Hai, Kamu.
Kamu apa kabar?
Sekarang kamu dimana?
Aku kangen kamu.
Salah ya, kalo aku kangen kamu?
Dulu aku yang bersikeras ingin kamu pergi, tapi sekarang aku menyesal.
Dulu aku gadis bodoh yang tidak paham arti keseriusan.
Aku gadis bodoh yang melepas yang terbaik hanya demi yang baik.
Hai, Kamu.
Aku sungguh-sungguh menyesali keputusanku yang dulu.
Bisakah aku memintamu kembali?
Oh, tidak.
Mungkin sekarang kau sudah bahagia dengan gadis pintar yang tak akan menyia-nyiakanmu.
Apakah kamu bahagia sekarang?
Hai, Kamu.
Jika nanti kita bertemu lagi di lain waktu.
Jangan pura-pura tak mengenalku.
Jangan pura-pura tak menyadari kehadiranku.
Jangan pura-pura lupa tentang kita.
Aku tahu, mungkin aku memang pantas mendapatkan itu.
Tapi, aku sudah hidup dalam penyesalan, apakah itu tidak cukup?
Hai, Kamu.
Apakah luka yang kuukir dulu masih berbekas?
Kuharap sudah ada gadis baik yang menyembuhkannya.
Aku mendoakan yang terbaik untukmu.
Hai, Kamu.
Ini dari gadis bodoh yang masih suka merindu di bawah hujan.
Menangis dalam diam.
Meringis dibawah cahaya senja.
Hai, Kamu.
Aku masih memiliki rasa itu.
Maafkan aku terlambat menyadarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Words
PoetryHanya gambaran perasaan yang coba dituangkan lewat tulisan. Tidak bermaksud menyinggung, melukai atau bahkan membawa luka lama dari masa lalu. Aku pernah mengalami, dan mungkin kau pun pernah. Kecewa, marah, terluka, sedih, benci, kehilangan, dikhia...
