Eleventh : Is Not Fair, Right?

152 5 0
                                    

~May POV~

"Aleah buruan!" Aku berteriak dari ruang tamu agar Aleah mempercepat persiapannya.

Semua orang sudah tahu kalau jarak rumahku sampai sekolah itu sangat jauh dan perjalanannya bisa dibilang cukup lama ditambah lagi macet. Dan bonusnya lagi, hari ini ada pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Sebelumnya aku sudah diperingatkan kalau aku telat lagi hari ini maka aku akan dapat C. Itu sangat buruk. Bisa mempengaruhi naik atau tidaknya diriku ini.

"May! Duluan aja. Kamu berangkat sama Kris dulu. Aku diantar sama sopir pribadi." Teriak Aleah dari kamar.

Aku dan Kris langsung saja berjalan keluar rumah dan mengendarai motor Kris. Aku senang si Pamela itu berangkat sekolah pagi-pagi sekali daripada harus berangkat bersama kami.

"Ayo naik!"

"Kasihan Aleah. Memangnya penting ya sampai dandannya lama banget." Aku sibuk sekali memikirkan Aleah sampai membuat Kris menunggu diatas motornya.

"Aleah akan menyusul nanti. Dia ambil mobilnya dulu dirumah." Aku naik keatas motor Kris dan melihat wajahnya yang sangat lelah dari kaca spion.

"Kamu sakit? Kelihatannya hari ini kamu lagi nggak sehat?" Tanyaku.

"Ng? nggak kok. Udahlah. Berangkat." Kris menyunggingkan senyum dan menyalakan mesin motornya dan berjalan menuju sekolah.

*****

"Kamu yakin baik-baik aja Kris? Kelihatannya kamu lagi banyak pikiran. Ada sesuatu? Apa keluargamu sudah memintamu pulang?" Tanyaku ketika kami berdua sedang berjalan menuju kelas.

"Mereka nggak bakal tanya apa-apa tentangku. Aku sih dibebasin, asal nggak ngelakuin hal-hal aneh aja." Jawabnya sambil tersenyum kearahku.

"Terus, kenapa mukamu pucet banget. Sakit ya?"

"Nggak juga." Aku hanya mengangguk dan berdoa supaya apa yang dikatakan Kris benar. Emh! Tapi tiba-tiba aku menyadari sesuatu.

"Heh!" Aku memukul bahu Kris dan melompat ke depannya. Hal itu membuat Kris melompat kaget.

"Tadi kamu bilang 'asal nggak ngelakuin hal-hal aneh aja'" kataku sambil menirukan gaya bicara Kris.

"Tapi buktinya kamu ngelakuin yang aneh-aneh."

Kris hanya mengerutkan dahinya sambil berpikir sejenak. Kemudian tersadar akan sesuatu.

"Oh ya? Begitukah? Bukannya kamu juga pingin ya?" Goda Kris sambil mengusap pelan bibirnya dengan jari telunjuknya.

Tingkah laku Kris barusan berhasil membuat pipiku memanas.

"Iiih! Dasar penggoda. Kau salah." Bantahku. Kris menjajarkan wajahnya ke wajahku dan menatap mataku begitu lama. Aku hanya mengangkat sebelah alisku dan menahan senyum dibalik ekspresiku.

Aku tidak tahan ingin merasakan bibirnya lagi ketika dia menjajarkan wajahnya ke wajahku. Oh! Ini pasti bagian dari otak mesumku. Aku harus menghapusnya dan membuangnya jauh-jauh dari otakku. Sadarlah May! Kau belum 17 tahun.

Kris menghembuskan nafasnya dalam-dalam dan mengeluarkannya.

"Lihat? Kau sendiri malu-malu tapi mau. Dasar mesum!" Kris mengeluarkan seringai nakalnya dan berjalan melewatiku, seolah-olah aku hanya patung manekin.

In My Coma [Complated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang