"Ma... yang ini cocok gak?" tanya Yuki untuk baju yang ke 10 yang telah di cobanya.
"Sayang... kamu tu pakek apa aja cantik" jawab mama Twina untuk yang ke 10x juga.
"Tapi yuki gak PD ma... gimana kalo pakek baju yang tadi" tujuk Yuki pada baju warna merah yang tadi udah di cobanya. Mama Twina kembali menghela nafas melihat tinggkah anaknya ini.
"Aduh... Al juga ngasih taunya kok dadakan banget sih... kan jadi gak sempet ke salon" gerutu Yuki yang masih memilah baju mana yang sekiranya cocok dia gunakan untuk acara syukuran REPUBLIK CINTA rumah produksi Ahmad Dani yang masih berdiri hingga sekarang.
Ya... sekitar dua jam yang lalu Al menghubunginya dan mengatakan bahwa dia akan menjemput Yuki pukul 7 untuk ikut merayakan acara syukuran yang diadakan ayahnya. Bayangkan gimana kelabakannya Yuki saat mendengar itu. Maka dengan super kilat Yuki segera mandi dan mempersiapkan diri. Tapi nyatanya udah hampir satu jam Yuki memilih baju, sampai sekarang dia masih bingung mau pakek baju yang mana.
"Yang ini bagus..." tunjuk mama Twina pada gaun selutut berwarna putih. Sesaat Yuki menatap gaun itu, hingga kemudian dia tersenyum.
"Yaudah deh aku pakek yang itu" Yuki kembali menganti baju yang di kenakannya dengan gaun yang telah di pilih sang ibu.
"Buruan dandannya... 30 menit lagi Al sampek lho" mama Twina mengingatkan Yuki sembari menata kembali baju yang udah di acak-acak Yuki barusan.
"Iya ma..." jawab Yuki yang udah bergelut dengan alat make upnya.
Pukul 18:50 Al sudah datang di rumah Yuki dengan penampilan rapi.
"Tunggu bentar ya nak Al... apa mau tante buatin minum dulu" tawar mama Twina.
"Gak usah tante... "cegah Al. "Oiya... Sakura sama Reina di mana tan?"
"Sakura baru aja tidur, kecapean kali dari tadi main sama Yuki terus. kalo Reina lagi belajar kelompok sama temennya"
"Ooo..."
Saat keduanya asik ngobrol terdengar suara menuruni tangga dengan tergesa. Keduanya pun langsung menoleh menatap sumber suara.
Al benar-benar tidak berkedip melihat mahluk di depannya.
"Apa aku kelamaan?" tanya Yuki cemas. Al masih diam dengan ke kagumannya pada makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Sempurna di depannya ini.
"Apa kamu marah?" cemas Yuki karna Al masih diam di depannya.
"Eh... Ah... apa?" Al kikuk sendiri.
"Apa kamu marah karna aku kelamaan?"
"Enggak kok... ya udah kalo kamu dah siap kita langsung pergi aja" ujar Al, yang di setujui Yuki. Setelah keduanya pamit, Al pun segera melajukan mobilnya ke gedung tempat pesta di adakan.
Di dalam mobil Al dan Yuki masih terdiam dengan pikiran masing-masing. Sesekali Al menatap Yuki. Dia benar-benar gak bisa ngalihin pandangannya dari gadis itu. jika bukan sedang menyetir di pastikan sekarang dia akan menatap Yuki sampai puas.
"Em... apa kamu masih marah gara-gara aku kelamaan?" tanya yuki yang gak enak soalnya dari tadi Al hanya diam dan menatanya sesekali.
Al tersenyum kecil, di raihnya sebelah tangan Yuki dan di kecupnya punggung tangan itu.
"Siapa yang marah? Tadi kan aku dah bilang kalo aku gak marah... lagian kalo buat nunggu bidadari secantik kamu, jangankan 10 menit. Sepuluh tahun juga aku rela"
"Dasar tukang gombal" ucap Yuki sembari menarik tangannya. Tapi Al kembali mengenggam tangan Yuki.
"Kamu gak pernah ngaca ya?" tanya Al.
"Hah..??"
"Coba deh kapan-kapan kamu ngaca biar kamu juga bisa lihat gimana wujut bidadari itu"
Yuki memicingkan matanya. "Kamu masih Al yang itu kan...?"
Al tertawa melihat tingkah kekasihnya ini. Tapi jujur, Al sendiri gak tau apa yang terjadi sama dirinya. Setiap dia dekat dengan kekasihnya ini, dia seperti pujangga cinta yang selalu melantunkan syair-syair romantis yang entah datangnya dari mana.
"Udah ah... dah sampai" ujar Al menghentikan mobilnya di parkiran gedung. Dia pun segera turun dan membukakan pintu untuk Yuki.
Ternyata beberapa awak media telah berada di pintu masuk gedung. Dan itu mengakibatkan Al dan Yuki harus memerlukan pengawalan agar bisa masuk ke dalam gedung. setelah menaiki lif dan naik ke lantai 32. Al dan Yuki tiba juga di ruangan yang telah di pesan sang ayah. Saat Al dan Yuki masuk, ruangan itu telah penuh dengan tamu undangan. Bahkan beberapa awak mediapun ternyata juga ada di sana.
Al dan Yuki menuju meja depan di mana El dan Dul telah duduk di sana.
"Apa kabar kak Yuki" sapa Dul ceria.
"Alhamdulillah baik..."jawab Yuki sembari tersenyum.
"Jauhkan pandangan itu dari pacar gue, El...!!" ujar Al tiba-tiba.
"Oh ayolah... gue cuman mau mastiin yang loe bawa itu beneran orang apa bidadari" balas El cuek membuat Al mendelikan matanya. Yuki dan Dul hanya bisa tertawa cekikikan melihat dua pria di depan mereka itu.
"Kalian berdua ini beneran sehati ya... gombalannya gak beda jauh. Jangan-jangan kalian berguru sama orang yang sama" canda Yuki yang udah duduk di samping Dul.
"Dia ni yang gak kreatif" tunjuk Al gak mau kalah.
"Tunggu... mang kak Al bisa ngegombal?" kali ini Dul menatap Al dengan penasaran.
"Pinter banget... sampai bosen aku dengernya" ujar Yuki.
"jadi kamu bosen... awas ya..." maka tak bisa di hindari mereka berempatpun mulai asik ngobrol dan bercanda.
Hingga lampu di ruangan itu tiba-tiba padam yang mendakan acara akan segera di mulai. Menyisakan lampu yang menyorot kearah panggung.
"Ayah gak bilang kalo acaranya bakal sebesar ini ke gue?" bisik Al di telinga El. El menoleh kearah sang kakak.
"Ayah bahkan gak ngasih tau apapun sebelum kemarin dia bilang mau ngadain syukuran buat Republic Cinta"
"Gue jadi curiga... jangan-jangan ayah mau ngerencanain sesuatu"
El mengendikan bahunya. Dia sendiri sempat terkejut karna kata syukuran yang di maksud sang ayah ternyata pesta super megah di hotel bintang lima.
Pembawa acara mulai menyampaikan beberapa kata sambutan hingga Tuan rumah yang mengadakan hajatanpun naik ke atas panggung. Ahmad Dani beserta sang istri Mulan Jameela. Untuk mengucapkan terimakasih pada tamu undangan dan mengucapka rasa syukurnya karna Repoblik Cinta yang masih berdiri hingga sekarang. Lalu acara di lanjutkan dengan beberapa nyanyian dari penyanyi yang bernaung di bawah Republik Cinta. Setelah itu Ahmad Dani kembali naik ke atas panggung dan mengundang ke tiga anaknya untuk maju ke atas panggung bersama. Al, El dan Dul pun naik ke atas panggung.
"Sebenarnya selain untuk acara syukuran karna Republik Cinta yang masih berdiri hingga saat ini, saya juga akan menyampaikan kabar gembira pertunangan anak pertama saya Ahmat Al Ghazali dengan..."
Sesaat semua terdiam.
Entah kenapa Al merasa jantungnya berdetak cepat. Sesuatu hal buruk seperti akan terjadi.
Yuki yang berada di kursinya melebarkan matanya terkejut. Al tidak pernah membicarakan soal pertunangan ini. Dan keterkejutannya semakin besar saat bukan namanya yang di panggil.
"ALYSSA DAGUISE..." seru Ahmad Dani.
KAMU SEDANG MEMBACA
GGW 2~ RIBETNYA PACARAN
FanfictionSebelumnya makasih banget yang udah baca GARA-GARA WATTPAD season 1. Di GGW 1 ada yang selalu tanya, mana sih interaksi Yuki sama Al? sebenarnya di GGW 1 aku emang ngisahin ALKI dengan kehidupan mereka masing-masing. Sedangkan di GGW 2 "RIBETNYA PAC...