4

1.9K 129 0
                                    

Sore ini, Kinal dan Ve beserta Zara sudah berada di mobil menuju taman yang sering di datangi orang dikala sore. Kinal membuka atap mobilnya membuat Zara kesenangan karena dapat menikmati angin yang menerbangkan rambut hitamnya sedangkan Ve hanya tersenyum sambil tetap memegangi Zara yang berdiri

Tidak lama kemudian mobil mewah Kinal sampai di taman dan menjadi perhatian orang yang ada ditaman. Kinal turun terlebih dahulu dan membukakan pintu untuk Ve lalu menggendong Zara, mereka berjalan beriringan menuju taman

Banyak pasang mata yang melihat kearah ketiganya seperti pasangan yang sempurna tanpa menyadari kalau Kinal adalah seorang wanita. Tidak sedikit tatapan iri terlihat kepada ketiganya

"Aduh udah cowoknya ganteng, ceweknya cantik, anaknya juga cantik, beruntung banget"ucap salah seorang pengunjung taman

"Iya, mana tadi mereka datang pake mobil mewah gitu, pasti suaminya orang kaya"ucap yang lainnya

Kinal dan Ve serta Zara duduk ditaman terlebih dahulu. Zara yang sudah sangat ingin bermain ditahan Kinal

"Om mau beliin Zara es krim dulu, tanya sama Bubi boleh ngga makan es krim"mata Zara berbinar mendengar kata 'es krim'. Meskipun Veranda tiap malam membawa uang banyak, namun uang itu sangat dibutuhkan untuk dirinya sendiri dan untuk anaknya

"Bubi, Zala mau es klim boleh gak?Zala udah lama ngga makan es klim Bubi"Ve menatap Kinal yang tengah tersenyum tipis

"Bukannya kamu pernah beli eskrim sama Onty Shania ya?oke Kali ini Bubi ijinin lagi, lain kali ngga ya nanti tenggorokan kamu sakit"Zara mengangguk cepat lalu menatap Kinal. Kinal yang mengerti langsung menggendong Zara

"Saya sama Zara beli es krim dulu Kak Ve, tenang saya gak bakal culik adik kecil kok"Veranda tersenyum dan melihat Kinal serta Zara meninggalkannya


Veranda Pov

Aku melihat sekelilingku yang sangat ramai kalau sore hari. Aku melihat ada keluarga yang asik bercengkrama satu sama lain dan itu membuatku iri. Aku belum bisa membahagiakan Zara, buah hatiku dengan pria brengsek yang dengan tega melepas tanggung jawabnya lalu kabur begitu saja tanpa memperdulikan diriku yang mengandung anaknya

Cinta...

Bullshit...

Dia mengatakan cinta padaku namun apa yang kudapat, hanya kesengsaraan. Aku pernah berniat menggugurkan Zara, tapi niat itu ku urungkan karena aku sudah terlalu banyak dosa dan aku merasa hidupku tidak akan tenang kalau aku membunuh darah dagingku sendiri

Tiba tiba ada yang menepuk pipiku, siapa lagi kalau bukan putri kesayangan ku

"Bubi kok melamun, Zala panggil ngga nyahut nyahut"aku tersenyum lalu mengecup pipi gembulnya. Kinal lalu menatapku dan memberikan es krim rasa vanila, dia tau kesukaan ku atau hanya menebak saja?

"Tadi saya nanya sama Zara Kak"ia tersenyum tipis padaku dan masih menggunakan kalimat formalnya. Kami lalu makan es krim bersama diselingi candaan Kinal yang membuat anakku tertawa

Kinal...

Awalnya ia hanyalah partner one night stand ku. Ia memberiku uang yang cukup untuk membayar biaya kuliah serta kebutuhan Zara namun kurang untuk membayar kontrakan

Dia yang tiba tiba masuk kedalam rumah dan disambut baik oleh anakku padahal aku tau, anakku tidak mudah akrab dengan orang asing, persis sepertiku

"Bubi kok diem aja, Zala mau main nih Bubi sama Om Kinay. Bubi ikut ngga?"tanya Zara dengan suara lucu dan cadelnya. Aku menggeleng pelan, biarlah Zara akrab dengan Kinal

Widows Beautiful [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang