3

2.3K 139 0
                                    

Ditengah perjalanan hanya ada keheningan tercipta antara Kinal dan Veranda. Veranda mengarahkan Kinal kesebuah kontrakan kecil yang sudah lusuh namun dipenuhi tanaman dan warnanya dipercerah, bahkan ada sebuah mobil yang agak sedikit mahal

Veranda menatap Kinal begitupun sebaliknya. Kinal lalu menyerahkan sebuah amplop besar berisikan uang. Veranda mengambil uang itu lalu langsung keluar dari mobil Kinal tetapi Kinal memegang tangan Veranda

"Saya antar kamu kedalam, ngga enak sama orang dalam"Ve menggeleng

"Tidak perlu, dirumah hanya ada sahabat saya dan anak saya"Kinal menatap tidak percaya pada Ve

"Kamu punya anak?anak kandung?"Veranda mengangguk

"Berapa umurmu?tanya Kinal yang sangat penasaran dengan Veranda

"23 tahun"lagi dan lagi Kinal terkejut. Kinal lalu keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Veranda sambil menggenggam tangan Veranda dan berjalan ke kontrakan sederhananya. Ve yang bingung hanya terdiam sambil ikut berjalan di samping Kinal dan mengetok pintu kontrakan sementara miliknya


Tok tok tok...


Tidak lama kemudian pintu itu dibuka dari dalam oleh Shania, sahabat Veranda dan tiba tiba ada yang memeluk kaki Veranda dengan erat

"Bubi kemana aja?Zala lindu Bubi. Pas Zala bangun Bubi ngga ada, kata Onty Caniya Bubi kerja lagi ya"Veranda mengangguk lalu mengangkat putri tercintanya dan mencium pipi gembul yang sama dengannya cuma berbeda ukuran

Kinal yang melihat itu merasakan betapa hangatnya hubungan Veranda dan Zara, tapi sebuah pertanyaan bodoh membuat Ve, Zara, serta Shania menatap Kinal

"Ayah dia kemana?"Shania yang merasa asing dengan Kinal langsung bertanya

"Mas siapa ya?"suara Kinal memang agak berat tapi tidak seberat Lidya. Jadi pantas Shania mengira Kinal seorang lelaki

"Dia perempuan Shan"ucap Ve membuat Shania terkejut

"Maaf mba aku kira laki laki abis tampilannya gitu"Kinal mengangguk paham

"Kamu masih mau disini?"tanya Ve dan tanpa sadari Kinal mengangguk. Zara turun dari pelukan Veranda lalu menggenggam tangan besar Kinal

"Om main yuk sama Zala, tapi dirumah cuma ada mainan masak masak, Bubi belum punya uang buat beliin Zala mainan balu"Kinal terkekeh lalu menggendong Zara ke dalam sedangkan Ve dan Shania mengikuti Kinal dan Zara dari belakang

Kinal duduk dengan Zara di lantai sedangkan Ve dan Shania kedapur, Ve ingin menjamu Kinal sebagai tamunya

"Dia siapa sih kak Ve, aku nanya dia cuma diem aja"Ve masih mengaduk teh buatannya membuat Shania menggerutu tidak jelas

"Dia partner aku malam tadi"ucap Ve singkat membuat Shania terkejut

"Kak Ve main sama dia malam tadi?kak Ve ngga salah?dia kan cewek"Ve mengangguk lalu menghentikan tangannya mengaduk teh untuk Kinal

"Dia bayar aku lebih malah dari siapapun, kamu tau kan aku butuh uang buat bayar kuliah dan kontrakan sama keperluan Zara yang masih banyak untuk umur seusia dia, jadi biarkan aja yang penting dia puas yang walaupun..."Ve sengaja menghentikan ucapannya dan mengingat malam tadi sedangkan Shania yang tidak sabar menunggu kelanjutan ucapan Veranda menggoyangkan lengan Veranda

"Walaupun apa kak Ve ishhh suka banget ngegantungin"Veranda terkekeh

"Walaupun aku yang dipuasin sama dia sedangkan dia kayanya merasa puas setelah muasin aku"Shania mengangguk paham sedangkan Ve pipinya bersemu merah. Ve dan Shania melihat Kinal dan Zara bermain masak masak. Mereka lalu duduk melingkar

Widows Beautiful [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang