You are My Destiny - 15

279 12 0
                                    

“ Ka? Kamu nanti malam bisa datang gak? Bang Kelvan mau ngelamar kak Claudia -pacarnya bang Kelvan.” Tanya Fara saat dia berada di mobil. Hari ini Fara dan Rafka memang berencana untuk menikmati quality time mereka berdua sebelum Fara pergi besok.

“ Ha? Acara ngelamarnya hari ini? Kok kamu baru kasih tau?” tanya Rafka yang masih menyetir. Matanya terus menatap ke jalan.

“ Iya, semuanya serba mendadak. Aku aja baru tau tadi malam Ka.” Runtuk Fara. Yah dia memang gak bisa menolak. Abangnya itu punya niatan bagus, jadi Fara bisa apa coba? Mungkin abangnya itu lagi sibuk, jadi semuanya serba mendadak.

“Bang Kelvan ngadain lamarannya malam ini pas aku lagi mau nyiapin barang untuk besok, terus akadnya bulan depan dan resepsinya dua bulan lagi. Aku bahkan gak tau mau bilang apa. Semuanya mendadak banget. Walaupun bang Kelvan bilang semuanya udah beres. Tapi kami aja belum ngapa-ngapain.” Runtuk Fara.

Fara gak tau lagi harus bilang apa. Dulu dia ingin sekali bercampur tangan dalam urusan pernikahan abangnya yang satu itu. Tapi sekarang bukan saatnya . Dia memang ingin sekali menunjukkan rasa hormatnya pada abang horornya itu. Dia ingin meenikmati masa akhirnya sebelum abangnya itu gak bersamanya lagi. Walaupun Kelvan horor Fara tau sebesar apa abangnya itu sayang padanya.

“ Hm... terus kamu gimana?” tanya Rafka kini menatap Fara.

“ Aku gimana apanya?” Fara bertanya balik.

“ Gak mau nyusul bang Kelvan?” tanya Rafka dengan menaikkan sebelah alisnya.

“ Ih, apaan sih Rafka” jawab Fara.

Wajahnya udah kayak kepiting rebus. Bisa-bisanya Rafka nanyain Fara kayak gitu padahal mereka baru pacaran 2 minggu, udah ditanyain nikah-nikah.
“ Hahahah, udah jangan kayak gitu. Sebentar lagi kita nyusul kok” ucap Rafka santai.

Blusshhhhh

Fara ngeblush. Dia gak tau mau bilang apa, dia harap omongannya Rafka bener.

“ Oh ya, nanti malam kamu bisa datang gak?” tanya Fara lagi. Dia gak boleh melanjutkan topiknya tadi. Bisa-bisa jantung Fara keluar dari tempatnya.

“ Bisa dong. Nanti malam aku datang, kamu kirimin aja alamatnya di WA” ucap Rafka. Fara tadinya mau berangkat bareng Rafka. Tapi dia ngerti kalau ada acaranya seperti ini, dia yang harusnya berangkat bareng keluarganya.

“ Ohh okey, oh ya, aku ada baju batik. Dari oma ku yang di Jogja. Nanti malam kamu pakai itu aja ya? Aku udah cocokin sizenya” ucap Fara.

“ Kamu tau size baju aku?” tanya Rafka.

“ Tau dong, Keyla yang kasih tau aku” jelas Fara. Yah Keyla sudah banyak menceritakan segalanya tentang Rafka. Dan Fara gak bisa nolak kalau Keyla adalah teman yang enak untuk diajakin ngobrol.

“ Seneng deh, yang udah tau Keyla” ucap Rafka.

“ Iya dong, oh ya Ka, kamu orang Jawanya dimana?” tanya Fara. Fara memang tau kalau Rafka orang jawa, tapi dia gak tau tepatnya dimana.

“ Di Bandung” ohh okey, Fara ngerti sekarang. Ternyata bener kata Ica kalau orang bandung banyak yang good looking,  dia pernah bilang kalau orang Bandung itu manis, tapi dia gak mau bilang itu karna kalau manis kesannya kemayu gitu, mungkin kebanyakan orang Bandung itu good looking mukanya, sikapnya sopan, dan banyak lagi. Fara jadi keingat waktu pertama kali dirinya ketemu Rafka. Fara sampe gak berpaling lihat mukanya Rafka.

“ Kalau kamu Jogjanya dimana?” tanya Rafka balik.

“Di Sleman,Bunda sama Ayah itu dari satu daerah tapi beda kabupaten. Bunda di Klaten ayah di Sleman. Aku lahirnya di Jakarta sih. Heheheeh ” ucap Fara disertai tawanya.

You are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang