72

11 2 0
                                    

Untuk yang belum juga bisa melupa,

 Bagaimana kalau ternyata sebenarnya sudah tidak ada rasa cinta lagi, tapi tetap bertahan selama ini hanya karena berharap andai saja kalian bisa bertukarposisi? 

Masih ada keinginan bahwa dia harus menanggung rasa sebesar yang kamu punya.

Masih ada keinginan dicintai karena mencintai ternyata menguras lebih banyakenergi. 

Sayangnya mulut tak bisa mengakui, alasannya gengsi.

Akhirnya lebih memilih menyuntikkan kalimat fatal pada logika : 

"Akubelum bisa beranjak darinya." 

Ini dusta terbesar pada diri sendiri. 

Bilang saja, masih ada keinginan dia yangmerasakan bagaimana jadi kamu yang pontang-panting berlari sementara dia acuh takacuh dan tak peduli ;

intinya satu, kamu tidak ingin ada di pihak yang tersakiti, tidak ingin menjadi korban. 

Kalau saja kamu mau sedikit tertampar, sebenarnya masalahmu bisa kelar. 

Tidakhanya di situ sampai termakan waktu, usang dan berlumut. 

Bertahun-tahun lamanya merasa dianiaya, merasa diri korban paling tersakiti,padahal memang tidak mau melangkah kemana-mana, jangankan memikirkan langkah, memikirkan untuk memulai pun belum.

Bagaimana? 

Sudah mengena? Sudah tersindir?

Maafya. —Jangan marah, tak apa, dulu saya juga pernah.

Just WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang