Chapter 15

3.1K 301 12
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Naruto © Masashi Kishimoto


DLDR!


Penghangat ruangan sudah dinyalakan, namun Sakura masih menggigil. Tanganya gemetaran hebat. Tiga jam telah berlalu sejak ia duduk di kursi pesakitan. Beberapa meter di depanya duduk beberapa orang yang sudah berumur. Mereka mengenakan jubah berwarna hitam bergaris hijau dengan lambang daun yang di tengahnya terdapat pusaran. Di sekeliling ruangan, puluhan pasang mata mengarah pada satu titik di tengah-tengah ruangan. Hanya padanya.

Sakura masih tidak percaya akan apa yang baru saja diketahuinya. Sejak dirinya duduk dikursi itu, ia sudah ribuan kali dijejali pertanyaan seputar keluarganya. Ia terus dipaksa menjawab sesuatu yang benar-benar tak ia mengerti.

"Kau benar-benar tak tau dosa apa yang sudah orang tuamu lakukan di masa lalu?" Danzo bertanya pada Sakura. Sedangkan Sakura hanya bisa mengeleng.

"Jadi selama ini orang tuamau menyuruhmu berbohong tentang indentitas aslimu pada kami semua? Kau sudah menipu semua orang, bagaimana mungkin kami percaya dengan kata-katamu begitu mudahnya?"

Sakura diam saja. Situasi ini hanya akan semakin memojokanya.

"Baiklah, sebagai pengingat untukmu karena pura-pura lupa, akan kuceritakan padamu wahai nona Haruno. Ayahmu itu dulunya seorang prajurit ANBU. Dia mungkin hebat karena berteman dengan si jenius Uchiha Fugaku. Tapi dia adalah orang sombong yang selalu membuat onar, sama sepertimu nona muda," Danzo berjalan kesana kemari seperti gasing memutari Sakura, membuat kepalanya semakin pusing hanya dengan melihat orang tua itu.

"Bukankah kau beberapa kali mencoba membunuh teman-temanmu?" Danzo berhenti di hadapan Sakura.

"Itu tidak di sengaja."

"Tidak di sengaja? Tapi kau seharusnya tau apa akibatnya. Dan sampai sekarang aku tak mengerti kenapa pihak akademi sama sekali tak ambil tindakan mengenai masalah ini. Mereka terlalu menganggap enteng," suara Danzo begitu menggelegar.

"Sama seperti 23 tahun yang lalu, kita menganggap remeh kasus Kizashi Haruno yang menyebabkan Konoha merugi serta banyak orang tak bersalah menjadi korban hanya karena keegoisan yang disebabkan oleh satu orang," Danzo berbicara pada semua orang yang ada di ruangan itu.

"23 tahun yang lalu Uchiha Fugaku memimpin sebuah tim yang ditugaskan untuk mengambil sebuah ramuan rahasia yang berhasil diciptakan oleh seorang ilmuwan bernama Yakushi Kabuto di sebuah gedung tua yang terletak di pinggiran Konoha. Kesalahan pemimpin ANBU terdahulu adalah terlalu mempercayai Fugaku dan Kizashi, sehingga hanya 4 orang yang ditugaskan mengemban misi itu."

"Shimura...," Seorang lelaki paruh baya berambut hitam panjang menyipitkan matanya kearah Danzo.

"Ya, aku minta maaf. Tak seharusnya aku bicara begitu, bukan? Mereka berempat adalah Fugaku, Kizashi, Mikoto dan Mebuki. Singkat cerita, mereka akhirnya mendapatkan ramuan itu. Tapi ternyata gedung itu telah di kuasai oleh Kelompok musuh. Mereka terkepung dan terpojok. Fugaku sebagai pemimpin tim memerintahkan agar Kizashi melindungi Mikoto dan Mebuki, serta membawa mereka keluar dari gedung itu sementara ia menjadikan dirinya sebagai tameng pertahanan. Tak lupa ia juga memberikan botol ramuan itu pada Kizashi agar segera menyerahkanya pada ANBU," Danzo kembali berjalan kesana kemari.

ANBU ACADEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang