DLDR!
Ia menemukanya sedang bersama dengan seorang gadis tinggi berambut pirang panjang dan seoarang pemuda tambun. Gadis pirang itu terlihat kesal dari caranya melotot pada sekumpulan gadis-gadis . Sedangkan pemuda tambun itu secara sembunyi-sembunyi menyisipkan makanan yang disembunyikan dalam kantung blazernya ke dalam mulut.
"Sakura," Hinata melambaikan tangan menyuruhnya mendekat. "Kau baik-baik saja?"
"Ya, jangan khawatir. Bagaimana denganmu?"
"Aku baik-baik saja. Sakura, ikutlah kelompok kami. Kami kekurangan anggota."
"Iya Sakura, kau tidak akan menyesal ikut dengan kelompok kami," pemuda gemuk itu menimpali.
"Tentu Hinata, aku senang satu kelompok denganmu."
"Syukurlah, perkenalkan ini Chouji Akimichi. Chouji ini Sakura," Hinata menunjuk pemuda di depanya kemudian menunjuk gadis pirang yang sedang mengomel entah pada siapa, "Dia, Ino Yamanaka. Ino, ini Sakura yang kuceritakan padamu tadi."
"Huh? Kau boleh ikut kelompok kami jika kau bisa mengalahkan si Uzumaki sialan itu ," mata biru Ino berkilat penuh kebencian.
"Ino, kita sedang kekurangan anggota ingat?" Hinata mengingatkan yang disetujui Chouji dengan anggukan.
"Terserah kau saja lah," Ino kembali memelototi gadis-gadis yang sedang memandangnya remeh.
"Ino memang begitu, tapi dia baik kalau kau sudah kenal," Hinata berbisik pada Sakura yang dijawab dengan anggukan.
"Semua murid kelas satu kembali ke kamar masing-masing dan gantilah pakaian kalian dengan training suit serta pelindung kepala. Kembali lagi kesini dalam lima menit, dimulai dari sekarang!" suara tegas itu terdengar melalui speaker.
Semua murid kelas satu langsung lari berhamburan berebut cepat. Sakura ikut berlari dengan kencang mengingat kamarnya yang berada di paling ujung. Ketika berdesak-desakan di pintu keluar, ia terjatuh. Rupanya tali sneakernya terlepas dan terinjak oleh seseorang. Ia terjerembab hampir terinjak oleh murid-murid lain yang berlarian. Ia segera mengikat tali sepatunya dengan asal.
Sebuah tangan terulur di hadapanya. Ia mendongak dan bertatapan dengan pemuda berambut merah cepak. Gaara, anak petinggi Suna. Setidaknya itu yang Sakura dengar dari gadis-gadis disekitarnya yang membicarakan sosok tampan itu. Ia menerimanya tanpa ragu dan mengucapkan terima kasih. Pemuda itu hanya mengangguk.
"Cepatlah berganti jika tak ingin terkena masalah," itulah yang dikatakan pemuda bertato ai di dahi sebelum berlari menjauh.
Ketika ia kembali ke aula sebagian murid kelas satu sedang di tutup matanya menggunakan kain. Ia mencari Hinata dan menemukanya sedang berbicara dengan seorang pemuda kelas tiga berambut pirang jabrik. Hinata tersenyum sambil tersipu-sipu sebelum pemuda itu menutupkan kain kematanya. Sakura segera berdiri di samping Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANBU ACADEMY
FanfictionPranggg! Stik itu terlempar jauh ke depan. Nafas Sakura memburu, jantungnya berdegup lebih cepat. Ia benar-benar terkejut dan ketakutan. Ia menoleh ke kanan. Seorang pemuda jangkung dengan hoodie hitam berdiri dengan pandangan lurus ke depan. Ke dua...