Naruto © Masashi Kishimoto
DLDR!
Seorang gadis beramput merah muda gelap yang tengah berada di atas ranjang sedang melihat keluar jendela. Ada perban yang melilit kepalanya. Rambutnya yang panjang terurai berantakan kini tampak kusam. Entah apa yang tengah dipikirkanya hingga tangan kecilnya tanpa sadar meremas selimut cukup kuat hingga urat-urat nadinya yang keunguan menonjol begitu kentara.
Sasuke ikut melihat ke luar jendela. Banyak anak-anak yang tengah melakukan aktivitas seperti biasa. Beberapa hari ini udara memang terasa hangat cocok untuk berlatih. Diantara puluhan orang di bawah sana mata Sasuke tertuju pada seorang gadis berambut merah muda pucat yang tengah duduk bersama teman-temannya. Meski begitu gadis itu tampak kesepian.
Mata Sasuke menyipit. Seorang pemuda berambut coklat tua tampak merangkul pundak sang gadis membuat tangan Sasuke gatal ingin menyingkirkan tangan itu dari pundak kecil sang gadis. Ketika semua teman-temanya telah pergi berlatih, gadis itu hanya duduk sendirian. Dia bahkan tak bergerak dari posisinya sejak tadi membuat Sasuke khawatir, tapi saat ini ada yang lebih mendesak.
"Tayuya...," Sasuke meletakan nampan berisi sarapan ke atas meja di sebelah ranjang.
Gadis itu menoleh. Ada raut terkejut di wajah itu, namun segera terganti dengan tampang stoic. Gadis itu tidak bersuara, hanya mengawasi setiap gerak-geriknya yang tengah membuka jendela agar cahaya matahari bisa sedikit masuk.
"Bagaimana perasaanmu?" Sasuke mendengus mendengar kata-kata yang keluar dari mulutnya sendiri. Memang bagaimana seharusnya perasaan Tayuya yang sejak tiga hari lalu sendirian di sana tanpa seorangpun yang menjenguknya?
Tsunade memang melarang Tayuya bertemu dengan semua orang termasuk dirinya. Hanya tim medis dan guru berkepentingan saja yang boleh masuk ke ruangan itu. Awalnya Sasuke pun marah pada Tsunade. Karena bagaimanapun Tayuya adalah temannya. Baru ia mengerti alasannya ketika semalam Tsunade memintanya datang ke kantor.
Wanita itu memberinya perintah membujuk Tayuya agar gadis itu mau menutup mulutnya pada semua orang perihal kejadian yang menimpanya beberapa hari lalu. Dan dia harus berhasil bagaimanapun caranya. Jika tidak, ANBU akan mengambil alih masalah ini. Dan Sakura dalam bahaya.
"Apa pedulimu?" Tayuya berkata sinis.
"Kau tau aku selalu peduli padamu."
"Lalu kemana saja kau beberapa hari ini? Kenapa kau tak datang di saat aku membutuhkanmu?" matanya menatapnya sedih.
"Maaf."
"Lalu mau apa kau sekarang?"
Sasuke mendekat. Ia duduk di pinggir ranjang dan menggenggam tangan Tayuya. Ia mengelusnya lembut.
"Tayuya, maukah kau menyimpan rahasia tentang kejadian beberapa hari lalu dari semua orang?" tipikal Uchiha. Tak pernah basa basi seperti biasa.
Tayuya melepaskan genggamanya. Gadis itu jelas kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANBU ACADEMY
FanfictionPranggg! Stik itu terlempar jauh ke depan. Nafas Sakura memburu, jantungnya berdegup lebih cepat. Ia benar-benar terkejut dan ketakutan. Ia menoleh ke kanan. Seorang pemuda jangkung dengan hoodie hitam berdiri dengan pandangan lurus ke depan. Ke dua...