Part 3

637 34 2
                                    

Yejin Pov

Aku berjalan ke arah kelas sambil sesekali melompat lalu berputar. Aku mengayunkan rokku ke depan dan ke belakang secara bergantian. Ahhh, aku sangat bahagia hari ini. akhirnya aku bisa memiliki lipstik yang lebih merah dari milik Hana. Semalam aku membelinya secara diam-diam saat Seokjin oppa menyuruhku membeli cemilan.

'Aku akan memakainya saat berkencan dengan Yoongi oppa nanti' namanya juga harapan, tidak apa-apakan kalau aku menaruh harapanku itu sedikit lebih tinggi. Aku meletakkan tasku di atas meja. Kemudian berjalan keluar kelas, tidak peduli dengan Hana dan Taehyung yang kini menatap heran kearahku.

"Apa dia salah minum obat tadi pagi?" aku masih bisa mendengar suara Taehyung yang bertanya pada Hana. Masa bodoh aku tidak peduli dengan apa yang sedang lelaki itu pikirkan sekarang.

'Aku harus menemukan tangga kesayangku itu, aku yakin Lee ssaem tidak jauh membuangnya'

Dug

Suara apa itu?

"Berhentilah membullyku!" suara teriakan itu membuatku menghentikan langkahku. Aku berlari ke arah tembok kemudian memiringkan tubuhku, mengintip siapa yang sedang berkelahi.

Mataku membulat sempurna saat melihat lelaki yang kemarin menemukan sepatuku sedang di bully oleh Hongbin dan dua orang temannya.

"Jungkook" aku melihat Hongbin kembali melayangkan tinjuan ke wajah Jungkook. Lelaki itu terhuyun beberapa langkah ke belakang sebelum dia terjatuh.

Tanpa berpikir panjang aku berlari mendekati mereka kemudian berdiri di antara Jungkook dan Hongbin sambil merentangkan kedua tanganku.

"Hentikan!" teriakku. Hongbin tersenyum miring kemudian lelaki itu terkekeh. Tubuhku mulai gemetar.

"Ja-jangan ganggu dia lagi! Atau aku adukan kau pada Lee ssaem" ancamku. Aku berjalan mundur seiring dengan Hongbin yang berjalan mendekatiku.

"Jangan ikut campur urusanku, atau...." dia menggantung kalimatnya membuat tubuhku semakin gemetar.

"Aku tidak akan segan-segan memukulmu juga" Hongbin menepuk-nepuk bahuku.

"Aku tidak takut padamu" teriakku. Hongbin mengepalkan kedua tangannya kemudian mengangkat tangan kanannya ke udara. Aku memejamkan mataku, siap atau tidak aku harus tetap merelakan wajahku yang cantik ini.

3 detik

4 detik

5 detik

Aku belum merasakan pukulannya mendarat di wajahku. Akupun membuka mataku. Yang pertama kali ku lihat adalah punggung seorang lelaki yang kini sedang berdiri di hadapanku sambil menggenggam pergelangan tangan Hongbin.

"Taehyung" aku menghelah nafas lega.

Dug

Jantungku yang baru saja berdetak normal kini harus kembali berdetak tidak karuan. Taehyung memukul Hongbin.

"Eottokhae? Kenapa malah jadi nambah masalah?" aku mengacak rambutku, bingung harus berbuat apa.

"Komohon hentikan!" teriakku mencoba menghentikan mereka. Namun sepertinya mereka tidak menganggap keberadaaku.

Priiiiittttt

Akhirnya mereka berhenti juga.

"Ya! Berhenti! Sepertinya disini memang tempat berkumpulnya anak-anak nakal" Lee ssaem datang. Pria tua itu membawa pengaris kayu panjang di tangannya.

"Kalian cepat ke ruang guru, SEKARANG!" teriak Lee ssaem murka.

Author Pov

Yejin, Jungkook, Taehyung, Hongbin dan dua orang temannya kini sedang berdiri menghadap ke meja Lee ssaem dengan kepala yang menunduk, tidak ada yang berani menatap pria tua itu.

Choice Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang