Seoul, 2017
"Nana, aku sangat merindukanmu."
Anna membeku mendengar perkataan Chanyeol. Ia sama sekali tidak tahu kenapa Chanyeol tiba-tiba bersikap seperti itu pada dirinya. Belum lagi, Luna juga melakukan hal yang sama dengan menganggapnya sebagai Nana. Ia bisa paham kalau Luna bersikap seperti itu pasti karena wajahnya yang mirip dengan Nana. Tapi, Chanyeol? Sungguh, ia tidak mengerti.
"Op-oppa, aku Anna bukan Nana," Anna berujar lirih, tapi ia tidak mendorong Chanyeol agar menjauh darinya. Ia tetap berdiam diri dalam dekapan Chanyeol.
Sepertinya Chanyeol menyadari situasinya. Dengan sedikit gelagapan, ia segera menjauhkan dirinya dari Anna. "Ma-maaf, Anna. Ak-aku berhalusinasi tadi. Rambutmu ...." Chanyeol enggan melanjutkan kalimatnya dan hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Mengerti, Anna refleks menyentuh rambutnya yang kini sudah berubah menjadi hanya sebatas bahu. "Oh? Ah, aku lupa kalau aku baru saja memotong rambutku, Oppa. Aku baru sadar kalau ternyata potongan rambut baruku mirip dengan Nana. Maaf, ya Oppa. Aku tidak bermaksud—"
"Appa, jadi ini bukan Eomma?"
Luna yang sejak tadi menyimak pembicaraan kedua orang dewasa itu akhirnya angkat bicara. Tubuh mungilnya itu sudah tak lagi mendekap erat tubuh Anna. Dengan wajah sedihnya ia menatap Chanyeol dan Anna bergantian.
Dengan sigap Chanyeol menenangkan putri kecilnya yang sudah hampir menangis itu.
"Luna Sayang, dia ini memang bukan Eomma nya Luna, tapi Imo nya Luna. Namanya Anna Imo. Dia ini adik kembarnya Eomma. Maka dari itu, wajahnya mirip sekali dengan wajah Eomma, bukan?"
Luna mengamati wajah Anna dalam diam. Anna tersenyum melihat wajah Luna yang begitu menggemaskan saat menatapnya itu. Tangannya bergerak untuk mengusap puncak kepala gadis mungil itu.
"Iya, wajah Anna Imo mirip sekali dengan Eomma! Persis sekali sampai-sampai Luna mengira ini Eomma." seru Luna takjub sambil tersenyum manis. Raut sedih tak lagi ditunjukkan olehnya.
Chanyeol ikut tersenyum dan diam-diam merasa lega karena putri kecilnya itu sudah tidak merasa sedih lagi. "Nah, sekarang ayo perkenalkan diri Luna ke Imo!"
Luna mengangguk. Dengan semangat ia berujar. "Halo, Anna Imo! Namaku Park Luna. Umurku 3 tahun. Luna punya Appa yang sangat tampan di dunia, Eomma cantik yang sekarang sudah ada di surga, serta seorang Harabeoji dan dua orang Halmeoni yang hobi sekali memanjakan Luna. Oh ya, Luna juga sekarang punya dua Imo yaitu Chaeyoung Imo dan Anna Imo. Mereka berdua sangat cantik dan baik hati. Luna sayang sekali pada kalian semua."
Anna dan Chanyeol terkekeh melihat tingkah Luna yang begitu lucu dan menggemaskan. Anna pun menarik Luna ke dalam dekapannya. "Hai juga, Luna! Akhirnya kita bisa bertemu, ya Luna. Imo senang sekali bisa bertemu dan memeluk Luna seperti ini. Maaf, ya selama ini Imo tidak pernah berkunjung."
Luna terkekeh khas anak kecil. Ia menggeleng dalam dekapan Anna. "Tidak apa-apa, Imo. Luna juga senang bisa bertemu Imo. Apalagi, wajah Imo sangat mirip dengan Eomma. Luna seperti sedang bertemu dan memeluk Eomma sekarang."
Mendengar perkataan polos Luna membuat senyum lebar yang terpatri di wajah Chanyeol dan Anna mendadak pudar dan digantikan oleh senyum sendu. Mereka paham betul dengan kerinduan Luna akan sosok ibu yang telah mempertaruhkan nyawa demi dirinya itu.
"Ayo, lebih baik kita segera ke rumah sakit! Luna bilang mau menjenguk Harabeoji, bukan? Anna Imo juga mau menjenguk Harabeoji, jadi lebih baik kita bergegas."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGUISH - Everything Has Changed [EXO]
FanfictionHwang Anna tidak pernah menyangka bahwa kata 'sahabat' bisa terdengar begitu menyakitkan jika Oh Sehun yang mengatakannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa rasa sayangnya pada Sehun sebagai seorang sahabat akan berubah setelah belasan tahun lamanya...