Renforcer - bagian sebelas

27.4K 1.8K 42
                                    

In the future, if we are not together. Can you promise me to look for a person who loves you better than me?

"Memangnya harus hari ini banget, Res? Ini hari Sabtu dan semua orang sedang leha-leha."

Dinda berdecak kesal. Ia dan teman-temannya sedang melakukan video call grup untuk mendiskusikan salah satu tugas mata kuliah. 

"Iya Res, malam mingguan dulu lah, tugasnya kan hari kamis depan. Kenapa buru-buru banget." Timpal Yudha memperkuat ketidak setujuan Dinda dengan usul Ares yang meminta mereka untuk mengerjakan draft makalah malam ini.

Ares mengerutkan dahi. Ia terlihat tampan dengan baju kaos santai dan rambut yang basah. Sepertinya Ares baru saja mandi. 

"Kalian itu, kalo nggak diingatkan dari jauh-jauh hari pasti pada lupa!" Omel Ares lagi.

Dinda terkekeh dengan reaksi lucu Andre dan Yudha. Fika dan Windy memutar mata jengah sedangkan Kinan hanya diam.

"Makalah ini harus dijadikan jurnal dam akan diterbitkan di jurnal fakultas dengan turnitin 20 persen saja."

Oh itu berita buruk. Turnitin jurnal 20 persen adalah berita buruk. Mereka harus menyelesaikan pembuatan makalah sebelum hari selasa lalu segera bergegas mengedit makalah dalam format jurnal dan memastikan turnitin dua puluh persen. Itu bukan pekerjaan sepele, percayalah, Dinda harus terjaga sampai pukul empat pagi untuk mengerjakan jurnal mata kuliah Hukum Ketenagakerjaan.

Dinda menghembuskan napas kasar, "Kalau begitu kita kerjakan makalah secepatnya. Kalau perhitunganku benar, makalah harus siap sebelum hari selasa supaya jurnal siap di hari kamis pagi." Mereka tidak punya pilihan lain.

Windy dan Fika sangat frustasi. Mereka benar-benar tidak memahami pokok bahasan mata kuliah hukum kesehatan. Tugas ini terasa hampir impossible dan sekarang mereka harus menyelesaikan ini dalam waktu kurang lebih empat hari, Oh tuhan apa-apaan dengan cobaan ini?

Ares mengangguk "Kalau begitu kalian bisa kerjakan draft kasar, kita akan kerjakan makalah hari senin. Tidak ada penolakan!"

Video call grup berakhir. Dinda melempar ponselnya ke atas ranjang dengan frustasi. Kepalanya sudah berdenyut bahkan sebelum mengerjakan tugas tersebut.

"Yang?"

Aidan muncul dari kamar mandi. Lelaki itu sudah berganti baju dengan baju tidur dan rambut yang basah. Aidan mendekati isterinya yang sedang berbaring telentang menghadap langit-langit kamar. 

Wajah Dinda terlihat kusut. "Ada apa?" Aidan duduk di pinggir ranjang, mengelus lengan isterinya dengan tangan yang dingin.

Dinda berganti posisi menjadi duduk "Dinda lupa soal tugas makalah hukum kesehatan." Lalu mengusap wajahnya dengan kedua tangan "Makalahnya akan dijadikan jurnal dengan turnitin 20 persen, mas." Ucap Dinda frustasi.

Aidan mengelus kepala Dinda pelan-pelan, mencoba menenangkan isterinya yang gelisah "Standar fakultas memang mengharuskan turnitin jurnal hanya 20 persen, Yang. Kamu nggak bisa menyalahkan bu Arti." Ucapnya mencoba menjelaskan. Dalam rangka penilaian akreditas fakultas yang diadakan dalam beberapa waktu ke depan, pihak dekanat melakukan beberapa perubahan salah satunya terhadap standar penulisan dan penilaian jurnal penelitian mahasiswa.

Renforcer📌Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang