Fara keluar dari kamarnya, ia sudah mandi dipagi yang cerah ini. Matanya menyapu seluruh ruang tamu tempatnya berdiri sekarang. Dan pandangannya terhenti pada alat musiknya diujung ruangan yang semuanya tertata rapi disana. Fara mendekati baby grand pianonya. Ia duduk, sudah lama sekali rasanya Fara tak pernah memainkan pianonya ini. Fara menekan beberapa tuts hitam-putih itu. Ia mulai memainkan lagu yang sangat luar biasa baginya. Lagu yang dapat menggambarkan keadaan dirinya sekarang. Fara mulai memejamkan matanya.
Another day
Without your smile
Another day
Just passes by
But now I know
How much it means
For you to stay
Right here with me
The time we spent appart will make our love grow stronger
But it hurt so bad I can take it any longer
I wanna grow old with you
I wanna die lying in your arms
I wanna grow old with you
I wanna be looking in your eyes
I wanna be there for you
Sharing in everything you do
I wanna grow old with you
Perlahan Fara membuka matanya, ia melihat kesamping kirinya. Suaminya sedang melihatnya. Hampir saja jantungnya keluar melihat keberadaan suaminya sekarang yang tengah melihatnya sambil tersenyum
“ I wanna grow old with you “ ucapnya sambil tersenyum. Fara hanya tersenyum mendengarkan ucapan Rafka. Rafka mengambil gitar yang ada disebelah grand piano miliknya. Fara tau ia dan Rafka itu sama-sama punya bakat musik. Rafka mulai memetik beberapa senar gitarnya. Mencoba mencocokkan nada. Dan ia tersenyum ke arah Fara yang kini tengah memandangnya.
Fara tau lagu itu, lagu yang selalu dapat membawa moodnya meningkat. Lagu itu lagu yang sempat didengarkannya bersama Rafka saat ditaman dulu. Saat pertama kalinya ia jadian dengan Rafka. Rafka terus bernyanyi sambil tersenyum ke arah Fara. Fara juga melakukan hal yang sama. Ia terus berbagi senyumannya. Rumah ini tidak terasa sepi lagi kalau mereka berdua udah duduk disudut ruang tamu ini.Rafka menyelesaikan permainannya. Fara tersenyum sejenak, kemudian ia mengalihkan pandangannya ke arah dinding grand pianonya. Disana ada foto mereka yang diambil saat Rafka wisuda. Fara selalu tersenyum melihat foto itu. Disana kelihatan sekali bahwa dirinya bahagia. Fara yang tersyum lebar sambil memeluk lengan Rafka. Dan Rafka yang tesenyum lebar sambil memeluk bucket bunga babybreath yang dibeli Fara saat Fara berada di Malaysia.
Disaat yang sama, hape Rafka berdering. Rafka segera berlari ke kamarnya. Ia menyambar hapenya yang terletak dinakas kamarnya.
Bang Kelvan is calling..
“Hallo bang?” angkatnya.
“ Hallo? Rafka, kamu lagi ada didekat Fara gak?”Apa maksudnya?
“ Enggak bang, emang ada apa?” tanya Rafka.
“ Tolong beri tahu ini pelan-pelan ke Fara, tolong bantu jelaskan perlahan-lahan. Abang mau kasih tau. Oma meninggal pagi tadi waktu subuh. Kontraksi jantung Oma kambuh. Kalau bisa kamu datang ke Jogja sekarrang, oma dimakamkan jam 10 nanti. Tolong ya” Rafka memejamkan matanya. Omanya Fara meninggal. Ia bingung ia panik. Bagaimana cara menceritakan ini semua pada Fara. Fara baru tersenyum tadi. Dan bagaimana caranya ia menceritakan hal ini pada Fara?
KAMU SEDANG MEMBACA
You are My Destiny
RomanceFara Wesly Widjaatmaja Aku yang masih tersesat dengan pilihanku, aku yang masih memilih untuk berhenti ketika dihadapkan pada pilihan ku untuk maju atau mundur. Aku yang masih belum bisa melupakan rasa sakit hati, yang disebabkan oleh cinta pertama...