"Apa yang kalian lakuin di sini?" geram Al mengejutkan Yuki dan Bagas hingga keduanya langsung berbalik dan melihat Al di sana dengan tampang yang sangat marah.
"Aku nyari kamu kayak orang gila dan kamu malah asik mesra-mesraan sama cowok lain di sini!!" seru Al kesal sembari mengepalkan kedua telapak tangannya.
"Siapa yang mesra-mesraan disini? Yang ada kamu tu yang mesra-mesraan sama cewek sexy di atas panggung!!" seru Yuki gak terima di bentak Al gitu aja.
"Siapa yang mesra-mesraan sama cewek sexy... dia sendiri yang naik ke atas panggung. Lagian dia penyelengga acara jadi gak mungkin dong aku usir dia" bela Al.
"Tapi tetep aja kamu nikmatinkan" tuduh Yuki.
"Kok jadi nyalahin aku sih?? Jelas-jelas di sini kamu yang ke gep lagi mesra-mesraan sama cowok asing" tunjuk Al gak terima.
"Sebelumnya gue minta maaf, tapi gue sela dulu oke... kayaknya kalian hanya lagi salah paham deh. Kalian bisa omongin itu baik-baik dan gue bukan orang asing kok. Gue temennya Yuki dari kecil. Irshadi Bagas" Bagas mencoba menengahi kekacauan ini sembari mengulurkan tangannya ke arah Al memperkenalkan diri.
Al mengerutkan dahi menatap pria di depannya. Tak ada niat untuk menyambut uluran tangan itu. Yang ada malah dia menarik tangan Yuki begitu saja. Dan membawa gadis itu pergi menjauhi Bagas.
Bagas kembali menarik tangannya dan mengendikan bahu menatap sepasang kekasih yang saling tarik semakin menjauhinya.
"Kayaknya mereka beneran pacaran deh..." gumam Bagas sembari melangkahkan kakinya kembali ke dalam klub untuk bergabung bersama teman-teman kampusnya.
"kamu gak sopan banget sih... Bagas itukan temanku!!" seru Yuki saat di dalam mobil. Al hanya diam. Dia tau sebenarnya dia yang salah. Dia tau Yuki pasti marah gara-gara gadis yang Al lupa siapa namanya itu berada di atas panggung. Tapi Al terlalu gengsi untuk minta maaf. Dan dia terlalu cemburu melihat Yuki dengan pria selain dirinya. 'Kenapa bisa ada kebetulan yang membuat Yuki bertemu temannya di sini coba?' batin Al.
Yuki yang mendapati Al hanya diam memutuskan untuk ikutan diam dan mengalihkan pandangannya ke luar mobil. Keduannya hanya diam hingga sampai ke hotel. Yuki yang masih kesal dengan Al segera masuk ke dalam kamarnya dan menguncinya. Dia sedikit kecewa dengan Al yang bahkan tak percaya dan menyalahkannya. Padahal jelas-jelas Al yang memulai duluan.
Al berdiri di depan kamar Yuki cukup lama. Dia ingin mengetuk pintu itu. Tapi rasa ragu berkecamuk di otaknya. Perasaan takut Yuki kecewa padanya memenuhi otaknya. Al benar-benar bingung dengan apa yang harus dia lakukan. Apakah seperti ini rasanya benar-benar jatuh cinta. Seakan otak udah gak ada fungsinya untuk berfikir. Hingga sebuah tepukan di bahunya menyadarkan lamunannya.
"Bunda..."
"Udah... mendingan kamu istrahat aja dulu. Yuki juga pasti capek dan butuh istrahat. Besok baru kalian selesain masalah kalian berdua dengan kepala dingin" ucap Bunda Maya.
"Tapi bun..."
"Udah sana pergi... percaya deh sama bunda. Kalo pikiran tenang semuanya akan berjalan lancar kok" sekali lagi Bunda Maya menyakinkan Al. Akhirnya Al pun nurut dan berjalan ke kamarnya walau masih dengan pikiran galau.
Yuki merasa ada seseorang yang memeluk pinggangnya. Perlahan-lahan di bukanya kelopak matanya.
"Pagi cinta..."
Yuki membuka lebar matanya seketika. Dan mendapati Al yang tiduran di sebelahnya dengan senyum lebar di bibirnya.
"AAAA..." karna terlalu terkejut Yuki malah berteriak keras sembari mendorong tubuh Al hingga terjatuh dari ranjang.
"Aww..." Al berdiri sembari mengusap pingga belakangnya.
"Ini kali ke empat kamu dorong aku Beb... dan ini yang terparah" keluh Al.
"Apa yang kamu lakuin di kamarku" tujuk Yuki masih dengan tampang horornya.
"Gak ngapa-ngapain Beb... cuman mau bangunin kamu aja"
"Ta... tapi kok kamu bisa masuk?" heran Yuki.
"Aku minta kunci kamar kamu dari bunda"
Yuki melipat tangannya di depan dada dengan tampang kesal. Dia masih ingat kalo mereka lagi musuhan. Al yang melihat tampang Yuki hanya bisa mengaruk kepala bagian belakangnya yang tidak gatal.
"iya aku salah... aku minta maaf. Aku bener-bener cemburu semalam" ucap Al sembari duduk di depan Yuki. Yuki masih diam.
"Apa perlu aku minta maaf sama temen kamu itu juga. Atau apa aja deh asal kamu jangan marah lagi sama aku ya... pleas..."
Yuki memalingkan wajahnya.
"Beb... beneran aku nyesel. Kalo kamu gak maafin aku, terus aku mesti gimana?"
"Terjun kelaut sana!!"
Sesaat Al terdiam. Yuki yang mendapati Al diam akhirnya memalingkan wajahnya menghadap Al.
"Oke kalo itu yang kamu mau... aku bakal terjun kelaut" ujar Al menatap tajam Yuki. Untuk beberapa saat keduanya saling bertatapan, hingga Yuki menghela napas.
"hah... udahlah... gak usah di bahas" akhirnya Yuki ngalah. Al tersenyum penuh kemenangan.
"Bener kamu udah gak marah...?"
"hn..."
"Tentang gadis semalam juga?" tanya Al hati-hati.
"hn... asal kamunya yang gak kegatelan aja"
"Iya... aku janji. Toh aku juga gak kenal dia kok" Al mengulurkan kelingkingnya. Yukipun menyambut uluran kelingking Al. Dengan penuh senyum Al memeluk tubuh Yuki. Rasanya dia sangat bahagia karna sang kekasih mau memaafkannya.
"Udah ah... mending sekarang kamu mandi gi... aku juga bakal mandi terus kita jalan-jalan sebentar sebelum nanti kita balik ke Jakarta" ucap Yuki melepas pelukan Al. Seperti anak baik Al langsung mengangguk menerima usulan Yuki. Keduannya pun segera turun dari ranjang. Entah sial untuk Yuki atau keberuntungan sedang berpihak pada Al, karna saat Yuki turun dari ranjang dia malah menginjak selimut hingga tubuhnya limbung. Al yang berada di sebelah Yuki segera menangkap tubuh Yuki. Maka tak bisa di hindari keduannya pun malah terjatuh di atas lantai dan seperti the javu.
Yuki merasa bibirnya menyentuh sesuatu yang lembut. Yuki melebarkan matanya saat mendapati bola mata hitam di bawahnya.
Sama seperti Yuki, Al pun sedikit terkejut. Tapi dia menikmati keterkejutannya itu. bibirnya yang di tekan oleh bibir Yuki seakan ingin bergerak dan melumat bibir di atasnya, tapi Al menahan dirinya untuk tetap diam. Apalagi Al merasa dadanya juga di tekan oleh seseuatu yang sedikit kenyal. Al bisa pastikan jika dia tidak kuat iman saat ini, kali ini Yuki pasti tidak akan selamat darinya.
Yuki yang tersadar dari keterkejutanya segera berdiri dari tubuh Al.
"Maaf... maaf... beneran aku gak sengaja..." gugup Yuki salah tingkah.
"sengaja juga gak papa..." ucap Al sembari duduk.
"Beneran Al... aku gak sengaja..." Yuki yang merona berusaha membantu Al berdiri.
"Sering sering aja kamu gak sengaja jatuh biar aku tangkap..." Al masih menggoda Yuki hingga wajahnya semakin merah.
"Udah udah sana keluar..." Yuki berusaha mendorong tubuh Al menuju pintu.
"Iya aku juga mau keluar kok. Takutnya aku gak kuat iman dan makan kamu mentah-mentah. Apalagi sekarang kamu hanya pakai piama tampa sesuatu di dalamnya" ucap Al santai. Tapi bagai petir di telinga Yuki hingga bukan hanya wajahnya yang berwarna merah tapi sekujur tubuhnya.
"AALLLLLL.....!!" teriak Yuki keras sembari melempar bantal ke arahnya.
Al yang udah di ambang pintu segera menutup pintu dan tertawa keras saat mendengar suara debaman di belakangnya.
~~~
JATUH CINTA...
Udah tau namanya jatuh, bukannya di hindarin tapi malah semua orang ingin ngerasain. Karna kalo cuman jatuh aja pasti jatuhnya kebawah. Tapi kalo di tambah cinta, jatuhnya jadi ke atas.
Aku nulis apa sih?? Tau deh... yang penting kalo kalian suka jangan lupa tekan love dan komen ya ^v^
KAMU SEDANG MEMBACA
GGW 2~ RIBETNYA PACARAN
FanfictionSebelumnya makasih banget yang udah baca GARA-GARA WATTPAD season 1. Di GGW 1 ada yang selalu tanya, mana sih interaksi Yuki sama Al? sebenarnya di GGW 1 aku emang ngisahin ALKI dengan kehidupan mereka masing-masing. Sedangkan di GGW 2 "RIBETNYA PAC...