Chapter 16

3.1K 299 19
                                    



Naruto © Mashashi Kishimoto


DLDR!


Sasuke mencari-cari keberadaan Sakura. Ibunya begitu ingin bertemu dengan gadis itu walaupun Sasuke sudah melarangnya. Sasuke tak yakin jika mempertemukan Sakura dengan ibunya adalah ide yang baik. Pasalnya gadis itu sedang dalam suasana hati yang buruk. Ia takut jika hal itu justru akan memperburuk keadaan.

Sasuke sudah mencarinya di mana-mana, namun tak juga ia menemukanya. Dimana gadis itu berada? Tempat itu memang sangat luas, gadis itu bisa dimana saja. Tapi pikiran jika gadis itu melakukan hal-hal bodoh yang dapat menyakiti dirinya sendiri terus saja berputar-putar di kepalanya.

Namun ketika akhirnya ia menemukan gadis itu yang sedang berlatih bersama Kakashi, Sasuke menghela nafas lega. Sakura tampak serius melawan Kakashi yang juga tak membiarkan Sakura beristirahat barang sejenak. Kemampuan gadis itu meningkat pesat. Tapi Sasuke tak akan mengakuinya pada gadis itu.

Sasuke terus mengawasi Kakashi dan Sakura dari balik kaca untuk waktu yang lama. Hingga akhirnya Sakura tumbang karena kelelahan. Ia merebahkan tubuhnya dilantai. Sasuke terus mengawasi gadis itu.

"Masuklah."

Suara seorang lelaki yang sangat Sasuke kenal membuyarkan pikiranya. Tiba-tiba saja Kakashi sudah berada beberapa meter di sampingnya.

"Hn."

"Bukankah kau mencarinya?" Kakashi mengedikan kepalanya ke arah Sakura.

"Aku tak bermaksud mencarinya."

"Temanilah dia, kau tau dia sangat bersedih hari ini kan?" Kakashi menepuk pundak Sasuke dan pergi.

Setelah Kakashi pergi, barulah Sasuke mendekati Sakura. Gadis itu masih terlentang dilantai. Matanya terpejam, dadanya naik turun mengikuti ritme nafasnya yang pendek-pendek. Dahi dan pelipisnya penuh dengan peluh.

Sasuke hanya diam berdiri memandangi wajah Sakura yang masih belum sadar akan keberadaanya. Dan ketika kelopak mata itu terbuka menampakan pemandangan serimbun hutan yang menyejukan, perasaan itu kembali muncul memenuhi dadanya. Membuatnya tak bisa berpaling barang sedetik. Tak ada yang berbicara untuk waktu yang sedikit lama. Mereka hanya saling pandang.

"Dimana Kakashi-sensei?" akhirnya Sakura yang pertama kali membuka suaranya.

"Pergi sejak beberapa waktu yang lalu," Sasuke mengalihkan pandanganya kesamping.

"Kau mencariku?"

"Maukah kau makan siang dengan keluargaku?" Sasuke berdehem.

"Apa?" Sakura bangkit dari tidurnya.

"Ibuku ingin melihatmu," Sasuke cemas jika ini hanya akan memperburuk keadaan hati gadis itu.

"Benarkah? Kukira ibumu tidak ingin melihatku."

"Apa maksudmu?"

"Kalau begitu aku akan bergabung dengan kalian setelah aku membersihkan diri."

"Hn."


***


Sakura sedikit gugup ketika ibu Sasuke melambaikan tangan padanya. Disana juga ada seorang pria paruh baya yang duduk disamping seorang lelaki tampan yang kira-kira berumur awal duapuluhan. Semua orang dimeja itu melihat ke arahnya, kecuali Sasuke yang lebih memilih melihat ke arah lain. Sakura pikir lelaki di sebelah ayah Sasuke pasti Itachi. Dan Sakura merasa tak heran jika Sasuke mempunyai wajah yang begitu rupawan. Ayah Sasuke masih terlihat tampan meski umurnya tak lagi muda. Ibunya juga sangat cantik. Sepertinya dia juga orang yang ramah.

ANBU ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang