Ninth : Awkward

173 6 0
                                    

~May POV~

"Kau harus tetap bersamaku." Ucap Kris seraya melepaskan ciumannya dari bibirku.

Aku begitu terkejut tak percaya bahwa Kris menciumku. Ya benar! Menciumku. Tepat dibibirku! Ya Lord! Aku pasti sudah gila. Maksud Kris. Atau, Argghh. Lupakanlah.

Pipiku rasanya panas sekali. Aku tidak bisa berhenti untuk, tersenyum. Oh! Aku pasti sudah gila. Aku malu sekali. Seharusnya aku tidak membiarkannya tidur disampingku. Sewaktu aku menariknya untuk tidak pergi, akal sehatku pasti terbang entah kemana.

Kemudian aku mendengar suara dengkuran didekatku. Aku ingin sekali tertawa, tapi aku menahannya. Ternyata seperti ini jika Kris sedang tertidur. Yang ada dihadapanku ini seperti bukan Kris. Kris yang aku kenal adalah orang yang sok cool dihadapan semua orang, disiplin, dan tidak suka memamerkan senyumnya secara sembarangan kepada orang lain. Kali ini berbeda, dia seperti seorang laki-laki sungguhan. Ternyata dia juga punya nafsu ya.

Oh! Omong-omong soal nafsu. Oh! Ya Lord! Aku malu sekali. Wajahnya ketika tidur. Tampaaan sekali. Aku mendesah mesum ketika Kris sedang tertidur dihadapanku. Ish! May! Kendalikan dirimu. Dia hanya kekasihmu, bukan suamimu. Tidak ada hubungan yang lebih dari kekasih! Kecuali, tadi dia menciumku. Dan tanpa sadar telapak tanganku menyentuh rahangnya yang keras. Oh tidak! Aku pasti sudah benar-benar gila. Aku segera melepas tanganku dari wajahnya dan menyentuh pipiku yang rasanya panas.

"Hayo loh! Dasar mesum! Senyum-senyum sendiri." Suara Kris membuatku terkejut setengah mati. Aku kira dia sudah tidur.

"Ish! Apaan sih." Aku menggumam kesal sekaligus malu.

"Kamu maupun aku belum terikat hubungan apapun dihadapan hukum. Jadi jangan harap kamu bisa melakukan hal yang aneh-aneh terhadapku." Kris membuka matanya sedikit untuk melihat bagaimana reaksiku.

"Hal yang aneh-aneh? Seharusnya aku yang bilang begitu. Lagian tadi kamu sudah melakukannya."

"Hm? Melakukan apa?" Tanyanya. Polos.

"M-melakukan itu. Yang itu tadi." Ucapku gagap.

"Melakukan ini?" Sekali lagi Kris menciumku. Tepat dibibir. Ciumannya itu membuatku terbuai hingga aku kehilangan akal sehatku.

"Kris!" Bentakku, begitu dia melepaskan ciumannya

"Kau tidak menghentikannya. Kamu justru menginginkannya. Ya kan?" Kris menaikkan kedua alisnya yang membuat ketampanannya yang semula 100% menjadi 1000% dengan ekspresinya itu. Hal itu membuat wajahku merah dan tidak dapat menyembunyikan rasa maluku. Ya Tuhan! Terimakasih kau telah memberikan aku seorang cogan.

"Aku tahu kamu lagi bersyukur dengan ketampananku. Kamu cukup mengatakannya dihadapanku. Aku akan sangat senang." Aku kaget mendengar pernyataan yang terlontar dari mulutnya itu. Apa Kris punya mind link sehingga bisa mendengar isi otakku?

"Dasar sok PD! Tampan itu relatif tahu. Jangan sembarangan." Aku menyangkal hal tersebut. Kemudian aku mendengar suara tawa Kris.

"Nggak ada yang lucu Kris!" Aku membungkam mulutnya dengan kedua tanganku.

"May! Yang namanya ganteng itu bebas!" Aku tahu dia sedang menggodaku. Ditambah lagi tatapannya yang membuatku semakin membuatku ingin meneteskan air liur.

"Apakah Kris juga roti sobek?" Kata-kata itu spontan keluar dari mulutku sehingga akupun juga terkejut ketika menyadarinya. Kris bisa mendengarku kemudian terkekeh.

"Dasar cewek mesum!" Ucap Kris sambil tertawa.

"Aku membencimu Kris!" Bentakku pada Kris.

"Aku juga mencintaimu." Kris beranjak dari tidurnya dan menaruh bantal dikarpet samping tempat tidurku.

In My Coma [Complated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang