ANBU ACADEMY
NARUTO © MASHASHI KISHIMOTO
Don't like? Don't read!!!
"Haruno? Kudengar ada seorang Haruno diantara murid tingat satu."
"Benarkah?"
Semua orang di kafetaria terkejut dan menoleh pada Karin yang tengah menikmati sarapanya. Rambutnya yang berwarna merah menyala ia biarkan tergerai membingkai wajahnya yang dihiasi senyum sinis. Ia membenarkan letak kacamata berbingkai merahnya sebelum berdiri dan memandang orang-orang di sekelilingnya.
"Kita harus segera menemukan pengkhianat itu."
Sakura meneruskan langkahnya, tanganya tak berhenti bergetar membuat infused waternya tumpah membasahi lantai dibawahnya. Ia tak dapat melihat keadaan sekitarnya dengan jelas. Pikiranya kacau. Ia meletakan nampanya di meja kosong terdekat yang dapat ditemuinya kemudian tanpa menghiraukan panggilan dibelakangnya ia meninggalkan kafetaria dengan langkah cepat. Beberapa kali ia hampir bertumbukan dengan siswa yang berjalan berlawanan arah denganya. Ia mulai berlari sekuat tenaga.
Ia marah karena tak tau ia harus marah pada siapa. Namun terlebih dari itu ia takut. Sungguh, ia tak tau apa yang harus dilakukanya. Seperti yang dikatakan Sasuke, hanya masalah waktu hingga semua orang mengetahui siapa dirinya. Sampai saat itu tiba yang harus dilakukanya adalah menjadi kuat, itulah yang Sasuke katakan padanya. Ia tertawa sarkastik. Ia bahkan tak punya waktu, jadi bagaimana mungkin ia dapat menjadi kuat?
Sakura menghentikan langkahnya ketika ia mulai merasa tenggorokanya kering. Keringat membasahi training suitnya. Dengan marah ia melepas perban yang menutupi matanya. Sedetik kemudian ia mengaduh sakit. Ia duduk dibawah pohon maple menghindari terik matahari yang mulai membakar kulitnya. Ia baru sadar hari sudah beranjak siang dan ia tengah berada di pinggir lapangan utama yang letaknya di tengah-tengah akademi ANBU. Lapangan itu begitu luas hingga ia kesulitan melihat seseorang yang sedang berada di ujung lapangan ketika ia berada di ujung yang lain. Ia bahkan baru menyadari banyak siswa tingkat dua yang sedang berlatih di lapangan itu ketika mendengar suara tembakan yang dilepaskan ke udara diikuti teriakan marah seorang pria dari tengah lapangan.
"Sedang apa kau di sini?"
Sakura kaget dan menoleh ke belakang. Ia menghembuskan napas lega ketika melihat Sasuke yang berdiri dengan kedua tangan di dalam saku celananya. Lelaki itu terlihat marah.
"Bukan reaksi menyedihkan yang ingin aku lihat darimu."
"Apa? Semua orang sedang berusaha mencariku. Hidupku mungkin tak sampai besok pagi. Jadi reaksi apa yang kau harapkan? Dengar, saat ini Karin mungkin sudah tau siapa diriku."
"Aku tau. Dan yang kau lakukan seperti anak kecil yang ketahuan berbohong."
"Apa?"
"Lihatlah dirimu, kau bahkan ketakutan setengah mati saat ada yang menyebutkan nama Haruno. Cobalah untuk tenang, kuasai emosimu. Reaksimu hanya menimbulkan kecurigaan bagi semua orang."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANBU ACADEMY
FanfictionPranggg! Stik itu terlempar jauh ke depan. Nafas Sakura memburu, jantungnya berdegup lebih cepat. Ia benar-benar terkejut dan ketakutan. Ia menoleh ke kanan. Seorang pemuda jangkung dengan hoodie hitam berdiri dengan pandangan lurus ke depan. Ke dua...