15

2.3K 133 19
                                    

Kinal kini bangun terlebih dahulu setelah malam tadi melakukan aktifitas panas bersama Veranda yang tepat berada di sampingnya masih dalam keadaan tertidur menghadap kearahnya. Kinal mengelus pipi Veranda dan mengecupnya pelan agar tidak mengangguk tidur Veranda. Kinal ingin saat Veranda bangun pagi, ia adalah orang yang pertama kali dilihat Veranda

Mata Veranda terbuka dan sukses menembus kedalam mata Kinal. Hanya ada keheningan diantara keduanya sampai Kinal bangun dan menggendong Veranda yang dalam keadaan polos

"Mau kemana?"tanya Veranda

"Mau mandi, aku tau kamu nanti akan sulit berjalan karena ulahku malam tadi"ucap Kinal dan benar saja, Veranda merasakan sakit dan nyeri di bagian kewanitaannya. Kinal membawa Veranda ke kamar mandi lalu keluar menyiapkan baju untuknya dan untuk Veranda

Kinal kembali masuk dan melihat Veranda tengah membersihkan kewanitaanya dan permainan panas pun kembali berlanjut

1 jam kemudiam barulah keduanya keluar dengan pakaian lengkap dan Veranda yang tengah digendong Kinal

Diluar ruang pun Kinal masih menggendong Veranda dan membawanya keluar dari Club karena ia sudah memperkirakan Jeje akan membawa Zara pulang ke apartemen

Kinal meletakkan Veranda hati hati kedalam mobil lalu Kinal masuk dan pergi meninggalkan Club

Ditengah perjalanan hanya ada keheningan diantara keduanya. Mereka lebih memilih diam saling berpikir satu sama lain. Tidak lama mobil Kinal sampai dan Kinal turun lebih dahulu membuka pintu mobil untuk Ve dan kembali menggendongnya. Veranda hanya menatap Kinal sambil merangkul leher Kinal dengan tangan kanannya dan Kinal membawa Veranda layaknya seorang putri dan Veranda merasa dirinya istimewa

Didalam apartemen hanya ada Jeje dan Zara yang tengah bermain. Zara yang melihat kedatangan Pupi dan Bubinya itu lantas berlari menghampiri Kinal yang tengah merebahkan Veranda di sofa

"Pupi, Bubi kenapa?"tanya Zara sambil menatap khawatir kearah Bubinya itu dan Kinal langsung menggendong Zara

"Bubi gak papa ko sayang, Bubi cuma kelelahan makanya Pupi gendong. Jangan ganggu Bubi dulu ya biar Zara main sama Pupi dan Onty Jeje"Zara mengangguk lucu dan Kinal berjalan kearah Jeje

"Beby, Shania, Lidya, sama Yona gak pulang Je?"tanya Kinal sedangkan Jeje tengah memakan coklat batang milik Beby

"Beby sama Shania ada dikamar, paling ena ena lagi. Pagi tadi mereka datang mukanya sama baju kusut dan Beby ngeluh sakit punggung. Ketauan banget main di mobil pasti tuh sama Shania sampe bobo di mobil. Kalo Lidya sama Yona emang gak pulang sampe sekarang, entahlah kemana tuh duo curut"ucap Jeje yang nampak kesal ditinggal hanya dengan Zara saja. Kinal menatap Veranda yang tengah menatapnya lekat

"Kenapa?"tanya Kinal sedangkan Veranda menggeleng, ia bangun dan coba berdiri. Saat hendak berjalan Veranda merasakan sakit pada daerah kewanitaannya. Kinal yang mengerti menggendong Veranda

"Mau kemana?"tanya Kinal

"Ke wc, kebelet"Kinal mengangguk lalu membawa Veranda sedangkan Jeje nampak terbengong bengong. Jeje memikirkan taruhannya dengan dua curut. Kalau mereka berdua sudah jadi, jelas Jeje akan kalah karena waktunya belum mencapai 3 bulan. Jeje yang nampak was was berdiri bolak balik membuat Zara kebingungan

"Onty Jeje kenapa gitu?"tanya Zara. Jeje menatap Zara dan seketika mendapatkan ide. Jeje lalu mendekati Zara yang asik bermain masak masak

"Zara bisa tolongin Onty gak?"tanya Jeje sedangkan Zara mengangguk

"Tolong kalo Pupi sama Bubinya Zara datang, tanyain. Pupi sama Bubi udah pacaran, bisa kan?"tanya Jeje sekali lagi dan Zara mengangguk paham

"Tapi pacalan itu apa Onty?"Jeje bingung menjelaskannya pada Zara. Akan banyak pembahasan yang akan semakin membuat Zara bingung dan nantinya terus bertanya

Widows Beautiful [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang