Part 6

597 28 0
                                    

Yejin Pov

"Waeyo?" aku bingung kenapa mereka tiba-tiba berhenti makan. Apa kimbap buatanku berubah rasa? Karena penasaran aku menoleh ke arah yang sama dengan mereka. Yang tertangkap oleh retinaku adalah Jungkook yang sedang menggaruk leher dan tangannya yang mulai mengeluarkan bintik-bintik merah kecil dan bintik-bintik itu sangat banyak. Wajah lelaki itu nampak pucat dengan keringat dingin yang keluar dari pelipisnya. Nafasnya tidak beraturan dan sepertinya dia kesulitan bernafas.

"Kau kenapa?" jujur aku takut sekaligus khawatir melihat Jungkook seperti ini. Dia seperti seseorang yang hampir menemui ajal kematiannya.

"Kalian berdua angkat Jungkook, aku akan keluarkan mobil" Yoongi oppa berlari menuju pintu utama.

"Tolong jelaskan padaku! Sebenarnya Jungkook kenapa?" aku mengekori langkah Namjoon dan Jimin yang terlihat terburu-buru.

"Dia alergi seafood" jawaban singkat dari Jimin membuat tubuhku tiba-tiba membeku. Namun, ini bukan waktunya untuk terkejut. Aku harus ikut bersama mereka.

"Aku ikut" aku langsung mengambil posisi duduk di depan tanpa menunggu persetujuan dari mereka.

Mobil yang kami naiki melaju dengan cepat, kami hanya diam selama perjalanan. Kecuali Jimin dan Namjoon yang terus memanggil Jungkook yang kini sudah tidak sadarkan diri. Ohhh, sepertinya sebentar lagi aku akan jadi seorang pembunuh.

_____________________________

Sudah hampir tiga jam kami menunggu, tapi Jungkook belum juga sadarkan diri. Aku merasa bersalah. Seharusnya aku menanyakan dulu pada Jin oppa kenapa Yoongi oppa tidak pernah makan seafood saat di rumah.

"Kajja, aku antar pulang" ajak Yoongi oppa yang kini berdiri di sampingku.

"Biarkan aku disini, aku ingin menunggunya hingga dia sadar"

"Kau tidak tahu kalau Jungkook alergi seafood, jadi semua ini bukan salahmu"

"Ani, ini tetap salahku. Jadi biarkan aku tetap disini!" aku tetap bersikeras. Lelaki itu menghelah nafas berat.

"Geraeyo, tapi jangan terlalu memaksakan diri. Aku akan memberitahu Jin hyung dulu" Yoongi oppa menepuk pundakku kemudian pergi.

Wajah Jungkook sudah tidak pucat lagi dan nafasnya sudah kembali normal. Tapi kenapa sampai sekarang dia belum juga sadarkan diri? Apa dia tertidur?

Aku mengangkat ke dua tanganku ke atas, merenggangkan otot-otot tubuhku berusaha menahan mataku mulai mengantuk supaya tidak tertidur. Namun, sepertinya aku gagal. Mataku terasa semakin berat.

"Tidur sebentar mungkin tidak apa-apa" aku merebahkan kepalaku di atas tangan yang ku lipat dan ku letakkan di samping tangan kanan Jungkook.

"Egghhh" baru saja aku akan terbang ke alam mimpi, sebuah suara dan sesuatu yang menyenggol tanganku, menarikku kembali. Aku menegakkan tubuhku.

"Tch, jadi dia memang benar-benar sedang tidur" aku menatap Jungkook yang kini sedang tidur dengan posisi memunggungiku.

_______________________________

Aku mengoyangkan kakiku ke kiri dan ke kanan, mulai bosan menunggu bus yang belum juga datang. Namun, beberapa menit kemudian sebuah mobil hitam berhenti di hadapanku, aku tidak berminat menghampiri mobil itu.

Hingga pintu mobil itu terbuka dan keluarlah seorang lelaki yang sangatku kenal.

"Yoongi oppa"

"Jungkook ingin makan di luar malam ini dan aku teringat denganmu, apa kau mau ikut dengan kami?"

Choice Of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang