Aku masih duduk termenung saat itu.
Kala langit mendung mulai meneteskan airnya satu persatu.
Saat itu aku sedang menunggu.
Menunggumu memenuhi janjimu untuk bertemu denganku.
Aku sudah menunggu cukup lama.
Terus berharap kau datang.
Hingga harapan itu usang dimakan waktu.
Hilang tak berbekas.
Karena walaupun hujan sudah membasahi tubuhku.
Kau tak datang.
Kau tak memayungi diriku.
Dan aku sendiri.
Menggigil dalam dingin yang kian mengerikan.
Dingin karena kehilangan hangat dirimu.
Sekali lagi kutekankan, Aku Sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Words
PoetryHanya gambaran perasaan yang coba dituangkan lewat tulisan. Tidak bermaksud menyinggung, melukai atau bahkan membawa luka lama dari masa lalu. Aku pernah mengalami, dan mungkin kau pun pernah. Kecewa, marah, terluka, sedih, benci, kehilangan, dikhia...
