New York, 2017
Several minutes before.....
Hari Minggu sepertinya memang hari yang pas untuk berjalan-jalan. Itulah yang saat ini sedang dilalui oleh Sehun, Kiara, dan Danny. Untuk melepas penat dari pekerjaan yang menggunung dan demi menyenangkan putra semata wayang mereka, Sehun dan Kiara mengajak Danny berjalan-jalan di berkeliling New York, salah satu tujuannya tentu saja ke Times Square.
Kebetulan Danny yang selama ini tinggal di Massachussets bersama Logan, kakeknya baru dua kali berkunjung ke New York. Yang pertama terjadi saat Danny masih berusia tiga tahun. Jadi tidak banyak yang bisa Danny kunjungi saat itu. Alhasil, Sehun dan Kiara mengajak Danny berjalan-jalan guna memperkenalkan kemegahan New York pada Danny yang kini sudah mulai beranjak besar itu. Paling tidak sekarang Danny sudah cukup dewasa untuk mendengarkan penjelasan Sehun dan Kiara mengenai tempat-tempat yang mereka kunjungi.
Acara jalan-jalan ala keluarga kecil yang bahagia pun tak pelak mewarnai hari mereka. Namun, ditengah-tengah keceriaan itu, Kiara kadang tampak murung. Tak perlu bertanya Sehun sudah tahu pasti apa yang sedang terjadi pada Kiara. Tentu saja karena si Pria Kim yang menyebalkan itu. Namun, Sehun tidak mau ambil pusing soal hal itu
Dering ponsel milik Sehun mendistraksi kegiatan mereka. Dengan sedikit menghela nafas kesal, Sehun menjawab panggilan dari Miranda.
"Ada apa, Miranda?"
"....."
"Benarkah?!" Sehun tampak sedikit terkejut. Lantas, ia mengecek Rolex nya sebentar kemudian berdecak.
"Baik, aku akan segera kesana."
Sehun menghela nafas sedikit kasar lalu menatap Kiara dan Danny bergantian. Tatapannya menyiratkan ketidakrelaan.
"Maaf, sepertinya Daddy harus pergi sebentar," ujarnya pada Danny.
Danny mengerjap penasaran. "Memangnya ada apa, Daddy?" tanyanya polos khas anak kecil.
"Iya, Sehun. Ada apa? Apa ada masalah di kantor?" tanya Kiara khawatir. Sehun menggeleng pelan.
"Tidak, ini bukan masalah yang serius kok. Jangan khawatir. Ada sesuatu yang harus kuurus di kantor. Nanti akan kuceritakan padamu, oke? Sekarang aku buru-buru, jadi...tidak apa-apa, 'kan jika kalian aku tinggal?"
Kiara tersenyum menenangkan. "Tidak apa-apa, kami bisa menjaga diri. Kau pergilah! Tapi, jika nanti kau butuh bantuanku, jangan ragu untuk meneleponku, ya?"
Sehun tersenyum lega. "Pasti."
Sehun pun meninggalkan Kiara dan Danny dengan sedikit tergesa. Sementara itu, Kiara dan Danny sama-sama menatap punggung Sehun yang menjauh dengan tatapan yang khawatir.
"Mommy, apakah semuanya berjalan baik? Kenapa Daddy tampak panik?" tanya Danny khawatir setelah punggung Sehun sudah tidak tampak lagi.
Kiara tersenyum menenangkan sambil sedikit merunduk untuk mengusap kepala Danny sayang. "Danny Sayang, ternyata kau juga mengkhawatirkan Daddy, ya? Tidak apa-apa, Daddy baik-baik saja kok. Jangan khawatir, ya?"
Danny mengerucutkan bibirnya. "Tapi nanti Daddy akan kembali lagi, 'kan? Danny takut Daddy kenapa-napa."
Kiara pun menarik Danny ke dalam pelukannya. "Tentu saja nanti Daddy akan kembali lagi, Sayang. Daddy panik karena ada sedikit masalah di kantor. Tidak apa-apa, kok. Percaya, ya pada Mommy?"
Danny mengangguk dalam dekapan Kiara. Setelah beberapa lama saling berpelukan, ibu dan anak itu saling menarik diri. Mereka saling tersenyum hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGUISH - Everything Has Changed [EXO]
Fiksi PenggemarHwang Anna tidak pernah menyangka bahwa kata 'sahabat' bisa terdengar begitu menyakitkan jika Oh Sehun yang mengatakannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa rasa sayangnya pada Sehun sebagai seorang sahabat akan berubah setelah belasan tahun lamanya...