan aku menoleh dan tersenyum lemah. Entah mengapa aku tersenyum begitu melihat lelaki yang ada dihadapanku.

Mungkin saja dia masih marah padaku atau tidak? Entahlah. Dan akupun bisa mendengarnya mengucapkan sesuatu.

*****

In My Coma [Complated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang