07 • Sebuah Game

309 69 20
                                    

"Tugas orang yang menyatakan perasaan itu sekedar menyatakan perasaan aja. Cuman ngasih tau, kalo dia punya perasaan. Bukan memastikan perasaan itu terbalas. Perihal terbalas atau nggak nya, itu jadi urusan orang yang bersangkutan."

-Cantika Syahputri, author of Closer.

05.15, Athala berdiri di atas gundukan tanah dengan tangan merentang kesamping kanan dan kirinya. Kedua matanya terpejam, selukis senyuman kecil terlihat melekat pada permukaan wajahnya, dan sekarang ia tengah menikmati udara sejuk di bawah pegunungan-yang terletak di beberapa langkah dari rumah Pak De Alden.

Menyatu dengan alam, itulah kesukaan Athala.

Kau yang sembunyi, dimanakah kini engkau mendengarkannya.

Simak sebuah syair dan kalimat tagar perasaanku padamu.

Setelah kau ingkari, tanpa ada bahasa yang bisa ku mengerti.

Entah dimana dirimu, dimana hatimu.

Bicara yang jujur, jangan kau larikan diri.

Entah dimana dirimu, dimana hatimu.

Kau biarkanku menerka tak tentu.

Tanpa Athala sadari, Alden tengah memperhatikannya-dari balik jendela dapur rumah Pak De Saman.

Ku terus bertahan, di balik anehmu. Menjelaskan hatimu.

Bila kau telah bosan, tinggal jelaskan. Janganlah hanya diam.

Setelah kau ingkari, tanpa ada bahasa yang bisa ku mengerti.

Entah dimana dirimu, dimana hatimu.

Bicara yang jujur, jangan kau larikan diri.

Entah dimana dirimu, dimana hatimu.

Kau biarkanku menerka tak tentu.

"Hm."

Hampir saja Alden terlonjak kaget setelah menyadari kehadiran Roland yang entah sejak kapan ada di sampingnya.

"Suara Athala bagus ya," Roland berkomentar, dengan memancarkan senyum kecilnya yang tertuju pada Athala. "Udah cek channel Youtube Athala kan?"

Alis Alden terangkat sebelah. "Maksud lo?"

Roland menghembuskan napasnya, sorot matanya kini tertuju pada Alden. "Athala itu suka nge-cover lagu-lagu yang kemudian dia upload ke Youtube. Ajaibnya, banyak yang suka video yang dia upload. Yang komen juga banyak."

"Maksud lo, dia penyanyi?"

"Lebih tepatnya orang yang hobi nyanyi," jawab Roland cepat. "Setiap lagu yang dia cover, selalu punya makna tersendiri buat dia. Dia gak sembarang nge-cover, tapi dia cuma nge-cover lagu-lagu yang lagi selaras sama isi hatinya."

Alden tertegun mendengar penjelasan Roland. Sorot matanya kini semakin fokus pada Athala yang masih betah menyatu dengan alam.

Roland terkekeh, "Lo sadar gak sih Al, lo tuh udah kena pancingan gue."

Secepat kilat Alden mengalihkan pandanganya yang sekarang tertuju pada Roland.

"Gak biasanya lo tertegun gitu denger gue cerita tentang cewek. Ya, walaupun cuman sedikit latar belakang nya dia doang," jelas Roland. "Gue punya satu tantangan buat lo. Dengan catatan, kalo lo berhasil menjalani tantangan yang gue kasih, lo boleh minta apapun ke gue. Tapi, kalo lo gak berhasil jalanin tantangan ini, latar belakang lo bakalan gue bongkar."

C L O S E RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang