21

3 0 0
                                    


"Kakak pikir, kamu tidak harus menyamar untuk melarikan diri sayang, kamu harusnya menghadapinya sebagai diri kamu sendiri!" Ucap kak Steve

"Sebenarnya kakak sudah lama memikirkan ini, kakak tidak suka sama tampilan kamu yang sekarang, kakak hargai keputusan kamu, tapi kakak juga tidak bisa sabar melihat adek kakak di kerjain terus, kakak juga tidak mengerti dengan kamu yang nutupin status kamu sebagai anak papa, jujur kakak gak tahan liat kehidupan kamu sekarang." Tutur kak Steve yang sudah sembuh dari kegalauannya.

"Iya kak Andre setuju sama kakak kamu." Timpal kak andre yang kebetulan lagi numpang makan di apartment kak Steve.

"Lebih baik kamu pikirkan baik-baik ucapannya kak Steve, dan hubungan kamu dan Dion." Ucap kak Andre yang sudah berhenti mengunyah makanannya beberapa saat yg lalu. 

Kenapa tiba-tiba nyasar ke Dion lagi. Batinku

Dan aku pun mulai berpikir tentang semua yang aku lakukan. Aku lelah menjadi seorang Nerd, awalnya memang ini hanyalah topeng untuk kabur dari semua keadaanku dari masa lalu, aku benar-benar kesal karena aku tidak bisa menyesuaikan prilaku dengan tampilanku, tapi mau bagaimana lagi, aku tidak bisa tinggal diam jika ada yang menindasku. Memangnya kalau dandananku seperti Nerd, artinya aku akan terima aja di tindas dan di siksa seperti itu. Yang tahu bahwa aku adalah gadis cantik nan jelita juga tajir, hanyalah Dion, Rey dan orang terdekatku. Masalahnya adalah apakah harus ia melepas topengnya? Ah sudahlah... Mungkin tidak sekarang.

"Oke kak, nanti aku pikirkan." Ucapku menjawab perkataan kedua kakakku ini.

Hari ini aku masuk sekolah, pagi sekali aku bertemu dengan kucing yang menyebalkan karena ia mencakarku dan hasilnya tanganku terluka. Huft.

Aku pun pergi ke UKS untuk membersihkan lukaku. Namun pada akhirnya aku hanya melihat sosok tampan yang sedang tertidur pulas di UKS, namun sepertinya kehadiranku membangunkan pangeran itu dari tidurnya. Ia terbangun dan mengucek matanya, benar-benar seperti anak kecil.

Ketika nyawanya sudah terkumpul ia kaget dengan kehadiranku dan khawatir ketika melihat tanganku.

"Ya ampun ra, tangan kamu kenapa?"

"Tadi aku ketemu kucing, trus kayaknya aku ngagetin dia makanya kena cakar"

"Kucing yang mana? Biar aku musnahkan tuh kucing yang melukai kamu."

"Gak usah lebay deh Dion." ia pun hanya menunjukkan cengiran khasnya

Lalu tanpa berkata apapun lagi, ia mengambil kotak P3K dan mengobatiku, sebenarnya ini tidaklah separah yang terlihat namun kekhawatirannya yang membuat seolah lukanya parah.

Entah mengapa Dion bilang ia benci pada kucing, aku baru mengetahuinya, aku bahkan tidak tahu sejak kapan ia membenci kucing, dan aku juga tidak tahu banyak tentang Dion.

Aku ingin tahu banyak tentang Dion, tapi masih takut dengan apa yang ia rasakan, apakah benar ia mencintaiku atau hanya main-main saja.

"Dion."

Hm

"Kamu pernah suka sama cewek ga selain aku." Dan konyolnya pertanyaan itu yang keluar dari mulutku.

"Pernah, waktu SD ada anak cewek tetangga, dia cengeng tapi sok kuat, sok belain anak yang di buli tapi pada akhirnya malah dia yang di buli, dia cantik sampai banyak anak cewek lain yang gak suka sama dia, tapi karena dia sok kuat itu aku jatuh cinta sama dia, karena aku salah satu orang yang di tolong dia dari bulian anak-anak sekitar, kalau di inget-inget lagi dia cinta pertama aku deh." Ceeitanya panjang lebar matanya menunjukan masih ada rasa ia pada gadis itu, aku bisa melihatnya.

You Are My FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang