You are My Destiny - 27

279 12 0
                                    

Fara keluar dari kamarnya, ia sudah mandi dipagi yang cerah ini. Matanya menyapu seluruh ruang tamu tempatnya berdiri sekarang. Dan pandangannya terhenti pada alat musiknya diujung ruangan yang semuanya tertata rapi disana. Fara mendekati baby grand pianonya. Ia duduk, sudah lama sekali rasanya Fara tak pernah memainkan pianonya ini. Fara menekan beberapa tuts hitam-putih itu. Ia mulai memainkan lagu yang sangat luar biasa baginya. Lagu yang dapat menggambarkan keadaan dirinya sekarang. Fara mulai memejamkan matanya.

Another day

Without your smile

Another day

Just passes by

But now I know

How much it means

For you to stay

Right here with me

The time we spent appart will make our love grow stronger

But it hurt so bad I can take it any longer

I wanna grow old with you

I wanna die lying in your arms

I wanna grow old with you

I wanna be looking in your eyes

I wanna be there for you

Sharing in everything you do

I wanna grow old with you

Perlahan Fara membuka matanya, ia melihat kesamping kirinya. Suaminya sedang melihatnya. Hampir saja jantungnya keluar melihat keberadaan suaminya sekarang yang tengah melihatnya sambil tersenyum

“ I wanna grow old with you “ ucapnya sambil tersenyum. Fara hanya tersenyum mendengarkan ucapan Rafka. Rafka mengambil gitar yang ada disebelah grand piano miliknya. Fara tau ia dan Rafka itu sama-sama punya bakat musik. Rafka mulai memetik beberapa senar gitarnya. Mencoba mencocokkan nada. Dan ia tersenyum ke arah Fara yang kini tengah memandangnya.

Fara tau lagu itu, lagu yang selalu dapat membawa moodnya meningkat. Lagu itu lagu yang sempat didengarkannya bersama Rafka saat ditaman dulu. Saat pertama kalinya ia jadian dengan Rafka. Rafka terus bernyanyi sambil tersenyum ke arah Fara. Fara juga melakukan hal yang sama. Ia terus berbagi senyumannya. Rumah ini tidak terasa sepi lagi kalau mereka berdua udah duduk disudut ruang tamu ini.

Rafka menyelesaikan permainannya. Fara tersenyum sejenak, kemudian ia mengalihkan pandangannya ke arah dinding grand pianonya. Disana ada foto mereka yang diambil saat Rafka wisuda. Fara selalu tersenyum melihat foto itu. Disana kelihatan sekali bahwa dirinya bahagia. Fara yang tersyum lebar sambil memeluk lengan Rafka. Dan Rafka yang tesenyum lebar sambil memeluk bucket bunga babybreath yang dibeli Fara saat Fara berada di Malaysia.

Disaat yang sama, hape Rafka berdering. Rafka segera berlari ke kamarnya. Ia menyambar hapenya yang terletak dinakas kamarnya.

Bang Kelvan is calling..

“Hallo bang?” angkatnya.

“ Hallo? Rafka, kamu lagi ada didekat Fara gak?”

Apa maksudnya?

“ Enggak bang, emang ada apa?” tanya Rafka.

“ Tolong beri tahu ini pelan-pelan ke Fara, tolong bantu jelaskan perlahan-lahan. Abang mau kasih tau. Oma meninggal pagi tadi waktu subuh. Kontraksi jantung Oma kambuh. Kalau bisa kamu datang ke Jogja sekarrang, oma dimakamkan jam 10 nanti. Tolong ya” Rafka memejamkan matanya. Omanya Fara meninggal. Ia bingung ia panik. Bagaimana cara menceritakan ini semua pada Fara. Fara baru tersenyum tadi. Dan bagaimana caranya ia menceritakan hal ini pada Fara?

You are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang