32 - Dear Mantan

21 12 0
                                    

Hai, kamu.

Kenapa datang lagi?

Oh mau reunian, ya?

Ayo masuk, dan duduklah.

Ayo kita bernostalgia bersama.

Mengingat hal yang telah lalu.

Masih terasa sakitnya, waktu kau bilang kau menyukai sahabatku.

Masih terasa perihnya, waktu kau bilang kau bersamaku hanya agar dekat dengan sahabatku.

Semua masih teringat jelas, saat akhirnya kau bersama sahabatku, meninggalkanku.

Terkadang aku bertanya-tanya, kenapa kau harus memacariku jika akhirnya kau hanya ingin memperalatku?

Kenapa kau bersamaku, memupuk rasa yang sebelumnya kutolak, jika kau hanya ingin memanfaatkanku?

Aku bingung, terkadang kupikir, kau menganggapku tak memiliki hati karena itulah kau berlaku seperti itu.

Tapi sudahlah, aku tidak akan bertanya lagi.

Toh, semua sudah selesai, semua sudah berakhir.

Kudoakan kau bahagia bersamanya.

Seorang pencuri memang cocok bersama seorang pengkhianat, bukan?

Kutegaskan padamu, aku tidak dendam.

Aku hanya marah dan kecewa.

Titipkan salamku, pada sahabatku itu ya.

Ya, aku masih menganggapnya sahabat.

Walaupun dia menyakitiku, dia tetap sahabatku.

Tanyakan padanya, kenapa dia tak pernah pergi bersamaku lagi sejak memiliki kekasih baru?

Tapi sudahlah.

Katakan saja padanya, jika nanti kau meninggalkannya lalu pergi bersama gadis lain.

Suruh saja dia datang padaku.

Aku sudah memiliki sedikit pengalaman.

Aku bisa memberinya sedikit saran.

Saran untuk menyembuhkan hati yang terluka setelah dikhianati.

Kau tahu aku cukup mahir soal itu, kan?

Ah sudahlah, lebih baik kita sudahi nostalgia kita.

Aku tidak ingin berkubang dalam luka terlalu lama.

Pergilah jangan pernah kembali lagi.

Kita sudah selesai.

Semoga berbahagia.

Terima kasih.

Just WordsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang