New York, 2017
"Danny!"
Danny menghambur ke pelukan Sehun sambil tersenyum begitu riang. Begitu pula dengan Sehun yang tak menyangka bahwa jagoan kecilnya itu berada di apartemennya. Seketika rasa kesal dan penatnya hilang begitu mendengar tawa renyah dari putra semata wayangnya itu. Ia mengangkat tubuh Danny dan memutarnya di udara. Tawanya dan tawa Danny bercampur menjadi satu menggema di seluruh penjuru apartemen.
Kiara yang sejak tadi sibuk memperhatikan tingkah kedua lelaki beda usia itu hanya mampu menggeleng tak percaya.
"Kenapa Danny kesini tidak bilang pada Daddy? Sengaja membuat kejutan, ya?" tanya Sehun pada Danny yang ada dalam gendongannya dan Kiara yang kini sudah berdiri di sampingnya.
Danny terkikik. "Kata Mommy, Daddy juga rindu pada Danny, tapi Daddy tidak bisa mengunjungi Danny di rumah Grandpa karena sedang sibuk disini. Jadi, Mommy merencanakan kejutan ini supaya Daddy senang."
Sehun melirik Kiara lalu tersenyum padanya. "Terima kasih, ya."
Kiara hanya tersenyum tipis lalu mengangguk.
"Iya, Daddy memang sangat rindu pada Danny, tapi sayangnya Daddy tidak bisa berkunjung ke rumah Grandpa karena pekerjaan Daddy yang menumpuk. Maafkan Daddy, ya?"
Danny menggeleng. "Daddy tidak perlu minta maaf, Danny paham kok. Lagipula, sekarang 'kan Danny sudah ada disini bersama Mommy dan Daddy." Danny tersenyum lebar.
Sehun ikut tersenyum lalu menciumi seluruh wajah Danny dengan gemas. Danny tertawa geli karena perbuatan Sehun itu.
"Danny, ayo sini sama Mommy! Daddy lelah, mau istirahat dulu." Kiara merentangkan tangannya, menyuruh Danny turun dari gendongan Sehun ke gendongannya.
"Tidak apa-apa, Kiara. Biar aku dulu saja yang menggendongnya. Asal kau tahu saja, aku juga rindu sekali padanya. Memang ibunya saja yang rindu, ayahnya ini juga rindu sekali pada Jagoan Kecil kita ini."
Danny merengut mendengar panggilan Sehun untuknya. Ia tampak merajuk. "Siapa bilang Danny kecil? Danny 'kan sudah hampir umur sembilan tahun. Itu artinya, Danny sudah besar, Daddy."
"Iya, Danny sudah besar kok. Bahkan, Danny sudah tahu seperti apa gadis cantik itu, bukan?" Kiara mengerling nakal ke arah Danny.
Danny tampak tersipu malu. "Mommy!" rengeknya. Kiara terkekeh geli.
"Hm, ada apa ini? Apa ada yang tidak Daddy ketahui?" Sehun memicing menatap Kiara dan Danny bergantian.
Kiara terkiki sambil beringsut mendekati Sehun dan membisikkan sesuatu padanya. "Putra kesayanganmu ini mulai beranjak remaja, Sehun. Dia sudah mulai menyukai seorang gadis."
"Mommy!"
Sehun terkejut dan menatap Danny tak percaya. Danny merengut sambil menunduk malu. Kiara terkekeh pelan melihat reaksi ayah dan anak itu.
"Danny, benarkah apa yang dibilang oleh Mommy? Danny sedang menyukai seseorang? Siapa?" tanya Sehun penasaran. Ia berkata sambil menahan senyum geli. Sengaja, ingin menggoda Danny.
Danny mendongak dan menggeleng tak setuju. "Bukan begitu, Daddy! Danny hanya bilang kalau Chelsea cantik, bukan berarti Danny menyukainya, 'kan?"
"Oh, jadi namanya Chelsea?" Sehun kembali menggoda anak lelakinya itu.
"Daddy!" protes Danny. Sehun dan Kiara kompak terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGUISH - Everything Has Changed [EXO]
FanfictionHwang Anna tidak pernah menyangka bahwa kata 'sahabat' bisa terdengar begitu menyakitkan jika Oh Sehun yang mengatakannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa rasa sayangnya pada Sehun sebagai seorang sahabat akan berubah setelah belasan tahun lamanya...