Koko berdecak kesal saat mendengar suara bel yang kembali berbunyi, entah berapa banyak tamu yang akan datang kemari saat dirinya hanya ingin ketenangan dalam belajar.
Cklak!
Dilihatnya orang yang sudah ia kenal betul sifat dan tabiatnya, kini sudah berdiri didepan pintu dengan senyum cerah diwajahnya, yang hanya Koko balas dengan tersenyum simpul.
"Hai." Sapa orang itu masih dengan senyum secerah matahari yang bersinar, "Hai." Balas Koko cepat, " Ayo masuk." Tambah Koko mempersilahkan tamunya.
"Apa kamu sudah mempersiapkan bahan presentasi untuk besok?" Tanya Koko sambil menyajikan beberapa cemilan dan teh hangat untuk tamunya, yang bernama Andhika.
Andhika adalah sahabat baik Koko di kampus, mereka sudah saling mempercayai dan saling terbuka masalah masing-masing, hingga keduanya saling terbuka dan mengakui bahwa mereka 'gay'.
Hubungan mereka terbilang sudah seperti saudara, rasa tolong menolong dan saling mempercayai sudah melekat dikeduanya, usia Koko satu tahun lebih muda satu tahun dari Andhika, Andhika juga sudah menganggap Koko seperti adiknya sendiri, begitupun sebaliknya. Mereka sering Sharing tentang masalah yang sedang dihadapi, setiap orang pasti punya sahabat terbaik bukan?
"Tak usah risau, bahan presentasi sudah aku siapkan. Huh! banyaknya tugas yang diberikan dosen tak tanggung-tanggung membuatku kesal. Ingin sekali aku berkata kasar pada mereka dihadapan banyak orang, sikap mereka yang semena-mena pada Mahasiswa membuatku muak." Ucap Andhika mengeluarkan keluh kesahnya, Koko tersenyum maklum mendengar penuturan itu, hatinya membenarkan ucapan Andhika.
"Aku sampai belum belajar Matematika untuk ulangan besok, arg! Kepalaku pusing!" Tambah Andhika."Mau belajar bareng?" Tawar Koko langsung membuat Andhika tersenyum lebar, " Itu memang tujuanku datang kemari hehe." Jawab Andhika membuat Koko tergelak.
Setelah berbincang-bincang lama, mereka memutuskan belajar bersama di ruang tamu, menggelar karpet tebal bergambar Naruto bersama keluarga konoha, kartun kesukaan Koko sampai saat ini.
"Heh, bagaimana hubungan mu dengan Zidan?" Tanya Andhika tiba-tiba memecah keheningan, mengalihkan fokus Koko dari buku ke dirinya.
"Baik kok, bagaimana dengan mu? Masih Jomblo, eh?" Ucap Koko membuat Andhika merengut, karna tebakan Koko sangat tepat sasaran.
"Masih belum bisa move-on, hm?" Tanya Koko, Andhika tertegun dalam diam."Ini sulit. Aku sudah terlanjur sangat mencintainya, tapi dia malah mencintai orang lain." Andhika terlihat frustasi, Koko menepuk pundak sahabatnya itu memberi pengertian.
"Kamu sudah bicara lagi dengannya, aku rasa kalian perlu bicara. Ah, maksudku kalian kan belum mengatakan putus untuk hubungan yang kalian sudah jalani selama 1/2 tahun ini." Beritahu Koko, Andhika menunduk dalam.
"Dia sudah berubah, sosok manis yang dulu begitu polosnya sudah berubah. Dia lebih licik, lelaki itu sudah mempengaruhinya. Jordan ku sekarang sangat licik, dia?ah-sudahlah, lebih baik kita kembali belajar, jika ada waktu yang tepat aku akan menemuinya kembali kok." Tutur Andhika sendu.
Koko bisa merasakan derita yang dialami sahabatnya ini, Andhika memang tak banyak cerita tentang hubungannya dengan- Jordan- kekasihnya terdahulu, yang berakhir karna sang kekasih sudah dipengaruhi orang lain sampai melupakan dirinya.
Meski belum sekalipun bertemu langsung dengan Jordan, Koko yakin bahwa Jordan memiliki paras yang rupawan sampai sahabatnya ini susah untuk move-on. Koko berharap masalah yang merundung Andhika segera terselesaikan.
Hari sudah semakin sore, pancaran matahari membiaskan warna orange hingga langit berlapiskan lembayung, burung kembali berterbangan kesarangnya masing-masing, begitupum dengan Andhika yang pamit pulang sebab hari sudah sore, Koko mengantar sahabatnya itu sampai ke pintu, setidaknya belajar kali ini tidak terasa membosankan karna ada teman untuk diajak debat ataupun ngobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Enough
RomanceREPUBLISH (Yaoi,Shounen Ai,Boys love) JIKA KALIAN PENGIDAP HOMOPHOBICK ATAU SEJENISNYA YANG GAK BISA NERIMA CEPAT PERGI AJA SANA. .......DIPERSILAHKAN DENGAN SANGAT MENINGGALKAN KONTEN INI. MOHON DIPERHATIKAN. Tertanda, Farel.